Kamis, 20 Agustus 2009

Rahasia Orang Terkaya Di Dunia


Rahasia Warren Buffet Orang Terkaya di Dunia

sumber: Artikel Indonesia Kirim Tulis Submit
Rahasia Di Dunia inilah Rahasia salah satu Orang yang sempat menjadi Di Dunia .
Berikut ini adalah kutipannya, berdasarakan
dengan televisi CNBC:
  1. Warren membeli saham pertama kali pada usia 11 tahun, dan ia menyesal tidak membeli saham saat usianya lebih muda lagi.
  2. Ia membeli sebuah ladang kecil dari uang hasil menjadi loper koran, saat usianya baru 14 tahun.
  3. Ia tidak mempunyai sopir dan satpam. Ia pun selalu bebergian menumpang pesawat komersial, meskipun memiliki perusahaan pesawat jet pribadi terbesar.
  4. Warren tidak mememiliki ponsel atau pun komputer di mejanya, dan tidak pernah bergaul dengan kalangan jetset. Setibanya di rumah, ia biasanya membuat pop corn dan menonton teve.
  5. Rumah kecil dengan tiga tempat tidur tanpa pagar - yang dibelinya sejak 50 tahun lalu di tengah kota Omaha - adalah “istana” bagi miliarder gaek ini.
  6. Apa pesannya untuk generasi muda?

K e j u t a n; Prinsip Keenam The Art of War



Prinsip Keenam The Art of War K e j u t a n
“Seni Perang” Sun Tzu untuk Pelaku Bisnis Modern


“Bila Anda membawa sedikit orang dan melakukan serangan tiba-tiba yang mengejutkan di jalan sempit dengan suara gong dan gendering yang membahana, pasukan paling besar pun dapat menjadi kacau kebingungan”
“Wu Chi Mengenai The Art of War”
Abad Ke-4 Sebelum Masehi
Secara Strategis;
Kejutan memerlukan perencanaan yang terampil
Secara Taktis;
Kejutan terjadi kalau lawan Anda terlambat bereaksi
Kejutan adalah cara yang terbaik untuk memperoleh dominasi psikologis dan mementahkan inisiatif lawan Anda.

Suatu teks militer,”Serang dulu dan secara tidak terduga-duga, peroleh kejutan dalam kekuatan, titik serangan, dan lewat penghianatan.”

Tentukan Prioritas Anda “Seni Perang” Sun Tzu untuk Pelaku Bisnis Modern


Tentukan Prioritas Anda
“Seni Perang” Sun Tzu untuk Pelaku Bisnis Modern

Anda harus memutuskan tingkat pemikiran mana yang dapat dicapai dengan setiap kelompok pelanggan dalam saluran distribusi. Kemudian alokasikan sumber daya keuangan untuk mencapai sasaran tersebut.

Tingkat perbandingan dari tingkat pemikiran adalah sebagai berikut;

Prinsip Kelima The Art of War, Tindakan Menyerang “Seni Perang” Sun Tzu



Prinsip Kelima The Art of War, Tindakan Menyerang
“Seni Perang” Sun Tzu untuk Pelaku Bisnis Modern

“Pasukan yang hebat harus dikonsolidasikan, Kekuatan yang besar harus dilatih dengan baik, kendali yang paling cocok harus dipilih, dan pasukan harus siap untuk memanfaatkan peluang yang dating, Ini adalah apa yang disebut menyiapkan diri ”
“Ajaran Ssu Ma Jang Chu Mengenai The Art of War”
Abad Ke-4 Sebelum Masehi
Secara Strategis;
Tindakan menyerang menyediakan inisiatif gerakan
Secara Taktis;
Tindakan menyerang membuat Anda tetap menguasai keadaan

Rabu, 19 Agustus 2009

Koneksi Internet Cepat dan Laptop : Kunci Sukses Blog Pribadi

Idealnya sebuah blog pribadi akan berhasil dengan mulus jika dua faktor diatas sudah anda miliki dengan permanen. Merupakan impian setiap blogger (termasuk saya, hehe) untuk memiliki 2 faktor tadi yaitu laptop dan koneksi internet cepat. Minimal anda mempunyai koneksi internet dengan mutu yang sangat bagus dan bisa diandalkan. Permasalahan dengan laptop, anda bisa mulai dengan komputer di rumah (PC). Kenapa saya bilang demikian , ikuti laporan lebih lanjut ini.

Banyak yang bisa kita lakukan dengan kedua komponen tadi jika kita berada dimana saja (mobile), artinya setiap aktivitas kita tidak akan terganggu dengan lokasi dimana kita berada saat itu. Dengan kata lain jika kita sedang berada pada sebuah lokasi dimana kita mengharuskan membuat sebuah postingan tentang sesuatu yang harus kita selesaikan saat itu, dengan mudahnya kita akan menghasilkan sebuah artikel tanpa harus menunggu lebih lama lagi.

Dapat anda bayangkan jika suatu saat anda berada di sebuah seminar tentang topik yang anda minati, kemudian anda memiliki sebuah ide yang sangat brilian pada saat itu yang tidak bisa anda tunggu penayangan-nya untuk pembaca blog anda, saya rasa akan rugi sekali jika anda tunda-tunda kesempatan tersebut, sampai anda laksanakan ide tersebut di kemudian hari.

Memang untuk membuat blog yang bagus, tidak selamanya kita menggantungkan harapan kepada sebuah laptop dan koneksi yang bagus, namun sebuah blog pribadi juga harus memiliki beberapa aspek yang penting lainnya seperti :

- konten yang berguna bagi para pembacanya
- Tampilan/template yang mencerminkan pribadi sang blogger
- Banyak memberikan masukan kepada komunitas yang se-topik
- Rajin meng-update konten
- Rajin melakukan blogwalking dan komenting yang ter-target

dan masih banyak lagi aspek yang harus dimiliki sebuah blog pribadi agar bisa sukses.

Intinya setelah anda memiliki 2 buah senjata berupa laptop pribadi dan koneksi yang cepat, jangan sia-siakan modal anda yang begitu "mahal" tersebut, segera mulai membuat blog pribadi anda, buat konten yang anda minati, selalu meng-update konten dengan artikel yang menarik.

Sekali lagi jika anda ingin memiliki sebuah blog pribadi yang bagus dan dapat menarik pengunjung yang banyak, segera miliki laptop dan koneksi internet yang cepat, saya jamin 100%, anda pasti memiliki blog yang membuat pembaca anda berlama-lama di situ.

Mau vs Mampu

Dalam teori HRD kita kenal empat tipe manusia dari sisi kemauan dan kemampuannya.
  1. Kelompok mau dan mampu,
  2. Kelompok mau tapi tidak mampu,
  3. Kelompok mampu tapi tidak mau, dan
  4. Kelompok tidak mampu dan tidak mau.
Kelompok pertama yaitu, yang mau dan mampu disebut dengan star atau bintang. Inilah sumber daya terbaik yang siap melaksanakan berbagai aktivitas dan kegiatan.
Selanjutnya adalah kelompok yang mau tapi tidak mampu. Kelompok ini sering disebut worker atau pekerja. Agar menjadi mapu dapat ditingkatkan dengan berbagai bentuk pembinaan, mulai pendidikan, pelatihan sampai penugasan.

Potensi vs Kompetensi

Potensi vs Kompetensi
Selain itu, SDM juga dapat dilihat dari sisi potensi dan kompetensinya. Yang dimaksud dengan potensi adalah minat dan bakat yang masih terpendam, namun belum atau baru sedikit yang diaplikasikan dalam kehidupan. Hal tersebut dapat diketahui oleh psikolog. Yaitu dengan menggunakan berbagai alat test kepribadian. Misalnya dengan cara menghitung secara cepat dalam waktu tertentu. Atau menggambar orang dan pohon. Atau menjawab puluhan pertanyaan yang dibolak balik semisal PAPI (Perception And Preference Inventory)

Manajemen dan Manajer

Manajemen dan Manajer

Manajemen dan manajer adalah ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Dimana ada manajemen di san ada manajer. Manajemen adalah sistemnya sedangkan manajer adalah orang yang mengelolanya.
Jadi, setiap orang yang bekerja dengan prinsip-prinsip manajemen sebenarnya ia adalah manajer. Meskipun jabatannya bukan manajer. Contohnya seorang ibu yang mengelola urusan rumah tangga, maka ia adalah manajer bagi anak-anak dan rumah tangganya. Seorang udtaz yang mengelola Majelis Ta’lim, maka ia adalah manajer untuk ta’limnya.
Dengan demikian, manajer itu bertingkat-tingkat dan ada diberbagai kegiatan. Mulai dari jualan bakso, jualan Koran, jualan buku, konsultan hingga jualan ISO 9000.

Senin, 17 Agustus 2009

Waktu sangat Penting “Seni Perang” Sun Tzu untuk Pelaku Bisnis Modern


Waktu sangat Penting
“Seni Perang” Sun Tzu untuk Pelaku Bisnis Modern

Sun Tzu berkata;
“Kecepatan merupakan esensi suatu perang”
Anda harus mempunyai kepekaan terhadap aspek waktu untuk memastikan bahwa perencanaan Anda tidak sia-sia. Anda harus mempunyai perhitungan waktu yang cermat sejak proses perencanaan hingga pelaksanaan.
Seorang tenaga pemasaran harus bergerak secepat mungkin. Dia harus bisa mengumpulkan dan menganalisa beragam informasi secara sistematis, cermat dan akurat sejak proses perencanaan sampai pelaksanaan. Dia juga harus bisa memproyeksikan visi perusahaan atau lini produksinya. Kemudian, dia harus menetapkan tujuan dan strategi pemasaran secara memadai. Jika suatu perusahaan bertindak lambat dan terjebak dalam upaya pemasaran yang berkepanjangan, perusahaan tersebut mungkin tidak mampu bertahan. Perusahaan tersebut bisa kehabisan uang, tenaga kerja, dan materi. Akhirnya, semangat juang pun lenyap.

Hilangkan Penyakit Hati, membangun positif thinking



Hilangkan Penyakit Hati, membangun positif thinking
Ada syair berbunyi begini; “Alangkah indah dan adilnya sifat iri itu bila sifat iri sudah mulai menyerang pemiliknya. Selanjutnya pemiliknya itu akan dibunuhnya pula.”
Sering kali, kita sendirilah yang membuat rasa cemas terjadi pada diri kita. Juga kita sendiri yang memilih terjadinya kesusahan dan kesedihan. Bahkan lebih dari itu, mungkin ada diantara kita yang menyiksa diri dengan penyakit hati pada diri kita. Penyakit ini tentu bukan karena virus atau sejenis mikroba, kanker, dlsb, akan tetapi penyakit akibat adanya kerusakan pikiran kita dan akibat sedikitnya iman kita kepada Allah swt….

Membangun Pikiran Positif (Positif Thinking)



Cintailah Orang Lain Seperti Mencintai Diri Sendiri
membangun positif thinking
INI bukan sekedar nasihat dan bukan sekedar kata-kata hikmah. Ini merupakan obat jiwa dari sekian banyak penyakit jiwa yang ada. Ini juga merupakan hukum untuk membawa kebahagiaan bagi jiwa manusia, bahkan sesungguhnya, perkataan ini merupakan ucapan manusia pilihan, yaitu Nabi Muhammad saw. Merupakan hal yang sangat penting jika kita memegang teguh sabda diatas karena jiwa manusia akan menjadi baik bila berpegangan dengan perkataan ini. Keimanan seseorang tidak akan sempurna kecuali dengan menjalankan makna perkataan ini.

Berbudi Baik Kepada Orang Lain, membangun positif thinking



Berbudi Baik Kepada Orang Lain, membangun positif thinking
TIDAK ada cara yang lebih utama untuk menghilangkan kecemasan dibandingkan dengan memberikan suatu kebaikan dan berbuat baik kepada orang lain. Hal ini bukan sekedar nasihat, melainkan fakta nyata yang berkaitan dengan kejiwaan. Ini sudah menjadi ketetapan para pakar kejiwaan.
Bila Anda ingin mengetahui kebenaran teori ini, cobalah sendiri. Cobalah untuk berbuat baik kepada orang lain dan memberikan amal kebaikan kepada orang lain. Namun dengan syarat pemberian Anda itu sekadar bentuk pelayanan tanpa imbalan materi. Anda akan melihat dan merasakan betapa menjadi lapangnya hati Anda. Suatu ketika, seorang laki-laki dating mengadu kepada Rasulullah saw., bahwa hatinya menjadi keras. Ia mengadu kepada Rasulullah saw. Bahwa ia merasa susah, sedh, dan cemas. Perhatikan apa yang disabdakan oleh Rasulullah saw. Kepadanya,”Usaplah kepala anak yatim dan beri makan orang miskin.” (HR Ahmad dan Baihaqi)

Jangan Berpikir Statis, membangun positif thinking




Jangan Berpikir Statis, membangun positif thinking
Salah satu penyebab kesengsaraan bagi sebagian orang adalah mereka statis dalam urusan tertentu dan tidak mau menerima alternative lainnya. Contoh dari hal ituadalah seseorang yang membuat target tertentu dihadapan mereka. Jika ia tidak mampu merealisasikannya atau jika ia terhalang dengan sesuatu kondisi yang tidak mampu ia atasi, hal itu menjadikannya merasa gagal. Ia seakan-akan mengatakan,”Hanya ini yang dapat kulakukan dan tidak ada yang lainnya.”
Kestatisan dalam urusan tertentu benar-benar merupakan salah satu sumber kesedihan dan kesengsaraan bagi orang yang berjiwa statis. Orang yang berjiwa seperti itu seharusnya menyadari bahwa dunia memiliki bidang yang luas. Oleh karenanya, fleksibilitas seseorang sangat dibutuhkan.

Trik & Tip Sun Tzu “Menetapkan Inisiatif Strategi”



Trik & Tip Sun Tzu “Menetapkan Inisiatif Strategi”
Dalam The Art of War “Seni Perang” Sun Tzu untuk Pelaku Bisnis Modern

“Kejar desain strategis milik Anda sendiri untuk membuat musuh terpesona, kemudian Anda dapat merebut kota musuh dan menggulingkan pemerintahan musuh”

Sun Tzu berkata;
“Kalau pasukan yang tak terkalahkan menyerang negara yang kuat, pasukan itu membuat musuh tidak mungkin menyusun kekuatannya. Pasukan itu membuat musuh terpesona dan mencegah sekutunya untuk bergabung. Pasukan itu menganut bahwa seseorang tidak perlu mencari sekutu dengan negara lain yang bertetangga, juga tidak ada keperluan untuk memperkuat pasukan negara lain.

Berpikir Jangka Panjang “Seni Perang” Sun Tzu untuk Pelaku Bisnis Modern


Berpikir Jangka Panjang
“Seni Perang” Sun Tzu untuk Pelaku Bisnis Modern
Sun Tzu berkata;
“Pertama-tama, para prajurit yang terampil di zaman dulu akan mencari posisi bagi diri mereka sendiri agar mereka tidak terlihat oleh musuh. Mereka akan menunggu kesempatan untuk menyerang titik lemah musuh.”
Pemasaran tidak hanya diperuntukkan hari ini atau dalam jangka pendek. Kita harus berpola bahwa pemasaran adalah suatu kegiatan yang menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang.
Anda harus menghindari kecenderungan untuk membaca laporan penjualan mingguan. Sesudah itu, Anda bekerja sendiri dalam gairah yang meluap-luap, misalnya,”ayo kita menjual!””ayo kerja keras”. Kemudian, Anda menekan tombol darurat untuk menaikkan kuota. Inilah gaya “memadamkan kebakaran” yang sering kita dengar. Bila Anda berpikir jangka panjang , Anda “menciptakan” para pelanggan jauh hari sebelum mereka membeli produk Anda.

Prinsip Keempat The Art of War, Cari Posisi Aman


Prinsip Keempat The Art of War, Cari Posisi Aman
“Seni Perang
Sun Tzu untuk Pelaku Bisnis Modern

“Pemimpin harus mengambil posisi yang kuat, memberi semangat kepada yang lain untuk mengikuti dia, menemukan dimana kelemahan musuh dengan menyerang disitu.”
“Ajaran Ssu Ma Jang Chu”
Abad Keempat Sebelum Masehi


Secara Strategis;
Posisi yang aman menetapkan pondasi untuk menyerang
Secara Taktis;
Posisi yang aman membantu Anda memanfaatkan kekuatan alami milik Anda.
Kuasai Posisi yang tidak dengan mudah dapat direbut oleh pesaing Anda.

Minggu, 16 Agustus 2009

Kemungkaran di Hari Raya


Kemungkaran di Hari Raya

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Muroja’ah: Ustadz Aris Munandar



1. Tasyabbuh (meniru-niru) orang kafir dalam berpakaian. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang meniru-niru suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka” (HR. Ahmad, sanadnya hasan)
2. Mendengarkan musik/nyanyian/nasyid (kecuali rebana yang dimainkan oleh wanita yang masih kecil). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan datang sekelompok orang dari umatku yang menghalalkan (padahal hukumnya haram) perzinaan, pakaian sutra bagi laki-laki, khamr (sesuatu yang memabukkan), dan alat musik…” (HR. Bukhari secara mu’allaq dan An Nawawi berkata bahwa hadits ini shahih dan bersambung sanadnya sesuai syarat shahih)
3. Wanita berdandan ketika keluar rumah. Padahal seperti ini diharamkan di dalam agama ini, berdasarkan firman Allah (yang artinya), “Dan hendaklah kamu (wanita muslimah) tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyyah yang dahulu, dan dirikanlah shalat serta tunaikanlah…” (QS. Al Ahzab [33]: 33)
4. Berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahrom. Fenomena ini merupakan musibah di tengah kaum muslimin apalagi di hari raya. Tidak ada yang selamat dari musibah ini kecuali yang dirahmati oleh Allah. Perbuatan ini adalah haram berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, “Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim no. 6925)

Jika kita melihat pada hadits di atas, menyentuh lawan jenis -yang bukan istri atau bukan mahram- diistilahkan dengan berzina. Hal ini berarti menyentuh lawan jenis adalah perbuatan yang haram karena berdasarkan kaidah ushul, ‘Apabila sesuatu dinamakan dengan sesuatu lain yang haram, maka menunjukkan bahwa perbuatan tersebut adalah haram‘.” (Lihat Taysir Ilmi Ushul Fiqh, Abdullah bin Yusuf Al Judai)
5. Mengkhususkan ziarah kubur pada hari raya ‘ied. Padahal tidak terdapat satu dalil pun yang menunjukkan perintah Allah ataupun tuntunan Nabi untuk ziarah ke kubur pada saat tersebut.
6. Kebanyakan manusia meninggalkan shalat lima waktu karena sibuk bersilaturahmi dan kaum pria juga meninggalkan shalat berjamaah di masjid tanpa alasan yang dibenarkan oleh agama. Demi Allah, sesungguhnya ini adalah salah satu bencana yang amat besar. Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, An Nasa’i, Ibnu Majah. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani. Lihat Misykatul Mashobih no. 574)
7. Begadang saat malam ‘Idul Fitri untuk takbiran hingga pagi sehingga kadang tidak mengerjakan shalat ‘ied di pagi harinya. Takbiran yang dilakukan juga sering mengganggu kaum muslimin yang hendak beristirahat padahal hukum mengganggu sesama muslim adalah haram. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Muslim (yang baik) adalah yang tidak mengganggu muslim lainnya dengan lisan dan tangannya.” (HR. Muslim)

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

[repost.16viii09.hikmahramadhan-Agama.blog.rul]

***


Panduan Puasa Ramadhan


Panduan Puasa Ramadhan

Penulis: Abu Ibrahim Muhammad Saifuddin Hakim (Alumni Ma’had Ilmi)
Murojaah: Ustadz Abu Ukkasyah Aris Munandar


Hukumnya

Alloh Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.” (QS. Al Baqoroh: 183)

Umat Islam telah bersepakat tentang wajibnya puasa Romadhon dan merupakan salah satu rukun Islam yang dapat diketahui dengan pasti merupakan bagian dari agama. Barang siapa yang mengingkari kewajiban puasa Romadhon maka dia kafir, keluar dari Islam.

Keutamaannya

“Orang yang berpuasa di bulan Romadhon karena iman dan mengharap pahala dari Alloh maka dosanya di masa lalu pasti diampuni.” (Muttafaqun ‘alaihi)

Alloh ‘Azza wa Jalla berfirman dalam hadits Qudsi, “Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa. Puasa tersebut adalah untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.” (Muttafaqun ‘alaihi)

“Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Alloh pada hari kiamat daripada bau misk/kasturi. Dan bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan, ketika berbuka mereka bergembira dengan bukanya dan ketika bertemu Alloh mereka bergembira karena puasanya.” (Muttafaqun ‘alaihi)

“Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang disebut Ar-Royyaan. Pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa masuk surga melalui pintu tersebut dan tidak masuk melalui pintu tersebut seorang pun kecuali mereka. Dikatakan kepada mereka, ‘Di mana orang-orang yang berpuasa?’ Maka orang-orang yang berpuasa pun berdiri dan tidak masuk melalui pintu tersebut seorang pun kecuali mereka. Jika mereka sudah masuk, pintu tersebut ditutup dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut.” (Muttafaqun ‘alaihi)

Kewajiban Berpuasa Romadhon Dengan Melihat Hilal

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Berpuasalah karena melihat hilal Romadhon, berhari raya-lah karena melihat hilal Syawwal. Jika hilal tertutupi mendung maka genapkanlah bulan Sya’ban menjadi 30 hari.” (Muttafaqun ‘alaih. Lafazh Muslim)

Dengan Apa Bulan Romadhon Ditetapkan ?

Bulan Romadhon ditetapkan dengan melihat hilal meskipun dari satu orang yang sholih atau dengan menggenapkan bulan Sya’ban menjadi 30 hari. Ibnu Umar rodhiallohu ‘anhu berkata, “Banyak orang berusaha melihat hilal. Kemudian aku mengabarkan kepada Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bahwa aku sungguh-sungguh melihatnya. Kemudian beliau berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa.” (Shohih. Al Irwa’)

Jika hilal tidak dapat dilihat karena mendung atau sejenisnya maka bulan Romadhon ditetapkan dengan menggenapkan bulan Sya’ban menjadi 30 hari. Untuk awal bulan Syawwal tidak boleh ditetapkan kecuali dengan persaksian dua orang. Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika ada 2 orang muslim bersaksi, maka berpuasalah dan berhari raya-lah kalian.” (Shohih. Shahih Ibnu Majah)

Catatan:

Barang siapa yang melihat hilal seorang diri maka tidak boleh berpuasa sampai masyarakat berpuasa, dan tidak boleh berhari raya sampai masyarakat berhari raya. Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa adalah hari di mana kalian semua berpuasa. Berhari raya adalah hari di mana kalian semua berhari raya. Dan berkurban adalah hari di mana kalian semua berkurban.” (Shohih. Shahih Al-Jami’ Ash-Shoghir. At Tirmidzi berkata, “Sebagian ahlul ‘ilmi menafsirkan hadits ini dengan mengatakan, ‘Maknanya bahwa puasa dan hari raya adalah bersama jama’ah [pemerintah kaum muslimin, pent] dan mayoritas manusia [masyarakat, pent].’”)

Siapa yang Diwajibkan Berpuasa ?

Ulama bersepakat bahwa puasa diwajibkan atas orang Islam, berakal, sudah baligh, sehat dan tidak sedang bepergian. Bagi wanita harus tidak dalam keadaan haid dan nifas. (Fiqh Sunnah). Jika ada orang sakit dan musafir tetap berpuasa, maka puasanya sah. Karena bolehnya berbuka bagi keduanya adalah keringanan/rukhshoh, maka jika keduanya tidak mengambil rukhsokh-nya maka itu juga hal yang baik.

Mana yang Lebih Utama, Berbuka atau Berpuasa ?

Jika orang sakit dan musafir tidak menemukan kesulitan untuk berpuasa, maka berpuasa lebih utama. Namun jika keduanya menemukan kesulitan untuk berpuasa, maka berbuka lebih utama.

Abu Sa’id Al-Khudzri rodhiallohu ‘anhu berkata, “Kami dulu berperang bersama Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam di bulan Romadhon. Di antara kami ada yang berpuasa dan ada yang tidak berpuasa. Orang yang berpuasa tidak memarahi orang yang tidak berpuasa begitu pula sebaliknya. Kami berpendapat bahwa barang siapa yang merasa mampu kemudian berpuasa maka hal itu baik. Dan kami juga berpendapat bahwa barang siapa yang merasa lemah kemudian tidak berpuasa maka hal itu juga baik.” (Shohih. Shohih Tirmidzi)

Adapun tentang tidak wajibnya berpuasa bagi wanita yang sedang haid dan nifas adalah karena Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bukankah jika wanita sedang haid tidak boleh sholat dan berpuasa? Maka itulah kekurangan agamanya.” (HR. Bukhori)

Jika wanita yang sedang haid dan nifas berpuasa, maka puasanya tidak sah. Karena suci dari haid dan nifas termasuk salah satu syarat puasa sehingga wajib bagi keduanya untuk meng-qodho’ puasanya. ‘Aisyah rodhiallohu ‘anha berkata, “Dulu kami mengalami haid di masa Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam. Maka kami diperintahkan untuk meng-qodho’ puasa dan tidak diperintahkan untuk meng-qodho’ sholat.” (Shohih. Shohih Tirmidzi)

Kewajiban Bagi Laki-Laki dan Wanita yang Sudah Tua Serta Orang Sakit yang Tidak Dapat Diharapkan Lagi Kesembuhannya

Bagi yang tidak mampu berpuasa karena sudah tua atau sejenisnya maka boleh untuk berbuka dengan memberi makan bagi orang miskin setiap hari yang dia tidak berpuasa karena firman Alloh Ta’ala,

وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ

“Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin.” (QS. Al Baqoroh: 184)

Wanita Hamil dan Menyusui

Jika wanita hamil dan menyusui tidak mampu berpuasa atau khawatir terhadap anaknya jika berpuasa, maka boleh bagi keduanya untuk berbuka. Dan wajib bagi keduanya untuk membayar fidyah namun tidak ada kewajiban qodho’ bagi keduanya.

Ukuran Makanan yang Wajib Diberikan

Dari Anas bin Malik rodhiallohu ‘anhu, “Sesungguhnya dia tidak mampu untuk berpuasa Ramadhan pada suatu tahun. Kemudian dia membuat roti dalam satu piring besar dan memanggil 30 orang miskin dan membuat mereka semua kenyang.” (Sanadnya Shohih. Al Irwa’)

Rukun-Rukun Puasa

Pertama, Niat. Karena sabda Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya setiap amal itu tergantung pada niatnya. Dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan.” (Muttafaqun ‘alaihi)

Niat harus dilakukan setiap malam sebelum terbit fajar karena Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang tidak niat berpuasa sebelum fajar terbit maka puasanya tidak sah’.” (Shohih, Shohih Al-Jami’ Ash-Shoghir)

Kedua, menahan diri dari hal-hal yang membatalkan dari terbitnya fajar sampai tenggelamnya matahari.

Alloh Ta’ala berfirman,

فَالآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُواْ مَا كَتَبَ اللّهُ لَكُمْ وَكُلُواْ وَاشْرَبُواْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ

“Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Alloh untukmu, dan makan minumlah hingga jelas bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.” (QS. Al Baqoroh: 187)

Hal-Hal yang Membatalkan Puasa Ada Enam Perkara

Pertama dan Kedua, makan dan minum dengan sengaja. Jika seseorang makan atau minum dalam keadaan lupa maka tidak ada qodho’ baginya dan juga tidak membayar kaffaroh/denda.

Ketiga, muntah dengan sengaja. Jika muntah dengan tidak sengaja maka tidak ada kewajiban qodho’ dan tidak perlu membayar kafaroh.

Keempat dan Kelima, haid dan nifas meskipun menjelang berbuka puasa mengingat adanya kesepakatan ulama tentang hal tersebut.

Keenam, hubungan suami istri. Orang yang melakukannya wajib untuk membayar kaffaroh: Memerdekakan budak jika punya, jika tidak maka berpuasa dua bulan berturut-turut, jika tidak mampu maka memberi makan 60 orang miskin. (Muttafaqun ‘alaih)

Adab-Adab Puasa

Dianjurkan bagi orang yang berpuasa untuk memperhatikan adab-adab berikut ini:

Pertama, makan sahur. Dianjurkan pula untuk mengakhirkan makan sahur.

Dari Anas rodhiallohu ‘anhu dari Zaid bin Tsabit rodhiallohu ‘anhu berkata, “Kami makan sahur bersama Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam kemudian melaksanakan sholat.” Aku (Anas) berkata, “Berapa lama antara iqomah dan makan sahur?” Zaid bin Tsabit rodhiallohu ‘anhu berkata, “Jangka waktu untuk membaca Al Quran 50 ayat.” (Muttafaqun ‘alaih)

Jika azan terdengar sedangkan makanan dan minuman masih berada di tangan, maka boleh untuk meneruskan makan dan minum.

Kedua, menahan diri dari kata-kata sia-sia dan kotor/menjijikkan dan sejenisnya yang bertentangan dengan puasa.

Ketiga, dermawan dan mempelajari Al Quran.

Keempat, menyegerakan berbuka puasa.

Kelima, berbuka puasa secara sederhana dengan hal-hal yang disebutkan dalam hadits berikut.

“Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam berbuka dengan kurma basah sebelum sholat. Jika tidak ada kurma basah maka beliau berbuka dengan kurma kering. Jika tidak ada kurma kering maka beliau minum beberapa teguk air.” (Hasan Shohih. HR. Abu Daud, Tirmidzi)

Keenam, berdoa pada saat berbuka sesuai dengan hadits berikut.

“Apabila Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam berbuka beliau berdoa yang artinya, ‘Rasa haus telah hilang, kerongkongan telah basah, pahala telah ditetapkan, Insyaa Alloh.’” (Hasan. Shohih Sunan Abu Daud)

Hal-Hal yang Diperbolehkan Ketika Berpuasa

Pertama, mandi untuk menyegarkan badan.

Kedua, berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung namun tidak berlebihan.

Ketiga, berbekam. Hukumnya berubah menjadi makruh jika khawatir dirinya menjadi lemah. Yang dihukumi sama dengan bekam adalah donor darah. Jika orang yang ingin mendonorkan darahnya merasa khawatir menjadi lemas maka tidak boleh mendonorkan darah ketika siang hari kecuali sangat dibutuhkan.

Keempat, mencium dan bercumbu dengan istri bagi yang mampu menahan dirinya.

Kelima, dalam keadaan junub ketika sudah terbit fajar.

Keenam, menyatukan sahur dan berbuka.

Ketujuh, menggosok gigi, memakai minyak wangi, minyak rambut, celak mata, obat tetes mata dan suntik.

Dasar dibolehkannya perkara-perkara tersebut adalah kaidah baroo’ah ashliyyah (seseorang terbebas dari suatu hukum sampai ada dalil, pent) Seandainya perkara-perkara itu termasuk perkara yang diharamkan ketika berpuasa niscaya Alloh dan Rosul-Nya akan menjelaskannya.

Alloh berfirman,

وَمَا كَانَ رَبُّكَ نَسِيّاً

“Dan tidaklah Robb kalian itu lupa.” (QS. Maryam: 64)

I’tikaf

I’tikaf di sepuluh hari terakhir di bulan Romadhon adalah sunnah yang sangat dianjurkan untuk mencari kebaikan dan mencari malam Lailatul Qodar.

‘Aisyah berkata, “Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf di sepuluh hari terakhir pada bulan Romadhon. Beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Carilah malam Lailatul Qodar di sepuluh hari terakhir bulan Romadhon.’” (HR. Bukhori). ‘Aisyah juga berkata, “Carilah malam Lailatul Qodar pada malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Romadhon.” (Muttafaq ‘alaih)

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam juga mendorong dan memotivasi umatnya untuk mencarinya. Abu Huroiroh rodhiallohu ‘anhu berkata, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang melaksanakan sholat pada malam Qodar karena keimanan dan mengharap pahala dari Alloh, maka dosanya yang telah lalu pasti diampuni.” (Muttafaqun ‘alaih)

I’tikaf tidak boleh dilakukan kecuali di dalam masjid karena firman Alloh Ta’ala,

وَلاَ تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ

“Dan janganlah kamu campuri mereka itu, pada saat kamu ber-i’tikaf di dalam masjid.” (QS. Al Baqoroh: 187)

Dan juga karena masjid adalah tempat Nabi bert-i’tikaf.

Dianjurkan bagi orang yang beri’tikaf untuk menyibukkan dirinya dengan amal ketaatan kepada Alloh seperti sholat; membaca Al Quran; berzikir, sholawat kepada Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam; dan sebagainya.

Dimakruhkan bagi orang yang beri’tikaf untuk menyibukkan dirinya dengan perkataan atau perbuatan yang tidak ada manfaatnya. Sebagaimana dimakruhkan pula menahan diri dari berbicara karena menyangka bahwa hal tersebut mendekatkan diri kepada Alloh ‘Azza wa Jalla. (Fiqh Sunnah).

Dan diperbolehkan untuk keluar dari tempat beri’tikaf karena ada kebutuhan yang harus dilaksanakan. Sebagaimana diperbolehkan juga untuk menyisir rambut, mencukur rambut kepala, memotong kuku dan membersihkan badan. I’tikaf batal apabila seseorang keluar tanpa ada keperluan atau berhubungan suami istri. Alhamdulillaahilladzii bi ni’matihi tatimmush shoolihaat.

(Diringkas dari kitab Al Wajiiz fii Fiqhi Sunnati wal Kitaabil ‘Aziiz Kitab Shiyaam, karya Syaikh Abdul ‘Azhim Badawi Al Kholafi hafizhohullohu)

[repost.16viii09.hikmahramadhan-Agama.blog.rul]

***