Selasa, 09 Februari 2010

Ruang lingkup kegiatan LM3


Gambar : LM3 Model Nafiri Manado bersama Pemkot Manado, c/q: Dinas Pertanian dan Peternakan dan Badan Penyuluh Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Manado mengadakan pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Kompos Basis Sampah Kota/Limbah Pertanian pada Anggota KTNA Kota Manado di Lokasi Perkebunan Organik LM3 Model Nafiri, Kel. Bengkol, Kec. Mapanget Kota Manado; Praktek menggunakan Aktivator/Bulking Agent dan Teknologi Komposter BioPhosko, produk PT. Cipta Visi Sinar Kencana, Bandung (dok. asrul)


Ruang Lingkup Kegiatan LM3


Oleh: H. Asrul Hoesein

advisor LM3 Model GMIM Nafiri Manado, Sulawesi Utara


LM3 dikelola oleh Kementerian Pertanian c/q Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (Kementerian Pertanian,BPSDMP)


Lembaga Mandiri Mengakar di Masyarakat (LM3) adalah lembaga mendiri yang tumbuh dan berkembang di masyarat dengan kegiatan peningkatan gerakan moral melalui kegiatan pendidikan dan keterampilan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program pegembangan LM3 adalah suatu upaya pemberdayaan SDM dan penguatan kelembagaan, khususnya kelembagaan keagamaan (pesantren, greja, pura, dll) di bidang usaha agribisnis yang berada di LM3. Program ini mulai dikelola oleh BPSDMP pada tahun 2006. Persyaratan yang harus dimiliki LM3 terpilih untuk mendapat mengikuti program ini adalah memiliki potensi sumberdaya yang mengdukung, sudah memiliki embrio usaha agribisnis dan mempunyai kemauan untuk mengembangkan agribisnis. Melalui program pengembangan LM3 ini, diharapkan akan tumbuh usaha agribisnis yang berdaya saing di LM3 sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar lokasi LM3. Output yang diharapkan dari pelaksanaan program ini adalah:


1.

tumbuhnya kesadaran LM3 dalam pengembangan usaha agribisnis di lembaganya

2.

dimanfaatkannya lahan/sumberdaya alam bagi peningkatan usaha dan pendapatan

3.

tumbuhnya kepedulian untuk mengembangkan usaha agribisnis pada masyarakat di sekitar wilayah LM3

4.

tersusunnya desain metodologi untuk pengembangan usaha agribisnis LM3


Indikator keberhasilan program ini meliputi:

1.

peningkatan usaha agribisnis di LM3

2.

peningkatan kelembagaan ekonomi di LM3

3.

Peningkatan jejaring kerjasama usaha antar LM3 dan stakeholder lainnya

4.

peningkatan peran masyarakat di sekitara LM3 dalam pengembangan agribisnis

5.

peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat


Ruang lingkup kegiatan LM3 mencakup identifikasi dan seleksi LM3, pemberdayaan SDM, penguatan kelembagaan usaha LM3, pengembangan LM3 model, pengembangan jejaring kerjasama (silahturahmi nasional), pembinaan, koordinasi, supervisi, monitoring, evaluasi dan pelaporan. Pemberdayaan SDM Lm3 dilakukan untuk meningkatkan kemampuan, kapasitas dan wawasan SDM pengelola LM3 melalui kegiatan-kegiatan pelatihan, magang, sekolah lapang, studi banding dan pendampingan. Materi pemberdayaan SDM LM3 meliputi kewirausahaan (entrepreneurship), administrasi dan manajemen (perencanaan, produksi dan pemasaran), serta teknis pertanian Penguatan kelembagaan usaha LM3 dilakukan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan usaha LM3 melalui inkubasi usaha, dan pengembangan jenjang kerjasama (silaturahmi nasional). Tahap awal kegiatan ini dilakukan dengan pengembangan LM3 model kedalam 3 jenis model, yaitu:


1.

LM3 Model untuk pengembangan SDM Pertanian yang difasilitasi agar dapat menjadi teladan dan menjadi pusat informasi dan pembelajaran dalam pengembangan agribisnis bagi LM3 lain dan masyarakat sekitarnya

2.

LM3 Model usah agribisnis yang difasilitasi bantuan sarana prasarana usaha agribisnis dan pemberdayaan SDM serta penguatan kelembagaan usaha LM3

3.

LM3 Model usaha agribisnis perkebunan yang difasilitasi bantuan sarana prasarana usaha agribisnis (usaha perkebunan) dan pemberdayaan SDM seta pwnguatan kelembagaan usaha LM3

Ini Dia, Sumber Kuman di Dapur! Antisipasi


Ini Dia, Sumber Kuman di Dapur! 

Memasak,  menyiapkan bahan masakan, dan mencuci peralatan dapur pastinya lebih menyenangkan jika dilakukan didalam dapur yang bersih dan memiliki tampilan yang fresh. Bukan tidak mungkin, Anda menyeret meja makan ke dalam ruangan ini agar bisa segera menyantap hasil masakan bersama anggota keluarga. 
Namun, sudahkah Anda mengetahui bahwa 40 % dapur di seluruh dunia berpotensi mengandung bakteri berbahaya, diantaranya bakteri E.coli dan pseudomonas. Kedua bakteri ini dapat mengakibatkan penyakit pencernaan. Fakta ini cukup mencengangkan bukan?
Nah, agar aktivitas Anda beserta pasangan dan buah hati semakin nyaman di dapur, jagalah kebersihan dan kesegaran ruangan ini. Cari tahu apa saja yang bisa memicu dapur menjadi kurang nyaman:

1. Kulkas
Kelihatannya tidak ada kuman yang menghinggapi kulkas ini. Namun jika Anda perhatikan dengan seksama, khususnya di belakang dan dibawah kulkas. Anda bisa membersihkan bawah kulkas namun jangan sering menggesernya  karena bisa mengganggu pendingin dalam kulkas ini. Untuk bagian belakang, cek selama 2-3 kali setahun.

2. Keranjang Sampah
Sebersih apapun keranjang sampah Anda, akan tetap dihinggapi kuman jika Anda berlama-lama membiarkan sampah didalamnya. Buanglah sampah sehari sekali karena jika lewat dari satu hari memungkinkan pertumbuhan bakteri dan jamur. Selanjutnya hal ini akan mengganggu kesehatan penghuninya.
Petunjuk adanya bakteri di tempat sampah yakni bau tak sedap dari keranjang sampah. Berarti bakteri pengurai sedang bekerja dan mengeluarkan bau busuk. Bersihkan tempat sampah dengan vinegar sebanyak 3-4 cangkir  seminggu sekali. Cuci tangan sehabis membuang sampah atau ketika tangan Anda menyentuh keranjang sampah.

3. Amankan makanan yang mengandung pengawet
Singkirkan semua makanan yang telah lewat batas konsumsi. Jika dibiarkan, akan membahayakan diri Anda ketika memakannya dan tentu saja membuat penuh isi kulkas ataupun di dalam kabinet dapur. Biasakan Anda mengeceknya setiap hari sehingga tidak ada makanan yang basi.

4. Kulit buah dan sayuran
Tidak ada yang salah dengan mengonsumsi buah dan sayur. Namun pastikan Anda membuang kulit buah dan sayur di tempat sampah yang tertutup. Pastikan juga suhu ruangan dapur tidak berubah menjadi lebih tinggi atau lebih rendah daripada biasanya sehingga tidak membuat sampah sayuran dan buah ini menjadi mudah membusuk lalu menyebarkan aroma yang dapat menimbulkan polusi.

5. Talenan
Anda sering memotong sayuran, buah, atau daging dengan menggunakan talenan? Hati-hati dengan peralatan memasak yang satu ini karena bisa menjadi media yang tepat untuk perkembangan kuman. Jangan lupa, Anda gunakan vinegar untuk membersihkannya seminggu sekali. Biarkan 10 menit lalu bilas sampai bersih.

6. Serbet dan lap
Segera cuci kain pembersih ini jika sudah terkena minyak atau noda. Memang, lebih praktis menggunakan tisu, namun akan meningkatkan sampah di keranjang sampah, memboroskan keuangan Anda, dan menambah jumlah sampah di lingkungan.

7. Bak cuci piring
Bersihkan dan kembalikan kilau bak cuci piring yang terbuat dari bahan stainless steel dengan baking powder. Taburkan di permukaan bak, diamkan 5 menit siram dengan air hangat lalu gosok dengan spons lembut hingga kotoran terkelupas.

8. Busa Cuci piring
Setelah menggunakan spons cuci piring, segera bilas dan peras hingga kering sehingga tidak lembab dan siap digunakan kembali. Busa pencuci piring ini akan menjadi media perkembangbiakan kuman paling ideal bila dibiarkan lembab. Maka, jangan biasakan merendam busa dalam mangkuk berisi sabun.

9. Tempat penampungan air   
Biasakan membersihkan nampan penampung air yang terletak dibawah kulkas dan dibawah kucuran dispenser. Untuk nampan penampung air lakukan minimal dua kali dalam setahun sedangkan untuk tempat penampung a ir dispenser dibersihkan . Karena jika tidak rutin dibersihkan memungkinkan terjadinya jamur.

Terkadang, apa yang sudah kita beli dan atur didalam dapur, belum seluruhnya bebas dari kuman. Oleh karena itu, cermatlah ketika membeli perlengkapan dapur:




  1. Belilah sayur, buah, daging, makanan yang Anda perlukan di pasar swalayan. Selain lebih terjamin kebersihannya (namun Anda perlu mengeceknya kembali), kualitas produknya lebih dapat dipercaya.
  2. Jangan selalu mempercayai dengan tulisan yang ada di kemasan, namun perhatikan seksama tampilan dari sayur, buah, daging atau makanan tersebut.
  3. Jika Anda menemukan hanya sedikit informasi kandungan dari produk tersebut, jangan  langsung membelinya. Anda bisa menanyakannya lebih lanjut kepada petugas di pasar swalayan tersebut. Apabila produk ini telah memiliki situs, Anda juga bisa mengecek informasi didalamnya. Produk yang benar-benar aman dikonsumsi umumnya memiliki penjelasan yang padat namun ringkas.
  4. Sebaiknya Anda mengingat bahwa tidak semuanya yang alami selalu dihubungkan dengan ramah lingkungan. Artinya, ada juga sayur dan buah yang dipanen dengan tambahan bahan kimia, seperti pestisida, dan sebagainya. Maka sebelum diolah, cuci hingga bersih dan konsumsilah dalam jumlah yang wajar. [Ari Dwi Astuti / berbagai sumber, email: aria@propertykita.com]