Jumat, 15 Oktober 2010

Siap Membantu Anda Untuk Umrah dan Haji Plus

oleh; H.Asrul Hoesein
Affiliate PT. Arminareka Perdana, Jakarta

Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Merupakan lankah jihad fisabilillah dan usaha mulia, ketika kita peduli nasib sesama umat, apabila dalam hal ibadah haji/umroh. Dimana Rasulullah Saw. bersabda "Barangsiapa melapangkan kesusahan/kesempitan sesama muslim di dukia, maka Allah Swt. akan melapangkan bagimya dari kesusahan dihari kiamat, dan barangsiapa memudahkan kesukaran seseorang maka Allah Swt akan memudahkan baginya di dunia dan di akhirat". (Hadist Imam Muslim). Pula Hadist yang diriwayatkan Imam Achmad,"Allah selalu menolong seseorang selama orang itu selalu menolong saudaranya sesama muslim".

Semoga program perjalanan Haji dan Umroh (PT. Arminareka Perdana) pengelola perjalanan Haji dan Umroh sejak tahun 1990, dapat beribadah ke Tanah Suci Makkah Al Mukarramah dan Madinah Al Munawwarah, beramal, dapat mensejahterahkan keluarga dan masyarakat.

Visi dan Misi PT. Arminareka Perdana, Jakarta

Beribadah, Mencari Pahala, dan Solusi Gratis Pelunasannya

1. Mengajak Masyarakat untuk Ibadah ke Tanah Suci.
  • Berangkat Sekeluarga atau Rombongan akan mendapat Diskon
  • Berangkat Ibadah dengan Armina mendapat tambahan Pahala
  • Membantu orang lain atau calon jemaah (saling bekerja sama) yang mereferensikan akan dapat beribadah seperti anda juga
2. Meningkatkan Taraf Hidup Keluarga Dan Masyarakat.
  • Menambah Income Keluarga
  • Mendapatkan Biaya Tambahan Untuk Keluarga
  • Membantu Orang Lain Bisa Berangkat Ke Tanah Suci, Khusus Calon Jemaah Yang Tidak Mampu
  • Membantu Masjid, Pesantren, Yayasan Anak Yatim Atau Siapa Saja Yang Akan Anda Niatkan Untuk Dibantu Menjadi Tambahan Pahala Anda.
  • Rejeki Anda Akan Bertambah ( Insya Allah.. Amin..)
3. Memberikan Solusi

Beribadah di tanah suci adalah dambaan setiap muslim, selain mendapatkan pahala yang berlipat ganda, juga merupakan tempat terbaik untuk beribadah dengan segala keutamaannya, maka dalam hal ini pt arminareka perdana mengajak masyarakat untuk bisa menunaikan ibadah di tanah suci dengan berbagai macam kemudahan yang ditawarkan, mulai dari kemudahan dalam membayar dp, dan juga kemudahan dalam cara pelunasannya. Dalam hal ini PT Arminareka Perdana memberikan hak usaha kepada setiap calon jamaahnya, calon jamaah diberi hak untuk merefernsikan keluarga, teman dan orang lain untuk bergabung menjadi calon jamaah di PT Arminareka Perdana sehingga calon jamaah tersebut memiliki sumber penghasilan tambahan, Dengan menerapkan saling membantu dan saling bekerjasama antar sesama calon jamaah Mudah-mudahan semakin banyak yang bisa menunaikan ibadah di tanah suci.

Mari menuju ke Baitullah, bersama kami...... Insya Allah
Wassalamualaium Wr.Wb.



H. Asrul Hoesein

Affiliate PT. Arminareka Perdana, Jakarta.

Indonesia Timur (Sulawesi, Kalimantan, Nusatenggara, Maluku dan Papua);

Komplek Pepabri Blok D3/10, Sudiang Permai, Kecamatan Biringkanaya

Telp; (0411) 2686031, 085215497331
Makassar, Sulawesi Selatan

atau Daftar Langsung Klik di sini
atau email ke Klik di sini
(Anda bisa menjadi perwakilan di wilayah masing-masing)
Kantor Pusat:
Gedung Menara Salemba LT. 5 Jl. Salemba Raya No. 5 Jakarta Pusat 10440
Telp. (021) 39842982 Fax. (021)39842985, 39843015 email : Dhiaz.tuti@gmail.com dan widya.armina@yahoo.com

Rabu, 13 Oktober 2010

Logika Sekuler vs Logika Iman

oleh: H.Asrul Hoesein

Rasulullah bersabda,”Hendaklah kalian mencari rezeki dengan bersedekah”. Bisa jadi kita menerima dengan ikhlas, atau bingung dan heran membaca atau mendengar seruan Nabi Muhammad Saw. tersebut diatas. Tapi sesungguhnya tidak perlu ragu dengan pernyataan itu, karena bukan fiksi, tapi fakta.
Karena menurut logika sekuler hukum ekonomi matematika, apapun yang kita keluarkan pasti mengurangi milik kita, itu benar, tapi justru hadist ini menyebutkan dengan bersedekah, kelak akan mendapat rezeki. Insya Allah.
Tentunya logika sekuler berbeda dengan logika iman, mengapa? Karena apapun yang kita dapat dari Tuhan YMK itu adalah nikmat. Karunia Allah Swt. jika mensyukuri nikmat itu. Terima kasih ya…Allah.
Setelah menerima kita mengasih atau memberi, itulah makna terima kasih. Karena kita mensyukuri nikmat Allah (laasyidannakum), Allah tambahkan lagi nikmat itu. Kita patuh, diamanahi lagi harta oleh Allah dan mensyukuri nikmat ini dengan pemersamaannya.

Selasa, 12 Oktober 2010

Catatan Penilaian Piala Adipura 2011

oleh: H.Asrul Hoesein

Menyikapi salah satu program pemerintah c/q Kementerian Negara Lingkungan Hidup, tentang penilaian kebersihan terhadap kab/kota di Indonesia yang dilaksanakan setiap tahunnya, penghargaan dari pemerintah; ada berupa piagam dan piala, yang disebut Adipura.
Sesuai fakta, pantauan langsung saya (melalui timwork GIH Foundation) di lapangan, hampir semua kab/kota yang mengikuti dan terkhusus yang sempat memperoleh Piagam atau Piala Adipura. Ironis karena hanya semata mengejar pialanya lalu masing-masing mendirikan tugu adipura di wilayahnya. Ini semua tidak mencapai target atas substansi akan eksistensi Piala Adipura itu sendiri.
Pertanyaannya; Kenapa sampai substansi program ini tidak sustainable? Alasan makronya (inti), lagi-lagi cuma klasik adalah tidak adanya keadilan dari semua lini mengelola negeri ini. Lalu Apa alasan mikronya? Adalah tidak adanya “nilai ekonomis” yang diberikan pemerintah dalam (menyertai) penyadaran kepada masyarakat akan pentingnya nilai-nilai kebersihan lingkungan. Tidak ada penanaman kemandirian. Karena bila ada nilai ekonomi didalam kegiatan ini maka tentu di”hilir”nya akan tercipta entrepreneur-entrepreneur di masyarakat (akan berdampak sustainable). Begitu pula tidak ada penciptaan “government entrepreneurship” terhadap birokrasi yang terlibat. Jadi di hulunya sudah sejak dini tertanam mental korupsi, maka pasti program “Piala Adipura” ini tidak punya “roh” dan akan sia-sia serta hancur dan tidak sustainable. Seharusnya event seperti Piala Adipura ini berorientasi program bukan berorientasi proyek. Itu harga mati kalau hendak sustainable sebuah program. Sehebat bagaimanapun program itu, pastilah hancur kalau orientasinya proyek.

Senin, 11 Oktober 2010

Berbagi Pengalaman Haji

oleh; Asrul Hoesein
Labbaikallahumma labbaik, labbaikala syarikalaka labbaik, innalhamda wanni’mata laka walmulka laa syarikalaka. Rasulullah menyebutkan tentang pahala haji yang mabrur,”Barangsiapa menunaikan ibadah haji tanpa melakukan perbuatan keji dan maksiat, maka ia kembali seperti bayi yang baru lahir.” (HR.Muslim).
Insya Allah, Hari ini (11/10) Kloter pertama jamaah haji Indonesia mulai diberangkatkan menuju Tanah Suci Makkah, melalui beberapa embarkasi di seluruh Indonesia. Semoga para jamaah tetap sehat dan berkah dalam perjalanan sampai kembali dengan selamat di tanah air dan menjadi haji mabrur. Insya Allah. Amin. jamaah calon haji (JCH) Indonesia yang akan melaksanakan haji tahun ini berjumlah 210 ribu jamaah…kloter terakhir rencananya akan tiba di bandara King Abdul Aziz pada 4 Zul Hijjah mendatang.
Sedikit berbagi mungkin bisa menjadi referensi wisata religius yang berangkat tahun ini dan akan datang. Insya Allah, walau pengalaman sudah lebih sepuluh tahun, praktis agak lama, tentu banyak perubahan disana, baik di Madinah Al-Munawwarah maupun di Makkah Al-Mukarramah.

Kado Strategi Bugis untuk Presiden SBY dan DPR

oleh; Asrul Hoesein
Sebenarnya, sangat difahami bahwa pemerintah Indonesia saat ini, khususnya Presiden SBY serta seluruh Menteri KIB II dan Anggota DPR, cukup mengerti “pintar” berstrategi dalam mengelola negara ini. Namun sekedar kembali mengingatkan saja bahwa rakyat Indonesia sebenarnya tidak bodoh-bodoh amat, membaca strategi itu.Artinya ada yang keliru di Indonesia, Kenapa? Hampir semua wilayah di Indonesia, masing-masing mempunyai catatan atau nasehat strategi“tempoe doeloe” dari orang tua atau pemerintahan setempat, atau nasehat kerajaan di daerah, coba kembali belajar dari sana.
Kado STRATEGI dari Bugis ini, merupakan info buat Pak SBY dan Elit lainnya termasuk para Anggota DPR, agar diketahui, atau menyegarkan ingatan beliau-beliau semuanya, bahwa bangsa indonesia cukup punya dasar untuk ber demokrasi dengan cerdas dan sehat, ini sudah ditunjukkan (fakta sejarah) oleh kerajaan-kerajaan yang ada dan pernah berkuasa di nusantara. Coba tanya ke Negeri Belanda atau Jepang, mereka tau semua ini. Strategi Bugis ini mungkin lebih kurang sama dengan Strategi China Kuno “Sun Tzu”. Tapi entahlah??!!. Saya yakin Jusuf Kalla (Ketua PMI dan Mantan Wapres), memakai strategi bugis ini di dalam geliat beliau di pemerintahan, parlemen, bisnis dan sosial.

Diplomasi Ala Bugis

Oleh : Jusuf Kalla 
(Ketua PMI dan Mantan Wapres RI)
Sebelum saya menjabat sebagai WAPRES, karakter dan watak orang Bugis sangat jarang yang mengenalnya di belahan nusantara ini. Bahkan ada banyak pendapat yang keliru dan menyangka orang bugis adalah bangsa yang keras dan tidak pernah kenal kompromi. Ini jika melihat dari sejarah banyak yang menganggap bahwa orang bugis adalah bajak laut pada masa silam. Anggapan ini sungguh tidak berdasar dan keliru.
Orang bugis sebenarnya mempunyai cirri khas yang menarik. Dari sejarahnya kerajaan bugis didirikan bukan pada pusat-pusat ibu kota dan sangat jauh dari pengaruh India. Itulah sebabnya di Bugis tidak ada candi. Ini berbeda dengan kerajaan jawa yang mebangun pusat kerajaannya pada ibu kota dan bersifat konsentris.
Namun demikian, orang bugis sudah terkenal memiliki kebudayaan, mereka memiliki tradisi lisan maupun tulisan. Bahkan orang bugis memiliki salah satu epos terbesar di dunia yang lebih panjang daripada epos Mahabarata yakni cerita tentang lagaligo yang sampai saat ini sering dibaca dan disalin ulang dan menjadi budaya yang mengakar pada masyarakat bugis.

Indonesia Kurang Probisnis

oleh Suryo B. Sulisto

Ketua Umum KADIN Indonesia dan Ketua Umum HIPPI Indonesia


di Publish to Blog AsrulhoeseinBrother.


Pemberlakuan berbagai perjanjian perdagangan bebas, yang terbaru ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA), menimbulkan beragam reaksi dari kalangan pengusaha. Mereka yang setuju berpendapat, ini peluang yang harus dimanfaatkan. Sebaliknya, pihak yang bersuara minor melihat Indonesia kalah kompetitif ketimbang negara-negara mitranya. Pada saat yang sama, Indonesia dengan populasi terbesar keempat di dunia dan kaya

sumber daya alam diprediksi sejumlah kalangan bakal menjadi salah satu negara yang memimpin persaingan ekonomi dunia. Sayangnya, sejumlah kendala menghadang. Minimnya infrastruktur dan tingkat suku bunga seakan memberatkan langkah Indonesia menuju posisi terhormat di kancah persaingan ekonomi dunia itu. Terkait hal ini, wartawan Republika , Firkah Fansuri dan Shally Pristine , beserta pewarta foto, Amin Madani , mewawancarai Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryo Sulisto, akhir pekan lalu.


Bagaimana Anda menanggapi pro-kontra pemberlakuan ACFTA (ASEAN-China Free Trade

Area)?

Saya melihatnya dari beberapa aspek. Kalau dari sisi kesiapan untuk berkompetisi, harus diakui produk-produk kita memang kurang bersaing dengan produk Cina. Misalnya, dari sisi harga, biaya produksi, dan sebagainya. Di lain pihak, kita harus melihat secara fair , ketidakmampuan atau rendahnya daya saing pengusaha kita.


Alasannya

mengapa?


Dari sisi kemampuan bisnis dan sebagainya, saya kira sudah cukup baik. Akan tetapi, dari lingkungan kan tidak fair karena di sana (Cina) tingkat suku bunga satu digit dan biaya energi lebih murah. Infrastruktur juga lebih lengkap sehingga biaya logistiknya lebih murah. Jadi, mereka memiliki kemampuan bersaing. Kalau memang keadaannya demikian, pemerintah sebaiknya mengakui kesiapan dalam negeri belum mampu.Karena itu, kita harus melindungi kepentingan bersama, yaitu industri dalam negeri. Sebab, kalau tidak, industri-industri kita akan tutup, pengangguran akan meningkat. Jadi, seharusnya kita lebih optimal memperjuangkan industri dalam negeri diberi kesempatan ‘bermain’ di level playing fields . Jadi, lapangannya harus rata dong , nggak bisa lebih tinggi di pihak pesaing-pesaing kita. Lebih mudah untuk mereka menyerang kita, kita ke mereka nanjak gitu kan . Kondisi level playing fields inilah yang harus kita ciptakan. Ini bukan tanggung jawab pengusaha saja, pemerintah secara terus-menerus harus melihat kondisi lapangan di negara-negara pesaing kita. Jangan defensif saja, harus proaktif mencoba memperbaiki diri juga.


Dari sisi pemerintah, apakah upaya perbaikan daya saing sudah maksimal? Belum karena kita bisa lihat dari kebijakan-kebijakannya. Masak sih tingkat suku bunga dan tarif pajak tidak bisa diturunkan?


Mengapa tidak bisa diberikan kemudahan-kemudahan dalam perizinan?


Hal-hal yang seperti itu penting juga diupayakan semaksimal mungkin. Kita ada dalam satu perahu. Kita harus mengobarkan semangat Indonesia Incorporated bahwa daya saing bangsa tanggung jawab semua komponen. Barangkali, ini memerlukan perubahan pola pikir. Pola pikir bahwa mungkin tidak ada salahnya kita mengambil sikap. Saya mengistilahkannya probisnis. Probisnis berarti propertumbuhan ekonomi, propengentasan kemiskinan. Jadi, probisnis akan membawa manfaat positif dalam segala bidang, dalam peningkatan pendapatan negara, dan dalam lapangan kerja.Pola pikir ini perlu dipahami teman-teman kita di pemerintahan dan DPR. Ciptakan kondisi seatraktif dan sekondusif mungkin. (file 19 April 2010, Republika)


Kilas Balik Suryo Bambang Sulisto

Suryo lahir di Surakarta, 11 Februari 1947, putra ketiga dari tujuh bersaudara dari pasangan Purbokusumo Sulisto dan Arbaiah. Suami Cicie Sri Redjeki itu menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah pertama di DKI Jakarta kemudian melanjutkan ke sekolah menengah atas di Hamburg, Jerman, karena sang ayah bertugas di sana sebagai Kepala Perwakilan CTC di Eropa.

Setelah tamat sekolah menengah atas, dia pindah ke Amerika Serikat dan mendapat beasiswa di University of Wisconsin dalam bidang ekonomi dan bisnis kemudian melanjutkan pendidikan di Washington International University, Pennsylvania. Ia mendirikan Satmarindo Group, perusahaan kontraktor lepas pantai dan pemilik kapal-kapal besar Asia Tenggara, setelah menyelesaikan pendidikan di luar negeri.

Kini perusahaan itu memperluas usahanya pada bidang pariwisata, fabrikasi baja, retail dan pertambangan batu bara. Selain itu, tahun 2001-2007, Suryo menjabat Komisaris PT Jamsostek dan sekarang menjadi Komisaris Utama perusahaan pertambangan batubara PT Bumi Resources.

Suryo juga aktif di sejumlah organisasi. Dia sudah bergabung dalam kepengurusan Kadin sejak tahun 1980, mulai dari departemen luar negeri dan investasi, departemen pertambangan dan energi, ketua Kadin Bidang Promosi Perdagangan, Pariwisata dan Investasi dan terakhir menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia.

Waktu itu dia juga bergabung dengan Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) dan saat ini menjadi ketua umumnya. Dia juga pendiri dan pengurus Yayasan Teknologi dan Lingkungan, Presiden ASEAN Travel Association, dan Indonesian Business Associaion of Singapura, Ketua Kadin Indonesi Komite Inggris, dan Kadin Indonesia Komite Brazil, Utusan Khusus Presiden untuk wilayah benua Amerika tahun 1998-2001.

Catatan: H.Asrul Hoesein; Ketum Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI) Sulawesi Tenggara, Sekum HImpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Sulawesi Tenggara.