Kamis, 01 Maret 2012

Pengelolaan Di Sumber Timbulnya, Tuntaskan Masalah Sampah Kota

Diketahui, kini makin sulit mendapatkan lokasi bagi pembuangan sampah, tanpa adanya penolakan (resistensi) penduduk sekitar jalan akses maupun tempat tinggal warga di sekitar rencana lokasi bagi pembuangan sampah skala suatu kota, apalagi, skala regional antar kota. Kecuali bagi kepentingan pengelolaan sampah sendiri atau masing-masing, semua orang pada dasarnya tidak mau bersentuhan, bahkan, melihat sampah orang lain. Makin luas skala pengelolaan sampah, akan makin besar pula penolakan (resistensi) masyarakat. Makin jauh sampah berpindah, akan makin banyak pihak memusuhinya, makin besar biaya angkutnya dan makin besar pula sebaran polutannya.

Instalasi Biogas, Pupuk Organik dan Bio Elektrik atasi Masalah Sampah dan Limbah di berbagai Tingkatan

Tren kenaikan angka konsumsi bahan bakar konvensional (premium, solar) terus berlangsung. Bahan bakar (BBM) yang berasal dari minyak bumi tersebut adalah sumber energi fosil yang tidak dapat diperbarui (unrenewable), sedangkan permintaan dan kebutuhannya naik terus. Demikian pula harganya cenderung meningkat,  karena tidak ada stabilitas keseimbangan permintaan dan penawaran. Salah satu jalan untuk menghemat bahan bakar minyak (BBM) adalah mencari sumber energi baru yang dapat diperbarui (renewable), atau baru terbarukan , salah satunya adalah bio elektrik dari energi biogas. Gas bio ini hasil penguraian secara kedap udara ( anaerobik) dari material organik, umumnya terdiri dari metana (CH4), karbondioksida (CO2) dan sedikit gas ( H2, N2, O2 dan H2S).

Rabu, 29 Februari 2012

Program Revitalisasi Sektor Pengetahuan di Indonesia by AusAID


Yuk Gabung di AusAID Indonesia......

Revitalising Indonesia's Knowledge Sector for Development Policy program documents
www.ausaid.gov.au

http://www.ausaid.gov.au/publications/pubout.cfm?ID=6907_4230_9750_6366_1236&Type

Program Revitalisasi Sektor Pengetahuan di Indonesia adalah inisiatif yang sedang dipertimbangkan oleh Pemerintah Indonesia dan AusAID selama 15 tahun ke depan, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kebijakan publik melalui penguatan lembaga penelitian dan pengambil kebijakan serta menyediakan lingkungan yang kondusif untuk proses pengambilan kebijakan yang berbasis data. Program ini akan memiliki lima area fokus (namun tidak terbatas pada): Pendidikan, Kesehatan, Perlindungan Sosial, Perubahan Iklim, Gender dan Tata Kelola Ekonomi.