Jumat, 28 September 2012

LSI Mendekati Hitungan KPUD Pilgub.DKI. Jakarta Putaran II.

Rekapitulasi hasil penghitungan suara putaran kedua di KPU Provinsi DKI Jakarta akan diselenggarakan pada hari ini Jumat, 28 September 2012 sekitar jam 13.00 bertempat di hotel Borobudur, Jl. Lapangan Banteng Selatan Jakarta Pusat. Sehari kemudian, tanggal 29 September 2012 dilakukan penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih.jika tidak terjadi gugatan pada hasil rekapitulasi dan penetapan pasanganan calon terpilih, maka pasangan calon terpilih akan melaksanakan serah terima jabatan dan dilantik pada 7 Oktober 2012 mendatang di hadapan DPRD Provinsi DKI Jakarta, Jl. Kebon Sirih Jakarta.

Jokowi Harus Batalkan Proyek Sampah Jakarta

Proses pembangunan pengolahan sampah ITF Sunter tersebut, sebaiknya dibatalkan saja. (ini saja pemprov. DKI Jakarta telah membatalkan lelang beauty contest tempat pengolahan sampah ITF Sunter yang sedianya lelang dilakukan hari ini, Jumat, 7 September 2012, tapi persyaratan peserta tidak lengkap). Proyek tersebut sangat menelan biaya (investasi), walau pembangunannya di invest oleh perusahaan, tapi dalam pengelolaan nantinya akan menyerap dan APBD yang sangat besar dalam hitungan perton sampah yang terkelola, yaitu RP .400.000/ton. Lucunya ini proyek, biaya pengelolaan dibayar oleh pemda dan kembali listriknya dibeli oleh masyarakat nantinya melalui pemerintah. Coba dianalisa kebenaran dari proyek ITF ini, sangat membingunkan? 

Kamis, 27 September 2012

Stop Sampah ke TPA, Desain Kota Tanpa TPA

Komposisi sampah di Indonesia, merujuk pada data statistik rata-rata 74 % berupa sampah organik dan sisanya berupa kain, logam, plastik, styrofoam, dan aneka sisa kemasan, atas inisiatif swadaya atau karena tuntutan ekonomi, telah memberi peluang pada pelaku usaha daur ulang (recycle) dan produsen produk guna ulang (reuse). Di berbagai pelosok kota akan ditemukan kelompok masyarakat mendaur ulang sisa material kemasan kopi instan, permen, pasta gigi, menjadi tas tangan, sandal dan barang baru lainnya yang bisa bernilai ekonomi dan laku dijual. Atau, terdapat juga komunitas yang mengolah sampah organik menjadikannya kompos, dan banyak diantaranya yang lebih modern menggunakan  mesin rotary kiln dan lebih lanjut menggunakan komposnya sebagai media tumbuh jamur kompos (jamur kancing, jamur tiram dan champignon).

Kelola Sampah Jakarta Berbasis Komunal, Kado Untuk Jokowi-Ahok (2)

Mengelola sampah sebenarnya bukan hanya tugas dari pemerintah c/q Dinas Kebersihan saja. Tapi juga kewajiban warga Jakarta sebagai produsen sampah terbesar. Sampah selalu saja jadi persoalan pelik yang dihadapi kota besar dengan penduduk yang banyak, layaknya Jakarta. Pengelolaan yang buruk menyebabkan sampah menjadi pemicu masalah baru seperti banjir akibat saluran air atau sungai dan kali yang mampet. Munculnya berbagai penyakit, hingga masalah yang menyangkut estetika, pemandangan dan bau yang tak sedap.

Sayembara Konsep Kelola Sampah Jakarta, Kado Untuk Jokowi-Ahok (1)

Gubernur DKI. Jakarta (2012-2017) terpilih versi Quick Count Ir.Joko Widodo (Jokowi ) yang saat ini masih menjabat Walikota Solo, pada pidatonya saat menutup masa kampanye pilkada putaran kedua (september 2012), Jokowi kembali menegaskan bahwa dia bersama Ir.Basuki Tjahaja Purnama, MM (Ahok) sebagai wakilnya, akan konsisten menjadi pelayan warga Jakarta. Jokowi-Ahok akan melaksanakan strategi baru (paradox pemerintahan lama) yaitu akan bekerja memulai dari kampung dalam menuju Jakarta Baru.

Indonesia Butuh Badan Persampahan Nasional

Tulisan atau opini saya ini awalnya berjudul "Indonesia Butuh Kementerian Persampahan" pada saat saya posting di Kompasiana dan GreenWeb Indonesia.(14 September 2012), tapi setelah ditanggapi teman-teman khususnya dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup (by shar offline) dalam  membicarakan program yang saya usulkan ke Kemeng.LH tentang pengelolaan sampah yaitu "Optimalisasi Fungsi TPS" berbasis komunal orientasi ekonomi, beberapa waktu lalu di Kantor Kementerian LH dan TMII Jakarta, sahabat-sahabat tersebut apresiatif, namun dalam diskusi ahir, disimpulkan bahwa cukup dengan "badan" saja, sudah dapat bersinergi antar kementerian/lembaga (K/L). Maka coba saya ganti judul tersebut menjadi "Indonesia Butuh Badan Persampahan Nasional", isinya tidak berubah, yang pasti substansinya masuklah........ Okey sekedar pengantar "copas tulisan sendiri" dibawah ini: