Selasa, 26 September 2017

Asrul Intip Pengelolaan Sampah Singapura

Asrul Intip Sampah Singapore
Seperti Jakarta, Singapura pernah menghadapi kendala pengelolaan sampah. Pada 2000, ada 7.600 ton sampah di Singapura setiap hari. Tempat pembuangan sampah pun tidak cukup lagi.
Namun, Singapura berhasil menerapkan sejumlah aturan secara cepat dan efisien. Menurut Eugene Tay, direktur eksekutif lembaga nonprofit Zero Waste SG yang berpusat di Singapura, kota-kota besar di Asia bisa belajar banyak untuk urusan sampah dari Singapura. "Mereka perlu lebih fokus pada upaya 'mengurangi' (reduce) dan 'menggunakan lagi' (reuse) sampah. Membuang ialah opsi terakhir," kata Tay.

Dilematis Pengelolaan Sampah Indonesia

Koran Sinar Pagi Baru 26 sept 2016 (dok-Asrul)
Kita tentu rindukan Indonesia bebas sampah, sebagaimana yang terjadi di beberapa negara, seperti Singapore. Di Singapore khususnya, disana sepertinya sudah menjadikan kebersihan adalah budaya mereka, turis pun sepertinya ikut disiplin untuk tidak membuang sampah sembarangan. Sesuai pantauan penulis selama di Singapura, antara lain pengelolaannya melibatkan unsur swasta (Goverment to Bussines) namun berbasis komunal, serta sarana armada kolektor sampahnya sangatlah sederhana (efisien) dengan menggunakan Sepeda Sampah (ramah lingkungan). Indonesia sebenarnya bisa mengadopsi manajemen pengolahan sampah Singapore, tidak perlu Pemerintah Kab/Kota jauh-jauh mengadakan studi banding, sekali lagi cukup belajar di Singapore saja.