Kamis, 08 April 2010

Free Automatic backlinks Exchanges; Backlink Anda Disini

Welcome to Trash and Entrepreneurs, Free Automatic backlinks Exchanges a free automatic backlinks generator service, free auto backlinks this website offer free auto backlinks service for blogger or web owner who want to get instant backlink for their blog or websites. We know how important is SEO to increase traffic, pagerank, and alexa rank.
Text Backlink Exchanges



Your Link For Trash & Entrepreneurs Backlink



Sebelum Tinggalkan Weblog ini, Diharap Mengisi Buku Tamu "POSKO HIJAU" dan Klik Banner ini
Guestbook
Get cash from your website. Sign up as affiliate.




Best regards,

Owner TrashGoogleBlogs
print this page Print this page

Rabu, 07 April 2010

SAMPAH DI INDONESIA SUDAH MEMASUKI STADIUM IV


SAMPAH DI INDONESIA SUDAH MEMASUKI STADIUM IV
by: Gerakan Indonesia Hijau.
http://www.dpr.go.id/artikel/terkini/artikel.php?aid=2824
Tingkat pencemaran lingkungan akibat pengelolaan sampah di Indonesia, ibarat kanker sudah memasuki stadium IV, hanya mampu diselesaikan dengan amputasi. Kondisi parahnya pengelolaan sampah tersebut diungkapkan Direktur Eksekutif Dana Mitra Lingkungan Sri Bebasari beberapa waktu yang lalu di Gedung DPR RI Senayan Jakarta.
“Ibarat kanker, sampah di Indonesia sudah memasuki stadium IV, harus diamputasi. Secara teknis, sampah di Indonesia harus dikelola dengan mesin pengelola sampah dengan kapasitas satu ton, “ kata Sri Bebasari.

Membangun Alternatif Pengelolaan Sampah


Membangun Alternatif Pengelolaan Sampah

repost by:walhi jogya

Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia. Setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan sampah. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang/material yang kita gunakan sehari-hari.
Peningkatan jumlah penduduk dan perubahan gaya hidup sangat berpengaruh pada volume sampah. Di Kota Jogjakarta sendiri menurut data DKKP pada tahun 2005 produksi sampah kawasan perkotaan sebanyak 1.700 m3 perhari, namun yang dapat diangkut ke TPA Pinyungan-Bantul baru sekitar 1300 m3 perhari, sehingga terjadi penumpukan sampah sebanyak 4oom3 per hari dan tidak terangkut ke TPS atau TPA Piyungan. Karena itu wajar kalau dibanyak lokasi, tanah-tanah kosong atau bantaran sungai di aglomerasi kota Jogjakarta terjadi penumpukan-penumpukan sampah yang kemudian berubah menjadi TPS atau TPA Illegal.

Ahli Sampah Indonesia: Professor Enri Damanhuri


Ahli Sampah Indonesia: Professor Enri Damanhuri
repost by: itb.ac.id

Sampai sekarang, pengelolaan sampah di Indonesia masih menggunakan paradigma lama: kumpul-angkut-buang. Source reduction (reduksi mulai dari sumbernya) atau pemilahan sampah tidak pernah berjalan dengan baik. Meskipun telah ada upaya pengomposan dan daur ulang, tapi masih terbatas dan tidak sustainable. Pembakaran sampah dengan insinerator pun dianggap hanya memindahkan masalah ke pencemaran udara.