Sabtu, 23 April 2011

SEKOLAH KAMI; Sukses Sekolah Pemulung Sampah dan Kaum Dhuafa Jakarta Timur

Suasana Ruang Belajar


Perjalanan Panjang Usaha Mengentaskan Kebodohan Dan Kemiskinan Di Kalangan Anak-Anak Pemulung Dan Kaum  Dhuafa Di Jakarta Timur Dan Sekitarnya.

Pengatar Postingan; kami Gerakan Indonesia Hijau Foundation sengaja copas postingan "Sekolah Kami" disini, sebagai dukungan dan support kepada Pengelola Sekolah Kami, diharapkan  bisa menjadi motivasi bagi anak bangsa lain di Indonesia ini, guna mendukung dan mengikuti jejak dr. Irina Amongpradja. Beliau seorang dokter (kesehatan) dengan "mau dan rela" mengorbankan waktu, ilmu dan materi/tenaga dalam mengentaskan kebodohan dan kemiskinan di kalangan anak-anak pemulung dan kaun dhuafa di Jakarta) untuk melihat aktivitas silakan klik di SINI. (Mari kita dukung aktivitas dr. Irina)...Salam dan Sukses buat seluruh TimWork Sekolah Kami. Allah swt menyertai.Amin.

Sukses Story dan Manajemen SEKOLAH KAMI Jakarta;

I.  Dimulai dari Barak Transito DepnakerTrans Jakarta Timur.
Bermula dari kehadiran transmigran yang mengalami kegagalan di daerah transmigrasi, mereka ditampung di barak Penampungan kanwil DKI Transito, Pondok Kelapa, Jakarta Timur sejak tahun 2001. Keinginan mereka untuk kembali ke daerah asal mereka ternyata mengalami hambatan karena uang penggantian kerugian tidak dapat terealisir dengan cepat. Oleh karena itu banyak dari para transmigran yang mencoba bertahan di tempat penampungan sambil menunggu uang ganti dari Pemerintah. Hal ini mengakibatkan anak-anak mereka tidak dapat melanjutkan sekolahnya.  Pemerintah sudah memberikan kesempatan kepada mereka untuk dapat sekolah dengan biaya yang minimal di sekolah negeri terdekat, tetapi tidak semua dapat memanfaatkan kesempatan yang telah diberikan karena tidak ada biaya sama sekali, jangankan untuk sekolah, untuk bertahan dipenampungan saja seluruh biaya hidup mereka tergantung dari pemerintah dan dari masyarakat yang peduli kepada mereka.

Kondisi ini menggerakan kami untuk memfasilitasi pendidikan anak-anak para transmigran yang terhenti pendidikannya. Kami menjalankan kegiatan ini tanpa bentuk badan hukum karena terbentur dengan pengetahuan kami akan peraturan-peraturan yang malah akan menyita waktu untuk mempelajarinya.
Dengan keterbatasan yang ada, kami mendirikan semacam SEKOLAH  yang bersifat tidak formal dengan menggunakan fasilitas 2 buah barak di Transito ini. Adapun tenaga pengajarnya semula adalah para sukarelawan dengan materi yang kami coba sesuaikan dengan masing-masing tingkatan sesuai dengan kurikulum Depdiknas RI.
Selama 3 tahun kami dapat berjalan dalam kedaan seperti ini dan anak-anak disekitar barak Transito yang juga tidak mampu bersekolah formal ikut bergabung dan belajar di sekolah ini, dimana jumlahnya mencapai 120 orang anak umur 5 sampai 15 tahun.
Diantaranya adalah anak tukang ojek, pedagang asongan, penjual bakso keliling, penjual ayam, sopir angkot, anak para pembantu rumah tangga dan anak-anak pemulung. Adapun anak-anak tersebut di atas tidak dipungut bayaran apapun, bahkan mereka tidak diwajibkan memakai seragam ataupun sepatu. Proses belajar mengajarpun tanpa kelas khusus dan bangku sekolah, anak2 duduk dibawah dan menulis diatas meja tripleks sederhana yang kami buatkan.
Buku-buku pelajaran dan alat-alat tulis kami sediakan pula, bahkan kamipun mengadakan antar jemput dengan menyewa angkot untuk memudahkan mereka mencapai sekolah tanpa memerlukan biaya transportasi.
Selama itu kami menyesuaikan diri dengan kepentingan Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi, apabila barak dalam keadaan kosong, maka pengajaran dapat terselenggara, apabila barak terpakai maka sekolah ini kami liburkan dulu agar tidak mengganggu kegiatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI.
Pertengahan tahun 2004, para transmigran ini secara berangsur-angsur mulai meninggalkan barak menuju ke daerah transmigrasi baru yang disediakan pemerintah, maka kegiatan kamipun kemudian oleh petugas dari Kanwil Tenaga Kerja dan Transmigarsi DKI, diperintahkan untuk segera dihentikan. Kami meyadari bahwa memang kegiatan kami ini tidak lagi relevan untuk dapat dipertahankan walaupun tempat tersebut tidak dipakai untuk sementara waktu, maka pada tanggal 29 November 2004 pukul 00.00 wib, semua peralatan belajar mengajar kami yang amat sederhana ini dikeluarkan oleh Trantib DKI dan barakpun dijaga ketat sehingga anak-anak tidak dapat lagi menikmati pelajaran mereka.
Kami mencoba tetap melaksanakan kegiatan belajar ini di emperan Mesjid masih disekitar kompleks  Barak Transito, namun inipun hanya berjalan beberapa hari dengan alasan ketertiban maka kamipun tergusur kembali.
Akhirnya kami berhasil menyewa ruangan di sebuah Ruko di Jl. H. Naman yang mana karena keterbatasan tempat, maka kegiatan belajar dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu pagi dan siang. Dengan keadaan ini ternyata anak-anak yang seharusnya masuk siang ternyata banyak yang tidak dapat hadir berhubung mereka harus membantu orang tuanya untuk memulung.
II.  Kepindahan ke gedung eks Sudin Dikmenti Jakarta Timur.
Barak Transito yang di gunakan untuk Sekolah Kami
Melalui proses permohonan kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi DKI Jakarta Bapak Drs. Margani Mustar MM, pada tanggal 29 September 2004 dan disambung dengan surat permohonan kepada Bapak Kepala Sudin Pendidikan Menengah dan Tinggi Kodya Jakarta Timur tanggal  19 Oktober 2004, maka kami diizinkan untuk memakai gedung PKBM yang terletak dikomplek DKI, Pondok kelapa.
Maka pada bulan Januari 2005 kami memulai proses perbaikan gedung tersebut karena keadaannya kurang memadai untuk kegiatan belajar mengajar mengajar.
Pada tanggal 1 Maret 2005, kegiatan belajar mengajar dimulai di Gedung PKBM ini,
Adapun status kami adalah berintegrasi dalam program-program yang dapat diintegrasikan dengan program PKBM/ Pendidikan Luar Sekolah, namun mandiri dalam hal penyelenggaraan dan pembiayaan.
III. Sekolah Kami Sekarang (TULISAN SEMENTARA)
Akhirnya kami berhasil menyewa sebidang tanah milik disekitar lapak-lapak pemulung didaerah Bintara Jaya, Bekasi Barat diperbatasan dengan wilayah Jakarta Timur. Dengan demikian maka proses belajar mengajar dapat segera dilanjutkan tanpa memberikan kesempatan anak-anak kembali ke jalan lagi yang tentunya hanya akan menambah permasalahan
Dengan kepindahan kami ini maka harapan menjadi “mitra” dengan pemerintah dalam hal ini bagian Pendidikan Luar Sekolah Dikmenti Depdiknas untuk sementara belum dapat terwujud, anak-anak belum dapat sepenuhnya tertampung oleh SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) yang didirikan oleh Sudin Dikmenti Jakarta Timur yang sebenarnya diperuntukkan untuk rakyat tidak mampu karena hal-hal tehnis yang belum dapat dipenuhi oleh anak-anak pemulung dan kaum dhuafa pada umumnya.
Oleh karena itu, maka kami kemudian menamakan kegiatan ini sebagai “KELOMPOK BELAJAR” saja dimana walaupun namanya berubah, akan tetapi kegiatan tetap akan dipertahankan sebagaimana waktu kami masih bergabung dengan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) walaupun dengan keterbatasan sarana dan prasarana yang ada saat ini.

Alamat; SEKOLAH KAMI
Jl. Mesjid RT003/09 Bintara Jaya VIII(Pojok)
Kel. Bintara Jaya Kec. Bekasi Barat
Telp. 021 8690 0470
Email: sekolah.kami@yahoo.com
repost by website; Sekolah Kami Jakarta 

Pengurus SEKOLAH KAMI
Kepengurusan diselenggarakan secara kekeluargaan dimana semua guru secara musyawarah dan mufakat  mendiskusikan dan berbagi pekerjaan untuk kelancaran proses belajar mengajar demi kemajuan anak didik.
Pengajar/ Guru
Tenaga pengajar yang ada pada saat ini berjumlah 7 orang diantaranya  1 orang berlatar belakang pendidikan SPd, 3 orang berlatar belakang pendidikan  sarjana strata satu, 1 guru menjahit dan 1 guru agama. Disamping itu juga ada tenaga pengajar sukarelawan untuk ketrampilan merajut. 
TUJUAN PENYELENGGARAAN
  1. Tujuan kami adalah turut membantu pemerintah dalam mensukseskan program pendidikan yang adalah juga merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat. Anak-anak ini adalah generasi penerus Bangsa, apabila mereka tidak mendapatkan kesempatan unuk memperoleh pendidikan maka kemungkinan besar mereka ini malah akan menjadi penghambat kemajuan bangsa, menjadi beban negara atau bahkan pengacau didalam masyarakat.

  1. Apabila memungkinkan, mengembalikan mereka kepada jalur pendidikan formal dengan memasukkan ke sekolah negeri dan membantu mencarikan orang tua asuh sebagai penyandang dana sampai tingkat dimana mereka bisa mandiri dalam masyarakat.
A.    Penanggung Jawab: dr. Irina Amongpradja.
B.    Pelaksana Harian Sekolah dan lapangan:

1. Yanti Pasaribu, SE

2. Puji Lestariningsih, ST

3. Riesa Kurniawati, SE

4. Tatiana Sri Nurari, SPd

5. Indriani DewI

6. Hasannudin

7. Darsono

C.  Pendukung kegiatan :

1. Lady Bahar

2. Endang Samino

3. Hendraning Yusuf

4. Miranda

5. Evie

6. Seluruh teman-teman yang peduli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari Gabung Diskusi serta Mohon komentar dengan sopan, jangan SPAM atau SARA. Komentar SPAM atau SARA akan dihapus..Blog ini Bersifat Dofollow, Anda komentar dapat Backlink Otomatis untuk Meningkatkan PR Blog Anda...Terima kasih atas Kunjungan,Salam Sukses....!!!