Mengatur Inteligensi
Prinsip Kedua The Art of War
“Seni Perang” Sun Tzu untuk Pelaku Bisnis Modern
“Apa yang diperlukan dalam perang
Adalah mengetahui nama pemimpin musuh
Dan menentukan kapasitasnya,
Informasi ini dipakai untuk memperkirakan apa rencananya
Dan menggunakan hasil survey ini
Untuk meraih sukses tanpa harus bersusah payah.”
“Wu Chi Mengenai The Art of War”
Abad Ketiga Sebelum Masehi
Secara Strategis
Inteligen mengurangi kejutan dan menfokuskan rencana.
Secara Taktis
Inteligen membantu Anda mengambil resiko yang sudah diperhitungkan.
Kenali pasar Anda dan kenali diri Anda sendiri.
Komandan militer dibedakan berdasarkan pada apakah untuk mencapai sukses dia menggunakan pertimbangan inteligen yang baik atau obyektif yang mantap. Dalam pemasaran, hal seperti itu tidak dipertanyakan lagi. Pasar adalah sumber informasi yang paling baik. Riset pemasaran adalah system bisnis yang membantu Anda untuk menetapkan pasar produk dan jasa Anda. Sistem inteligen formal dan informal yang baik ditambah dengan praktik pemasaran yang baik menempatkan Anda dalam posisi mengelola resiko bukan mengambil resiko.
Sistem Memproses Informasi.
Mengorganisasi, membuat sintesis, dan menyebarluaskan informasi adalah masalah utama dalam setiap organisasi. Sebagian besar perusahan tergangu oleh “pulau informasi.” Banyak orang mengetahui banyak hal, tetapi tidak ada system untuk menyatukan semua pengetahuan tersebut untuk pembuktian dan aplikasi bagi tujuan yang spesifik.
Ketidakpastian terdapat diseputar banyak isu yang menantang pemimpin yang dimotivasi oleh pelanggan. Obat penawar untuk ketidakpastian adalah informasi yang tidak releva. Akan tetapi, lebih banyak informasi memerlukan lebih banyak waktu untuk memperoses, dan tidak semua informasi bermanfaat. Terlalu banyak informasi dapat membuat kita sulit memisahkan informasi yang bermanfaat dari yang tidak berguna.
Penyelesaian akhir adalah kombinasi dari; 1) Struktur yang mempertimbangkan pembuatan keputusan, 2) Informasi yang baik di semua tingkat, 3) Peninjauan pribadi yang menyeluruh dari pihak pembuat keputusan akhir., 4) Kecenderungan untuk mengambil tindakan pada informasi yang diperoleh.
Dengan system inteligen yang baik, kami membuat sesuatu yang tidak tampak menjadi terlihat. Strategi yang sukse memerlukan informasi yang baik. Informasi yang baik adalahhasil dari intelijen yang baik. Peringatan seperti apa pun yang akan kita alami mengenai masa depan, telah kita miliki.Mengatur masukan inteligen Anda membantu Anda mencapai flesibilitas dalam menyesuaikan rencana Anda pada dunia nyata. Apa kaitan informasi ini dengan tujuan penting yang sedang Anda usahakan untuk mencapainya ? Bagaimana Anda memonitor peristiwa yang tidak diharapkan dan tindakan lawan Anda ?. Gagal mengatur input membuat Anda dan organisasi Anda dalam posisi harus menyaring data yang tidak sesuai. Waktu dan peluang biasanya tidak akan kembali.
Informasi yang akurat merupakan batu landasan yang kokoh dari jalan menuju sukses bisnis. Pertama, Anda memutuskan siapa pelanggan yang Anda inginkan. Kemudian, Anda memutuskan apa yang dibutuhkan dan apa yang diinginkan pelanggan Anda. Anda membayangkan kebutuhan mana yang dapat Anda penuhi, dan Anda melakukannya lebih baik dari pada semua pesaing Anda. Perhatikan kebutuhan akan informasi dalam ilustrasi mengenai jalan menuju sukses yang disederhanakan ini.
Kegagalan dari system inteligen bukan kegagalan dari “system” melainkan lebih pada kegagalan dari para manajer yang salah memahami dan salah menggunakan system. Tidak ada yang dapat menggantikan kombinasi data yang tidak dapat disangkal dan pengamatan pribadi. Persepsi dan pertimbangan berjalan seiring. Bila Anda ingin membuat pertimbangan yang baik, Anda harus mempunyai persepsi yang akurat, Anda dapat membuat pertimbangan yang baik.
Pengamatan tunggal hanya satu poin data-dan Anda memerlukan lebih dari itu untuk membuat keputusan berdasarkan informasi yang memadai. Kalau tidak ada data yang baik, eksekutif membuang-buang waktu memperdebatkan opini mereka. Orang bukan isu, menjadi focus dari ketidaksepahaman, dan akibatnya adalah konflik antar pribadi. Fakta dengan cepat membimbing orang ke isu sentral.
Fokus informasi utama seharusnya pada apa yang diinginkan dan diperlukan pelanggan. Fokus pelengkap seharunya pada produk, untuk menciptakan apa yang diinginkan dan diperlukan pelanggan. Hasilnya adalah perkawinan antara informasi dan tindakan yang berhasil. Jebakannya adalah memikirkan mengenai pemasaran hanya dalam arti produk atau hanya pelanggan-pemenangnya mempertimbangkan secara seimbang antara focus pada produk dan focus pada pelanggan.
Catatan:
Bila ada teman-teman yang senang dengan tulisan strategi/prinsip seni perang Sun Tzu ini, silakan mengcopy-paste. Serta bila akan dipindahkan kedalam tulisan lagi baik di blog maupun media lain diharapkan/ketentuannya dicantumkan sumber “Nama Blog” ini saja (nama saya tidak perlu, silakan ganti nama Anda sebagai penulisnya). Dan jangan lupa sebelum meninggalkan blog ini diharapkan juga memberi komentarnya, demi perbaikan kepada saya selaku pengelola blog ini. Terima kasih atas kerjasamanya demi meningkatkan mutu “Blogger” di Indonesia , sebagai sumber informasi yang berkualitas, bukan berita basa basi semata. Diharapkan menjadi pencerahan demi kemaslahan Bangsa dan Negara.
Sukses untuk Anda………
0 komentar :
Posting Komentar