Memulihkan Vegetasi Lahan Ex Penambangan di Kalimantan
Penambangan
tanpa menyimpan lapisan humus (top soil), untuk reklamasi di kemudian
hari, akan memerlukan puluhan tahun bagi kembalinya vegetasi. Berbagai
pertemuan dengan masyarakat dalam rangka hari Bumi, menyusuri
Banjarbaru, Menteos, Loa Kulu, Loa Janan,
Tenggarong Kutai dan Samarinda telah diupayakan menyebarluaskan teknik
Rotary Kiln dan Bio Elektrik bagi penumbuhan vegetasi sekaligus
memberikan peluang ekonomi masyarakat. Pemanfaatan sampah dan limbah
organik yang bersumber dari usaha rakyat (ternak, pertanian dan
perkebunan) maupun limbah domestik (rumah tangga, pasar, hotel,
restoran) menjadi biogas, daya listrik dan sekaligus menghasilkan pupuk
organik, mendapat sambutan hangat di berbagai daerah sepanjang sungai
Mahakam Kalimantan tersebut.
Luasnya areal penambangan, yang dikhawatirkan membawa problem lingkungan di masa kini dan masa depan ini, hendak diupayakan masyarakat dengan mengusahakan pupuk organik, biogas dan pembangkitan listrik melalui teknologi Bio Elektrik. Rendahnya rasio elektrifikasi, perbandingan antara total rumah tangga dengan penikmat listrik, di Kalimantan hanya 57,6 % (ESDM, 2011), menempatkan pengembangan biogas dan listrik berbahan gas metan (Bio Elektrik) sangat penting. Terlebih jika lumpur (slurry) dalam proses pembangkitan gas metana ini akan menghasilkan pupuk organik, ini berarti akan sangat strategis bagi penumbuhan vegetasi dalam program reklamasi lahan bekas penambangan (batu bara, bijih besi,dll) yang tersebar di sepanjang sungai Mahakam ini*)
Luasnya areal penambangan, yang dikhawatirkan membawa problem lingkungan di masa kini dan masa depan ini, hendak diupayakan masyarakat dengan mengusahakan pupuk organik, biogas dan pembangkitan listrik melalui teknologi Bio Elektrik. Rendahnya rasio elektrifikasi, perbandingan antara total rumah tangga dengan penikmat listrik, di Kalimantan hanya 57,6 % (ESDM, 2011), menempatkan pengembangan biogas dan listrik berbahan gas metan (Bio Elektrik) sangat penting. Terlebih jika lumpur (slurry) dalam proses pembangkitan gas metana ini akan menghasilkan pupuk organik, ini berarti akan sangat strategis bagi penumbuhan vegetasi dalam program reklamasi lahan bekas penambangan (batu bara, bijih besi,dll) yang tersebar di sepanjang sungai Mahakam ini*)
Referensi http://www.kencanaonline.com/
Berita terkait Klik di SINI
0 komentar :
Posting Komentar