Strategi “Seni Perang” Sun Tzu untuk Pelaku Bisnis Modern
Oleh; H.Asrul Hoesein
Kutipan Pernyataan Sun Tzu; “Dalam ratusan pertempuran, bila Anda mengenal diri Anda dan musuh Anda, Anda tidak akan pernah takut terhadap hasilnya” pernyataan itu bila diaktualisasikan dengan kalimat berikut ini “Daalam ratusan kesempatan, bila Anda mengenal diri Anda dan orang yang sedang Anda hadapi, Anda tidak akan pernah merisaukan hasilnya.”
Pengantar tulisan;
Dalam tulisan ini nantinya akan membahas secara khusus penerapan strategi Sun Tzu dalam Pemasaran dan Penjualan. Karena tulisan ini akan dituangkan secara berlanjut (bersambung), maka kami dahului dengan penjelasan singkat mengenai strategi “Seni Perang” Sun Tzu. Bila teman-teman berminat Silakan copy atau bisa copy paste di Blog teman-teman dengan nama sumbernya H.Asrul Hoesein di blog pribadi saya ini. Serta jangan lupa sedikit tinggalkan komentar demi menjalin silaturrahim sesama blogger/ pembaca/pengguna strategi ini.Terima kasih.
Sedikit Ilustrasi Tentang Sun Tzu > Seni Perang (The Art of War), yang dihimpun dan disusun oleh filsuf –pejuang misterius Cina yang hidup lebih dari 2500 tahun silam, atau 500 tahun sebelum kelahiran Kristus dan menjadi buku yang paling laris di zaman modern ? Mengapa pelatih, professor, dan eksekutif bisnis membaca The Art of War karangan Sun Tzu? Karena tampaknya masih dianggap sebuah sebagai strategi yang paling bergensi dan berpengaruh di dunia hingga dewasa ini. Banyak dipelajari kalangan politikus, pengusaha sampai dengan eksekutif modern Asia, juga pemimpin militer,industri serta pakar strategi selama lebih dari dua millennium terakhir ini.
Jepang misalnya, yang mengalami perubahan dari sebuah budaya feudal menjadi budaya korporat dalam tempo relative singkat, kelompok pembelajar kontemporer Seni Perang telah menerapkan strategi kalsik kuno ini dalam pelbagi kegiatan politik dan bisnis modern. Tentu saja banyak yang melihat kesuksesan Jepang pasca-perang ini sebagai sebuah illustrasi dari dictum Sun Tzu, “ Menang tanpa bertempur adalah yang terbaik (To win without fighting is best)”
Sebagai sebuah study tentang anatomi berbagai organisasi yang sedang mengalami konflik disetiap tataran, mulai dari hubungan antarpribadi, bisnis hingga internasional. Tujuannya adalah menjadi yang tak terkalahkan, meraih kemenangan tanpa pertempuran, dan menjadi kekuatan yang tidak bias diserang melalui upaya pemahaman asfek fisik, politik, dan psikologi konflik.
Apa aplikasi marketing-pemasaran dari kebijaksanaan abadi yang ditemukan dalam karya klasik ini ? The Art of War diakui sebagai inti yang dikonsentrasikan dari strategi untuk memenangkan perang. Dalam prinsip Sun Tzu dijumpai pondasi untuk memahami prinsip strategis dari marketing-pemasaran modern. The Art of War merupakan batu landasan bagi strategi militer dan strategi bisnis di dunia timur. Dewasa ini lebih selusin terjemahan karya kuno ini dalam bahasa Inggris begitu pula The Art of War dapat dijumpai dalam hamper setiap bahasa, termasuk bahasa Indonesia.
Dalam tulisan selanjutnya (akan kami buat tulisan ini secara berlanjut) perihal aplikasi Seni Perang Sun Tzu dalam penerapan :
1. Prinsip Memenangkan Pemasaran; Apa yang dapat diajarkan oleh genius militer kuno bangsa China kepada pelaku bisnis modern mengenai prinsip untuk memenangkan perang pemasaran? Setiap prinsip strategi Sun Tsu akan diilustrasikan dengan aplikasi strategi dan taktis. Cakupan prinsip tersebut adalah
- Mengatur Inteligensi: Kenali pasar Anda dan kenali diri Anda sendiri.
- Posisi yang aman: Kuasai posisi yang tidak dengan mudah direbut oleh pesaing Anda.
- Kejutan: Peroleh dominasi psikologis dan mementahkan inisiatif lawan Anda.
- Kekuatan Ekonomi: Nilai secara akurat dimana Anda menyebarkan sumber daya Anda.
- Struktur Komando: Manajemen yang baik melepaskan ikatan kekuatan sumber daya manusia.
- Kesederhanaan: Bahkan rencana yang paling sederhana pun sulit dilaksanakan.
2. Strategi Penjualan; Dalam strategi penjualan “Seni Perang“ Sun Tzu, ahli pemasaran terkemukan dunia dalam menginterpretasikan strategi ini yang abadi untuk kalangan bisnis modern akan menunjukkan kepada Anda bagaimana strategi klasik buah pikiran Jenderal Bangsa China dari zaman kuno dapat membimbing Anda menuju sukses di medan pertempuran “Penjualan” Strategi penjualan ini akan ditulis beberapa topic antara lain sebagai berikut:
- Berpikir secara positif; - Menempati Posisi yang tinggi.
- Kesediaan untuk kalah - mengambil resiko.
- Bersikap fleksibel – Mengubah taktik Anda sesuai dengan perubahan keadaan.
- Memegang Inisiatif – Mengalahkan pesaing Anda dengan memukul lebih dahulu.
- Menang Tanpa Bertempur – Mengembangkan strategi yang superior
- Menjual Solusi – Mengkonsolidasikan hasil yang Anda capai.
Gerald A.Michaelson, Pejabat di Procter Gamble dan Sara Lee, meniti karir sebagai seorang eksekutif, di perusahaan yang masuk Fortune 100, yang pernah memegang berbagai jabatan dibidang pemasaran dan penjualan baik di lapangan maupun di kantor pusat perusahaannya. Dia dikenal sebagai ahli mengenai buah karya Sun Tzu yang terkemukan di dunia. Sekarang bukunya telah diterjemahkan dalam tujuh bahasa, ini sementara Anda baca sekarang salah satu analisanya dilanjutkan beberapa judul berikutnya, demi memberi kesan santai tapi serius oleh Anda dalam memahami prinsip hidup Sun Tzu tersebut.
Dalam tulisan yang akan dituangkan ke blog ini sekitar dua belas sub judul dari masing-masing rinsip Pemasaran dan Penjualan, dan akan kami tambahkan beberapa pengalaman menarik para eksekutif enterpreneursip dunia yang menerapkan prinsip atau cara pandang Sun Tzu ini. Tulisan di Blog ini akan dikemas dengan pemahaman cemerlang yang akan membantu Anda (kita semua) membina hubungan jangka panjang dengan klien Anda dan mengalahkan pesaing yang manapun.
Pustaka;
1. Thomas Cleary, Seni Perang Sun Tzu, Jakarta 2002. Penerbit Erlangga.
2. Khoo Kheng Hor, Applying Sun Tzu’s Art of War in Marketing, Sun Tzu dalam Pemasaran, Jakarta 2002, Penerbit Bhuana Ilmu Polpuler.
3. Gerald A.Michaelson dan Steven W.Michaelson, Sun Tzu Strategi Untuk Pemasaran, Sun Tzu Strategies for Marketing, Batam Centre, Riau, 2004, Penerbit Karisma Publishing Group.
4. Gerald A.Michaelson dan Steven W.Michaelson, Sun Tzu Strategi Untuk Penjualan, Sun Tzu Strategies for Selling, Batam Centre, Riau, 2004, Penerbit Karisma Publishing Group.
Terima kasih pula kepada Penerbit Karisma Publishing Group Batam Centre, Riau. Penerbit Erlangga Jakarta, Penerbit Bhuana Ilmu Populer (Kelompok Gramedia) Jakarta yang telah menerbitkan buku-buku Sun Tzu terjemahan bahasa Indonesia. Pula kepada Penulis buku-buku Sun Tzu antara lain; Mr. Thomas Cleary, Kho Kheng Hor, Gerald A.Michaelson dan Steven W.Michaelson serta Alih bahasa Drs. Alexander Sindoro beserta editornya Dr. Lyndon Saputra, yang telah bersusah payah dalam penerbitan buku-buku Sun Tzu tersebut, sehingga sampai di tangan penulis blog ini.
Silakan ikuti tulisan detail Strategi “Seni Perang” Sun Tzu berikutnya. pada blog ini atau disini dan disiniSukses untuk Anda………
Pengantar tulisan;
Dalam tulisan ini nantinya akan membahas secara khusus penerapan strategi Sun Tzu dalam Pemasaran dan Penjualan. Karena tulisan ini akan dituangkan secara berlanjut (bersambung), maka kami dahului dengan penjelasan singkat mengenai strategi “Seni Perang” Sun Tzu. Bila teman-teman berminat Silakan copy atau bisa copy paste di Blog teman-teman dengan nama sumbernya H.Asrul Hoesein di blog pribadi saya ini. Serta jangan lupa sedikit tinggalkan komentar demi menjalin silaturrahim sesama blogger/ pembaca/pengguna strategi ini.Terima kasih.
Sedikit Ilustrasi Tentang Sun Tzu > Seni Perang (The Art of War), yang dihimpun dan disusun oleh filsuf –pejuang misterius Cina yang hidup lebih dari 2500 tahun silam, atau 500 tahun sebelum kelahiran Kristus dan menjadi buku yang paling laris di zaman modern ? Mengapa pelatih, professor, dan eksekutif bisnis membaca The Art of War karangan Sun Tzu? Karena tampaknya masih dianggap sebuah sebagai strategi yang paling bergensi dan berpengaruh di dunia hingga dewasa ini. Banyak dipelajari kalangan politikus, pengusaha sampai dengan eksekutif modern Asia, juga pemimpin militer,industri serta pakar strategi selama lebih dari dua millennium terakhir ini.
Jepang misalnya, yang mengalami perubahan dari sebuah budaya feudal menjadi budaya korporat dalam tempo relative singkat, kelompok pembelajar kontemporer Seni Perang telah menerapkan strategi kalsik kuno ini dalam pelbagi kegiatan politik dan bisnis modern. Tentu saja banyak yang melihat kesuksesan Jepang pasca-perang ini sebagai sebuah illustrasi dari dictum Sun Tzu, “ Menang tanpa bertempur adalah yang terbaik (To win without fighting is best)”
Sebagai sebuah study tentang anatomi berbagai organisasi yang sedang mengalami konflik disetiap tataran, mulai dari hubungan antarpribadi, bisnis hingga internasional. Tujuannya adalah menjadi yang tak terkalahkan, meraih kemenangan tanpa pertempuran, dan menjadi kekuatan yang tidak bias diserang melalui upaya pemahaman asfek fisik, politik, dan psikologi konflik.
Apa aplikasi marketing-pemasaran dari kebijaksanaan abadi yang ditemukan dalam karya klasik ini ? The Art of War diakui sebagai inti yang dikonsentrasikan dari strategi untuk memenangkan perang. Dalam prinsip Sun Tzu dijumpai pondasi untuk memahami prinsip strategis dari marketing-pemasaran modern. The Art of War merupakan batu landasan bagi strategi militer dan strategi bisnis di dunia timur. Dewasa ini lebih selusin terjemahan karya kuno ini dalam bahasa Inggris begitu pula The Art of War dapat dijumpai dalam hamper setiap bahasa, termasuk bahasa Indonesia.
Dalam tulisan selanjutnya (akan kami buat tulisan ini secara berlanjut) perihal aplikasi Seni Perang Sun Tzu dalam penerapan :
1. Prinsip Memenangkan Pemasaran; Apa yang dapat diajarkan oleh genius militer kuno bangsa China kepada pelaku bisnis modern mengenai prinsip untuk memenangkan perang pemasaran? Setiap prinsip strategi Sun Tsu akan diilustrasikan dengan aplikasi strategi dan taktis. Cakupan prinsip tersebut adalah
- Mengatur Inteligensi: Kenali pasar Anda dan kenali diri Anda sendiri.
- Posisi yang aman: Kuasai posisi yang tidak dengan mudah direbut oleh pesaing Anda.
- Kejutan: Peroleh dominasi psikologis dan mementahkan inisiatif lawan Anda.
- Kekuatan Ekonomi: Nilai secara akurat dimana Anda menyebarkan sumber daya Anda.
- Struktur Komando: Manajemen yang baik melepaskan ikatan kekuatan sumber daya manusia.
- Kesederhanaan: Bahkan rencana yang paling sederhana pun sulit dilaksanakan.
2. Strategi Penjualan; Dalam strategi penjualan “Seni Perang“ Sun Tzu, ahli pemasaran terkemukan dunia dalam menginterpretasikan strategi ini yang abadi untuk kalangan bisnis modern akan menunjukkan kepada Anda bagaimana strategi klasik buah pikiran Jenderal Bangsa China dari zaman kuno dapat membimbing Anda menuju sukses di medan pertempuran “Penjualan” Strategi penjualan ini akan ditulis beberapa topic antara lain sebagai berikut:
- Berpikir secara positif; - Menempati Posisi yang tinggi.
- Kesediaan untuk kalah - mengambil resiko.
- Bersikap fleksibel – Mengubah taktik Anda sesuai dengan perubahan keadaan.
- Memegang Inisiatif – Mengalahkan pesaing Anda dengan memukul lebih dahulu.
- Menang Tanpa Bertempur – Mengembangkan strategi yang superior
- Menjual Solusi – Mengkonsolidasikan hasil yang Anda capai.
Gerald A.Michaelson, Pejabat di Procter Gamble dan Sara Lee, meniti karir sebagai seorang eksekutif, di perusahaan yang masuk Fortune 100, yang pernah memegang berbagai jabatan dibidang pemasaran dan penjualan baik di lapangan maupun di kantor pusat perusahaannya. Dia dikenal sebagai ahli mengenai buah karya Sun Tzu yang terkemukan di dunia. Sekarang bukunya telah diterjemahkan dalam tujuh bahasa, ini sementara Anda baca sekarang salah satu analisanya dilanjutkan beberapa judul berikutnya, demi memberi kesan santai tapi serius oleh Anda dalam memahami prinsip hidup Sun Tzu tersebut.
Dalam tulisan yang akan dituangkan ke blog ini sekitar dua belas sub judul dari masing-masing rinsip Pemasaran dan Penjualan, dan akan kami tambahkan beberapa pengalaman menarik para eksekutif enterpreneursip dunia yang menerapkan prinsip atau cara pandang Sun Tzu ini. Tulisan di Blog ini akan dikemas dengan pemahaman cemerlang yang akan membantu Anda (kita semua) membina hubungan jangka panjang dengan klien Anda dan mengalahkan pesaing yang manapun.
Pustaka;
1. Thomas Cleary, Seni Perang Sun Tzu, Jakarta 2002. Penerbit Erlangga.
2. Khoo Kheng Hor, Applying Sun Tzu’s Art of War in Marketing, Sun Tzu dalam Pemasaran, Jakarta 2002, Penerbit Bhuana Ilmu Polpuler.
3. Gerald A.Michaelson dan Steven W.Michaelson, Sun Tzu Strategi Untuk Pemasaran, Sun Tzu Strategies for Marketing, Batam Centre, Riau, 2004, Penerbit Karisma Publishing Group.
4. Gerald A.Michaelson dan Steven W.Michaelson, Sun Tzu Strategi Untuk Penjualan, Sun Tzu Strategies for Selling, Batam Centre, Riau, 2004, Penerbit Karisma Publishing Group.
Terima kasih pula kepada Penerbit Karisma Publishing Group Batam Centre, Riau. Penerbit Erlangga Jakarta, Penerbit Bhuana Ilmu Populer (Kelompok Gramedia) Jakarta yang telah menerbitkan buku-buku Sun Tzu terjemahan bahasa Indonesia. Pula kepada Penulis buku-buku Sun Tzu antara lain; Mr. Thomas Cleary, Kho Kheng Hor, Gerald A.Michaelson dan Steven W.Michaelson serta Alih bahasa Drs. Alexander Sindoro beserta editornya Dr. Lyndon Saputra, yang telah bersusah payah dalam penerbitan buku-buku Sun Tzu tersebut, sehingga sampai di tangan penulis blog ini.
0 komentar :
Posting Komentar