Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan di SMK (3)
oleh: Arief Rachman
Ketua Harian Komisi Nasional untuk UNESCO
Catatan: Maaf kepada Pak Arief Rachman dan Harian Seputar Indonesia, demi memudahkan pembaca weblog ini, maka tulisan dibagi menjadi tiga judul tulisan; judul pertama “Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan di SMK”sebagai pengantar, kedua dengan judul “Pentingnya Pendidikan Kejuruan dan Jiwa Kewirausahaan” serta judul ke tiga adalah “Tanggung Jawab Pemerintah dan Masyarakat dalam Pengembangan Jiwa Wirausaha”, dua judul terakhir merupakan sub judul dari judul tulisan pertama ini. Admin Weblog.
Tanggung Jawab Pemerintah dan Masyarakat dalam Pengembangan Jiwa Wirausaha
Pengembangan jiwa wirausaha di Indonesia tidak akan pernah berhasil jika tidak ada kepedulian bersama, baik dari pemerintah maupun dari masyarakat, secara komprehensif. Selama ini yang sangat dirasakan pudar dalam semangat kita sebagai bangsa Indonesia adalah lunturnya karakter kebangsaan kita yang berlandaskan pada nilai-nilai luhur bangsa. Keberhasilan pembangunan nasional atau keberhasilan pembangunan pendidikan tidak hanya bisa diukur dari perolehan hal-hal yang sifatnya angka-angka kuantitatif, karena akan menghilangkan “roh” nilai-nilai karakter kebangsaan yang ada.
Secara cultural kita harus menumbuhkan jiwa entrepreneurship ini dalam berbagai aspek, yakni spiritual, emosional, social, intelektual, dan jasmani. Karena dengan keterpaduan ini akan menghasilkan jiwa kepemimpinan. Jiwa kepemimpinan akan menghasilkan masyarakat yang mandiri dan kemandirian akan menumbuhkan sikap harga diri. Apa yang kita rasakan sekarang, yaitu masyarakat kita malu jika berhadapan dengan bangsa lain atau dengan bangsanya sendiri karena kita belum mempunyai sikap kemandirian yang mampu menopang lahirnya masyarakat madani (civil society).
Pembentukan masyarakat madani inilah yang pada gilirannya akan menghasilkan masyarakat yang beradab, sehingga kita mempunyai martabat dimata bangsa-bangsa lain. Inilah pekerjaan rumah kita untuk menyongsong masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik. Artinya dunia pendidikan harus mampu menggerakkan roda-roda sector lain, agar apapun yang dilakukan oleh warga bangsa ini selalu bersandar pada ilmu yang benar, kecakapan yang tepat, dan harga diri sebagai bangsa.
Untuk mewujudkan itu semua maka diperlukan 5(lima) prasyarat dasar yang akan menopang berdirinya jiwa kewirausahaan secara optimal. Kelima prasyarat tersebut; Pertama, sumber daya manusia (SDM). Pemerintah dan masyarakat harus secara sungguh untuk menghasilkan SDM yang mampu menggerakkan dan mengembangkan jiwa wirausaha dalam bidang pendidikan. Kedua, kejelasan tanggung jawab, melalui aturan yang jelas, siapa yang bertanggung jawab untuk menghasilkan dan mengembangkan program ini. Ketiga, komitmen, yakni adanya kesungguhan secara hakiki, sehingga tidak tergilas oleh kepentingan yang sifatnya politis atau keuntungan kelompok tertentu. Keempat, manajemen, yakni adanya pengaturan terhadap mekanisme dan strategi pelaksanaan yang optimal. Kelima, adanya modal yang mampu menopang keberhasilan program ini.
Melalui kesungguhan dan komitmen dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menyejahterahkan masyarakat, bukan mustahil program yang akan mampu mengangkat harkatdan martabat bangsa ini ke depan akan terealisasi dengan baik. Itu tak lain karena bangsa kita akan dihargai secara professional jika kita sendiri mempunyai sikap dan jiwa yang professional pula.
[repost.18viii09.PeriskopPendidikanAplikatif-SINDO14vi09-SDM-Keterampilan)
http://www.seputarindonesia.com
0 komentar :
Posting Komentar