Manajemen dan Manajer
Manajemen dan manajer adalah ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Dimana ada manajemen di san ada manajer. Manajemen adalah sistemnya sedangkan manajer adalah orang yang mengelolanya.
Jadi, setiap orang yang bekerja dengan prinsip-prinsip manajemen sebenarnya ia adalah manajer. Meskipun jabatannya bukan manajer. Contohnya seorang ibu yang mengelola urusan rumah tangga, maka ia adalah manajer bagi anak-anak dan rumah tangganya. Seorang udtaz yang mengelola Majelis Ta’lim, maka ia adalah manajer untuk ta’limnya.
Dengan demikian, manajer itu bertingkat-tingkat dan ada diberbagai kegiatan. Mulai dari jualan bakso, jualan Koran, jualan buku, konsultan hingga jualan ISO 9000.
Tingkatan atau klasifikasi manajer sbb;
1. Manajer Kelas Bawah (bottom), biasa disebut Mandor atau Supervisor.
2. Manajer Kelas Menengah (middle) biasa disebut Manajer atau Senior Manajer.
3. Manajer Kelas Atas (top), biasa disebut General Manajer, Vice President hingga Presiden Direktor atau Chief Executive Officer (CEO)
Dalam konteks kenegaraan. Manajer tingkat kelurahan disebut Kepala Kelurahan, Mnajer tingkat Kecamatan disebut Kepala Kecamatan. Manajer tingkat kota atau kabupaten disebut Walikota atau Bupati, dan Manajer tingkat Negara disebut Presiden. Apapun posisi kita pada dasarnya kita adalah manajer.
1. Pengertian Manajemen;
Dalam catatan di Blog ini, penulis tidak ingin berbelit-belit mengartikan manajemen berdasarkan pendapat pakar, karena sampai saat ini belum ada pendapat baku tentang manajemen itu sendiri, masing-masing berbeda namun pengertiannya tetap sama, yaitu seni mengelola. Tapi kita langsung saja ke inti permasalahannya.
Manajemen secara sederhana dapat diartikan mengelola sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan berdasarkan POAC. Yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling). Dalam buku-buku manajemen, mutu disebut dengan PDCA. Yaitu planning (perencanaan), doing (pelaksanaan), controlling (pengawasan) dan action (perbaikan kembali).
Sunber daya tersebut meliputi manusia (man), bahan (material), alat/sarana-prasarana (machine), cara/metode/aturan (methode), uang (money), dan waktu (time). Sering disingkat 5M dan 1T.
Pada proses manajemen yang baik bukan hanya sekedar menghasilkan output (hasil) tapi juga out come (nilai tambah). Misalnya kita membuat tempe . Tapi bukan hanya tempe sebagai teman nasi, namun tempe yang berhasiat menyembuhkan penyakit kulit misalnya.
2. Unsur-unsur Manajemen;
Sebagaimana telah dijelaskan, bahwa dalam manajemen ada 6 unsur pokok yang terdiri dari 5M dan 1T.
Man adalah unsure yang paling penting dan paling dominant dalam manajemen. “The Man Behind The Gun” (Manusia di belakang mesin). Sebaik apapun 4M dan 1T yang dimiliki jika dikelola oleh manusia yang tidak kompeten maka hasilnya tidak optimal.
Contohnya Indonesia , meskipun memiliki sumber daya yang melimpah, namun karena manusianya tidak kompeten maka hasilnya seperti yang kita rasakan saat ini. Miskin, bodoh, korup, kacau dan semrawut. Bandingkan dengan Singapura. Meskipun sumber daya alamnya pas-pasan, tapi karena manusianya kompeten makanya hasilnyapun memuaskan. Kaya, cerdas,bersih, rapi, dan teratur.
Dalam dunia pendidikan atau manajemen ada 3 aspek utama dalam diri manusia. Yaitu unsure afektif, kognitif dan psikomotorik. Unsur afektif adalah unsure yang berkaitan dengan moral dan kepribadian. Unsur kognitif berkaitan dengan otak dan kecerdasan, sedangkan unsure psikomotorik berkaitan dengan skill atau keterampilan.
Dalam Al-Quran dijelaskan bahwa;
“Dan jangan kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (Al-Israa’:36)
Mari membangun SDM dengan pikiran positif kita…Sukses untuk Anda!
0 komentar :
Posting Komentar