Hilangkan Penyakit Hati
Sering kali, kita sendirilah yang membuat rasa cemas terjadi pada diri kita. Juga kita sendiri yang memilih terjadinya kesusahan dan kesedihan. Bahkan lebih dari itu, mungkin ada diantara kita yang menyiksa diri dengan penyakit hati pada diri kita. Penyakit ini tentu bukan karena virus atau sejenis mikroba, kanker, dlsb, akan tetapi penyakit akibat adanya kerusakan pikiran kita dan akibat sedikitnya iman kita kepada Allah swt….
Salah satu contoh penyakit tersembunyi ini adalah iri. Orang yang berpenyakit iri, akan lebih menyakiti dirinya sendiri daripada menyakiti orang lain. Orang yang iri ini akan menyiksa diri sendiri karena suatu hal yang bukan milinya, atau mungkin karena kecemburuan orang berhasil, intinya orang seperti ini tidak pandai berterima kasih, baik kepada sesame manusia atau alam terlebih kepada Maha Pencipta, Allah swt…
Allah swt, berfirman,
“Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar.”(An-Nisa:54)
Apa yang diperbuat sifat iri kepada pemiliknya, tak lain adalah akan membawa menuju kekufuran. Naudzubillah. Untuk itu Rasulullah saw, telah memperingatkan umat beliau dari bahaya sifat iri. Sebagaimana dalam sabda beliau,”Waspadalah kalian dari sifat iri karena iri itu akan memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu baker atau rerumputan (sebagaimana dikatakan dalam riwayat lain).”(HR. Abu Dawud)
Beliau juga bersabda,
“Penyakit umat-umat terdahulu akan menjalar kepada kalian, yakni penyakit iridan saling membenci. Keduanya adalah pemangkas. Aku tidak mengatakan ini akan memangkas rambut, akan tetapi ini akan memangkas agama.” (HR At-Tirmidzi)
Hasan r.a pernah berkata, “Aku tidak pernah melihat orang yang zalim, keadaannya seperti orang yang di zalimi, seperti halnya keadaan orang yang sedang iri yakni berperasaan terus, selalu bersedih, dan air mata terus menetes tak terhenti.”
Ibnu ams’ud r.a. pernah berkata,”Janganlah kalian menentang nikmat-nikmat allah.”Dikatakan kepadanya,”Siapakah yang menentang nikmat-nikmat Allah itu?” Ia menjawab,”Mereka adalah orang-orang yang iri kepada manusia karena karunia Allah telah berikan kepadanya.”
Seorang ahli fikih yang bernama Mansyur pernah mengatakan,”Katakan pada orang-orang yang selalu iri kepadaku, tahukah engkau kepada siapa, engkau telah bertindak tidak sopan. Engkau telah bertindak tidak sopan kepada Allah atas ketentuannya karena engkau tidak rela atas apa yang Allah berikan kepadaku.”
Sifat iri ini telah banyak terjadi pada kelompok-kelompok masyarakat. Ketika mereka berkumpul, bahan pembicaraan mereka tak lain hanya seputar nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepada orang lain. Mereka merasa terbakar dan kecewa atas kondisi mereka sendiri, yaitu ketika mereka melihat bagaimana Allah telah mencukupi orang lain. Hal ini yang membuat pandangan mereka tidak nyaman. Begitu pula ketika orang diberi sebuah karunia, mereka membiarkan perasaan iri membakar semua amal-amal kebaikan mereka, dan setelah itu tentu akan memakan niat baik mereka, lalu menghancurkan jiwa mereka sendiri.
Saudara-saudaraku sesame muslim, mari kita jauhi sifat iri, larilah jauh-jauh dari hal itu, seperti Anda lari karena takut singa. Jangan pernah iri kepada seseorang yang telah Allah berikan karunia-Nya. Dengan iri itu, Anda telah menyalahkan keadilan Allah azza wa jalla, Allah Maha Tinggi dari semua itu, Jika Anda iri, maka seakan-akan Anda mengatakan kepada Allah,”Engkau telah memberi kepada seseorang yang tidak berhak menerimanya dan engkau malah meninggalkanku.”Astagafirullah. Apakah Anda ingin Anda sendirilah yang membagi-bagi rezeki? Apakah Anda lebih mengetahui mengnai kondisi makhluk-makhluk Allah daripada Allah swt. Sendiri?. Jagalah diri Anda dari sifat iri karena dalam iri akan tumbuh dan berkembang rasa benci antara sesame manusia. Dengan sifat iri ini akan timbul permusuhan, permasalahan, dan peperangan. Jadi demi menghindari sifat iri ini, maka selalulah berpikir positif, paksalah diri Anda berpikir positif.
SunTzu sempat berpesan atau memberi solusi dalam masalah iri hati, begini kata pakar strategi dari China klasik yang non muslim itu.”Pakasalah diri Anda berpikir positif, biarkan otak Anda capek menerima pikiran positif Anda sendiri, jangan beri tempat pikiran negative menyelimuti otak Anda, bila Anda berpikir positif hasilnya tidak pernah diragukan, selalu menang, menang dan menang”
Mari membangun pikiran positif kita…Sukses untuk Anda!
[oleh2ramadhan-rul.14viii09_Motivasi_AgamaIslam]
0 komentar :
Posting Komentar