Purdi E Chandra (Primagama)
Kisah sukses lembaga yang didirikan 10 Maret 1982 di kota pelajar Yogyakarta oleh H Purdie E Chandra ini merupakan sebuah perjalanan panjang. Pria kelahiran Lampung 9 September 1959 ini meninggalkan kuliah di UGM dan IKIP Karangmalang. Dengan modal Rp 300.000, dia mendirikan lembaga bimbingan tes Primagama. Sebuah bisnis potensial yang kala itu tak banyak dilirik orang. Ia sukses membuat Primagama beromzet lebih dari Rp 70 miliar per tahun, dengan 300 lebih cabang di hampir seluruh propinsi di Indonesia . Hal ini menjadikan Primagama sebagai Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) terbesar di Indonesia . Tak hanya itu. Ia mendirikan juga IMKI, Warung Sari Reja, Promarket, TK Kreatif Primagama, Amikom, Entrepreneur University serta Sekolah Tinggi Psikologi di Yogyakarta. Primagama group pun merambah bidang radio, penerbitan, jasa, wisata dan masih banyak yang lain. Untuk lembaga bimbingan test, awalnya hanya untuk siswa kelas III SLTA yang hendak masuk perguruan tinggi.
Pertama kali hanya ada dua murid. Kiprah Primagama makin santer setelah keluar UU No 2 Tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional. UU tersebut menyatakan bahwa pendidikan nasional merupakan tanggung jawab negara, keluarga dan masyarakat. Di sinilah Primagama memainkan peran. Dalam kurun waktu 1993 sampai 1997 jumlah cabang telah bertambah menjadi 84 kantor cabang pembantu (kantor cabang bertambah 56 pertahun). Hingga Maret 2004 tercatat tidak kurang dari 313 cabang di seluruh Indonesia .
Visi besar pria yang selalu tampil trendi ini, adalah membangun mega entrepreneur. Pengusaha menciptakan lapangan kerja itu biasa. Tapi kalu menciptakan banyak Pengusaha itu jarang,” tegasnya. Dengan banyak pelaku usaha baru, maka lapangan kerja yang tercipta juga makin banyak lagi, tambahnya. Untuk mendukung visi dan obsesinya, Purdi membangun Entrepreneur University (EU). Di lembaga ini, ia memberikan bimbingan serta pencerahan sehingga diharapkan akan lahir kecerdasan entrepreneur, kecerdasan emosional dan spiritual, pada akhirnya berani mengambil keputusan untuk membuka usaha.” Karema maju mundurnya sebuah negara, tergantung dari banyaknya pengusaha yang ada.” Katanya. Citacita pria yang juga aktif di Kadin dan Hipmi ini – saat mendirikan Primagamaadalah ingin menciptakan lapangan kerja. Kini anganangan itu sudah terwujud. Ada sekitar 2000 karyawan bergantung hidup di Primagama Group. Tapi bukan lantas puas sampai disitu. “ Setelah bisa menciptakan lapangan kerja, saya ingin menciptakan pengusaha baru,” obsesinya. Dan untuk menjadi pengusaha tidak perlu pintar dengan indeks prestasi tinggi dan punya banyak uang. Justru saat kita tidak punya apaapa, adalah waktu yang tepat untuk memulai, ucapnya sambil menambahkan pakai ilmu street smart saja (cerdas di jalanan berkat praktek).
Catatan; Bagi teman-teman yang berkeinginan menjadi pengusaha atau yang ingin bermitra dengan group usaha kami silakan titip komentar dan alamatnya di kolom komentar dibawah ini, atau di sini dan di sini, bisa pula menghubungi di 085215497331 atau email ke hasrulhoesein@gmail.com. Sebelumnya Anda bisa melihat salah satu geliat bisnis kami di sini, atau hubungi costumer service untuk wilayah Indonesia Timur di 0411-2686031. Atau bagi pemerintah Kab/Kota dan kawasan khusus, kawasan industri atau pabrik yang akan mengelola limbahnya (sesuai amanat UU.18/2008 Tentang Pengelolaan Sampah) bisa pula bermitra dengan group usaha kami, dan kami siap memberi advice tentang pengelolaan limbah/sampah ini, sampai kepada proses pemasaran hasil produk limbah tersebut, dimana produk akhir dari limbah ini adalah pupuk organic. Kami salah satu perusahaan principal yang siap memasarkan produk pupuk organic tersebut ke dalam dan luar negeri. Mari kita menjadi manusia mandiri demi kemandirian ekonomi Indonesia .
[by;rul-obralplatinum-bisnisku-ramadhan.2009]
1 komentar :
hmm menarik juga nich postingannya...
Posting Komentar