Komposter Elektrik Biophoskko® KE-100L
Komposter Elektrik Biophoskko® KE-100L diciptakan untuk memenuhi
keinginan para pehobies tanaman, bunga dan pencinta lingkungan - yang
memiliki kegemaran, kepedulian dan keinginan mengolah sampah organik (material yang berasal dari makhluk hidup tumbuhan, hewan dan manusia)
guna mendapatkan kompos secara praktis.
Dimensi PLT (Panjang x Lebar x Tinggi) komposter
elektrik KE-100L ini adalah = 55 cm x 55 cm x 85 cm dengan berat per
unit 45 (dapat dimuat 90 Unit/ Container 20 feet) . Terbuat dari bahan
fiber, plastik dan motor engine hasil perakitan (assembling) pabrik
Bandung dan aneka spare part mesin cuci dikota Batam, memerlukan daya
listrik 330 watt, 220 Volt. Dengan Komposter elektrik Biophoskko® KE
100L, membuat kompos menjadi mudah dan sangat praktis.
Tatacara membuat kompos dari bahan sampah
dengan menggunakan komposter elektrik Biophoskko® KE-100L :
1. Siapkan bahan berupa sampah
organik (sisa makanan, material berasal dari tumbuhan dan hewan ) untuk
sekali proses dalam Komposter Elektrik sesuai kapasitas alat yakni 50
sampai 100 liter atau setara 10 kg, kemudian penggembur (bulking agent)
Green Phoskko® 3 % dari bahan sampah (300 gram) serta Aktivator Green
Phoskko® (bakteri aktinomycetes- spesies aktinomyces naeslundii,
Lactobacillus spesies delbrueckii, Bacillus Brevis, Saccharomyces
Cerevisiae, ragi, dan jamur serta Cellulolytic Bacillus Sp) sebanyak 1
permil (1 sendok makan)
2. Larutkan bahan Aktivator Green Phoskko® (GP-1) sebanyak 1 permil (1
sendok makan) kedalam air mineral atau air sumur ( sedapat mungkin
hindarkan air ledeng yang mengandung kaporit dan kimia pembersih)
sekitar 5 liter, aduk beberapa kali dan simpan dalam pot siram 4 jam
sebelum digunakan untuk pertama kalinya,
3. Masukan sampah yang berukuran sekitar 15 mm sd 50
mm, sebagaimana ukuran umumnya sampah makanan (foodwaste) dan sampah
dapur. Bagi sampah ukuran besar- seperti sampah pasar pada umumnya -
agar terlebih dahulu mendapat perajangan sebelum dimasukan kedalam
komposter.
4. Masukan
penggembur (bulking agent) kompos sebanyak 3 % dari berat sampah atau
setara dengan 300 gram. Penggembur ini berguna untuk menyerap bakteri
merugikan (patogen) penyebab bau busuk- yang umum terdapat dalam sampah
organik yang telah tersimpan tanpa oksigen atau sampah bukan segar
serta bermanfaat dalam pengkayaan (enrichment) unsur hara bagi tanaman.
5. Cipratkan mikroba
aktivator kompos Green Phoskko® (compost activator) yang merupakan
hasil pelarutan serbuk mikroba (mikroba dalam keadaan dorman tersimpan
dalam serbuk tertentu) kedalam adonan bahan kompos dalam mesin komposter
elektrik ad 2 tadi dari pot siram,
6. Putar sekali saja saklar timer (sebelah kanan alat) untuk
menghidupkan sistim pengadukan komposter selama 10 menit - yang
sebelumnya telah terhubung ke sumber listrik 330 watt, dan komposter
akan mati (off) dalam menit ke 10. Hidupkan saklar timer ini cukup
sekali di awal pencampuran saja sampai kompos dipanen pada hari ke 5
dari sampah terakhir yang dimasukan, Pada hari ke 3, jika proses
pembuatan kompos secara aerob berjalan baik, akan terjadi reaksi panas
dan mengeluarkan uap,
7.
Pada hari ke 5 sejak pemasukan adonan kompos terakhir, umumnya adonan
telah selesai fermentasi dengan tanda mulai mendingin- suhu kamar- dan
berwarna hitam. Pada saat ini siapkan jerigen plastik - penampung
kapasitas 5 liter - dan masukan slang pembuangan air dari komposter
kedalam jerigen serta kemudian hidupkan tombol membilas (spinning) di
sebelah kiri alat. Komposter akan memeras adonan bahan kompos tadi
sehingga terpisahkan antara air lindi aerob (leacheate) dengan kompos
padat. Tambahkan air sebanyak 10 sampai 30 x dari jumlah cairan
leacheate ini, maka kompos cair siap digunakan sebagai pupuk organik
cair (POC) . Gunakan dalam keperluan pemupukan tanaman, baik dengan
cara disiramkan ke sekitar perakaran tanaman maupun disemprotkan dengan
menggunakan sprayer ke area daun dan batang,
8. Setelah diperkirakan cairannya habis, keluarkan
adonan kompos padat, simpan dan angin-anginkan di tempat teduh dan bebas
dari sinar matahari langsung serta air hujan.
9. Pada keesokan harinya, satu hari sejak
dikeluarkan dari komposter, adonan akan kering, hitam dan gembur. Dengan
dipukul-pukul sejenak, adonan kering tersebut akan pudar dan remah.
Adonan kering dan remah itulah kompos, yang kalau diayak (screen) akan
terpisahkan bagian kompos dengan butiran halus dan dilain pihak terdapat
kompos butiran besar. Sesuai keperluan dalam penggunaannya sebagai
kompos bagi tanaman, kompos ukuran besar masih bisa dikembalikan kedalam
komposter untuk diolah lagi bersamaan dengan bahan atau adonan kompos
yang baru,
10. Selama
masa penggunaan komposter elektrik, bahan sampah hari ke 2 dan
seterusnya dapat ditambahkan tanpa akan mengganggu proses aerob
composting yang berlangsung sebelumnya.
Keung gulan khusus Komposter Elektrik KE-100L ini adalah kemampuannya dalam menghasilkan pupuk kompos cair (PKC) . Dengan menghidupkan tombol membilas (Spinning) pada saat adonan kompos sudah matang di hari berikutnya setelah ditambahkan larutan mikroba, dapat segera terpisahkan antara kompos padat dengan kompos cairan. Pada tujuan utama membuat kompos cair, lakukan terus menerus sampai didapatkan jumlah pupuk cair sesuai keinginan sampai keluaran cairan berwarna bening dan kompos padat terbersihkan.
Keung gulan khusus Komposter Elektrik KE-100L ini adalah kemampuannya dalam menghasilkan pupuk kompos cair (PKC) . Dengan menghidupkan tombol membilas (Spinning) pada saat adonan kompos sudah matang di hari berikutnya setelah ditambahkan larutan mikroba, dapat segera terpisahkan antara kompos padat dengan kompos cairan. Pada tujuan utama membuat kompos cair, lakukan terus menerus sampai didapatkan jumlah pupuk cair sesuai keinginan sampai keluaran cairan berwarna bening dan kompos padat terbersihkan.
(Harga
mesin tersebut silakan Klik di SINI).
0 komentar :
Posting Komentar