Potensi vs Kompetensi
Selain itu, SDM juga dapat dilihat dari sisi potensi dan kompetensinya. Yang dimaksud dengan potensi adalah minat dan bakat yang masih terpendam, namun belum atau baru sedikit yang diaplikasikan dalam kehidupan. Hal tersebut dapat diketahui oleh psikolog. Yaitu dengan menggunakan berbagai alat test kepribadian. Misalnya dengan cara menghitung secara cepat dalam waktu tertentu. Atau menggambar orang dan pohon. Atau menjawab puluhan pertanyaan yang dibolak balik semisal PAPI (Perception And Preference Inventory)
Adapun kompetensi adalah melihat hasil riil yang sudah dicapai. Yaitu dengan melihat pengalamannya berdasarkan prestasi dan performannya selama bekerja. Jadi, yang dilihat adalah apa yang sudah dilakukan. Bukan apa yang akan atau hendak dilakukan.
Kompetensi adalah kemampuan manusia (yang dapat ditunjukkan dengan karya, pengetahuan, perilaku, sikap, motif dan/atau bakatnya) ditemukan secara nyata dapat membedakan antara mereka yang sukses dan biasa-biasa saja di tempat kerja.
Para pakar HRD berbeda dalam menentukan jumlah kompetensi, ada yang membagi menjadi 19, ada yang 33, ada yang 60 ada yang 99 dan seterusnya sesuai dengan kebutuhan dan hasil penelitian para pakar tersebut. Juga hal kompetensi lebih jelasnya akan kami bahas tersendiri pada judul tulisan berikutnya pada blog ini juga. Ikuti terus di blog ini untuk mengetahui potensi dan kompetensi Anda.
Berdasarkan potensi dan kompetensinya manusia dapat dibagi menjadi 4 tipe.
- Potensi dan kompetensinya tinggi, inilah kelompok unggulan.
- Potensinya tinggi, kompetensinya rendah, berarti ada sesuatu yang salah disini. Mungkn masalah penempatannya yang tidak sesuai dengan bakat dan minatnya. Sehingga yang terjadi adalah the right man on the wrong place bukan the right man on the right place. Atau mungkin lingkungan kerjanya.
- Potensi rendah, kompetensi tinggi, ini berarti pimpinan, lingkungan kerja, budaya dan perusahaannya hebat. Karena dapat membentuk orang yang pas-pasan tapi kinerjanya optimal.
- Potensi rendah, kompetensi rendah, lebih baik pegawai semacam ini di-PHK saja. Apabila setelah dilakukan pembinaan dan diberikan berbagai penugasan tetap saja gagal
Mari membangun SDM dengan pikiran positif kita…Sukses untuk Anda!
0 komentar :
Posting Komentar