1. Rasio C/ N : rasio yang efektif untuk proses pengomposan berkisar antara 30: 1 hingga 40: 1. Mikroba pengurai (dekomposer) memecah senyawa Carbon (C) sebagai sumber energi dan menggunakan N untuk sintesis protein.
Pada rasio C/ N di antara 30 s/d 40 mikroba mendapatkan cukup C untuk energi dan N untuk sintesis protein. Rasio C/ N yang terlalu tinggi, mikroba pengurai akan kekurangan N untuk sintesis protein sehingga dekomposisi berjalan lambat.
2. Aktivitas mikroba berada diantara permukaan area dan udara. Permukaan area yang lebih luas akan meningkatkan kontak antara mikroba dengan bahan dan proses dekomposisi akan berjalan lebih cepat. Ukuran partikel sampah organik juga menentukan besarnya ruang antar bahan ( porositas) . Untuk meningkatkan luas permukaan kontak dilakukan dengan memperkecil ukuran partikel bahan material kompos tersebut dengan mencacah sampah organik sebelum dilakukan proses dekomposisi lebih lanjut.
3. Pengomposan ( dekomposisi) akan cepat bila terjadi dalam kondisi yang cukup oksigen ( aerob) . Aerasi secara alami akan terjadi pada saat terjadi peningkatan suhu yang menyebabkan udara hangat keluar dan udara yang lebih dingin masuk ke dalam tumpukan kompos. Aerasi ditentukan oleh ukuran partikel, posiritas dan kandungan air bahan ( kelembaban) . Apabila aerasi terhambat, maka akan terjadi proses dekomposisi tanpa oksigen ( anaerob) sehingga menghasilkan bau tidak sedap. Kecukupan oksigen ( aerasi) dapat ditingkatkan dengan melakukan pembalikan atau mengalirkan udara di dalam tumpukan kompos.
4. Porositas adalah ruang diantara partikel di dalam tumpukan kompos. Porositas dihitung dengan mengukur volume rongga dibagi dengan volume total. Rongga- rongga ini akan diisi oleh air dan udara. Udara akan mensuplay Oksigen untuk proses pengomposan. Apabila rongga dijenuhi oleh air, maka pasokan oksigen akan berkurang dan proses penguraian material organik juga akan terganggu.
5. Kelembaban ( moisture content) memegang peranan yang sangat penting dalam proses metabolisme mikroba dan secara tidak langsung berpengaruh pada suplay oksigen. Mikrooranisme dapat memanfaatkan bahan organik apabila bahan organik tersebut larut di dalam air. Kelembaban 40 - 60 % adalah kisaran optimum untuk metabolisme mikroba. Apabila kelembaban di bawah 40% , aktivitas mikroba akan mengalami penurunan dan akan lebih rendah lagi pada kelembaban 15% . Apabila kelembaban lebih besar dari 60% , hara akan tercuci, volume udara berkurang, akibatnya aktivitas mikroba pengurai akan menurun dan akan terjadi fermentasi anaerobik yang menimbulkan bau tidak sedap.
Berdasar persyaratan bagi berlangsungnya proses pengomposan yang baik- sebagaimana diatas- maka, satu tahapan menyiapkan pengomposan sampah organik yang penting adalah pengecilan ukuran bahan organik. Pengecilan ukuran sampah bisa dilakukan dengan merajang atau mencacah dengan mesin pencacah.
Mesin pencacah ini berguna untuk memudahkan proses pencacahan sampah organik menjadi bahan pembuatan kompos dan pupuk cair. Sampah organik ( material sisa berasal dari makhluk hidup meliputi manusia, hewan dan tumbuhan) akan lebih cepat terurai jika berukuran kecil ( 10- 15 mm) .
Spesifikasi alat pencacah pupuk organik ( APPO) MPO 500 HD:
Kapasitas Kerja : 500-700 kg/ jam; Dimensi PLT ( Panjangx Lebarx Tinggi) keseluruhan : 1100x680x1350 mm; Dimensi Penghancur : 1100x400x1350 mm; Ukuran Pemasukan : 200x120x200 mm; Panjang Drum : 420 mm; Diameter drum dengan pisau : 400 mm; Berat Unit : 100 kg; Berat Keseluruhan : 165 kg; Jumlah Pisau : 24 buah; Lebar/ Tebal pisau : 50/ 12 mm ( bisa buka pasang satu persatu) ; Bahan Pisau : Baja Karbon; Kekerasan Pisau : 500 HV atau HRC 50; Material : Plat Esyer 2-3 mm; Konstruksi : Plat siku/ UNP; Roda : 4 buah ukuran 8 inch. Motor Penggerak Merek : Yanmar, Model = TF 55 H/ R-di; Jenis = Motor Diesel 4 langkah 1 silinder; Isi langkah = 353 cc; Daya Kontinyu = 4.5/ 2200 dk/ ppm; Daya Maksimum = 5.5/ 2200 dk/ ppm; Pemakaian Bahan Bakar = 176 gr/ dk.jam; Sistem Pendingin = Hopper/ Radiator; Kap Tangki Bahan Bakar = 7.1 liter; Kap Minyak Pelumas = 1.8 liter; Jenis Minyak Pelumas = SAE 40 Kelas CC atau CD; Kapasitas Air Pendingin = 8/ 1.25 liter; Dimensi Engine = 607.5x311.5x469 mm; Berat = 65 kg; Cara Menghidupkan = Dengan engkol tangan( manual).
Negara Asal: | Indonesia |
Harga: | Rp 17.000.000,- ( Loco Jakarta) |
Cara Pembayaran: | Transfer Bank (T/T), Tunai |
Jumlah: | Per 1 Unit |
Kemas & Pengiriman: | Pallet Kayu |
Info: Instalasi Pengolahan Sampah Skala (komunal) Bisnis Klik di SINI
0 komentar :
Posting Komentar