Solusi Masalah Sampah dan Limbah Pertanian
Kaltim Post, Jum'at, 22 April 2011 , 08:21:00
Dari Latihan Membuat Pupuk Organik
Dari Latihan Membuat Pupuk Organik
di Loa Kulu; Antisipasi Kelangkaan Pupuk, serta menjadi Solusi Masalah Sampah dan Limbah Pertanian
Untuk mengantisipasi kelangkaan pupuk di Kabupaten Kutai Kartanegaraan (Kukar), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM ) Putri Karang Melenu Loa Kulu memberikan edukasi kepada warga sekitar, bagaimana membuat sendiri pupuk organik agar mampu menumbuhkan vegetasi di lahan yang umumnya di wilayah Kutai berasal dari lahan ex tambang.
KARENA sasarannya adalah masyarakat kebanyakan maka pelatihan diarahkan ke
warga kelompok belajar kesetaraan Paket C, pemuda putus sekolah, LSM dan
pelajar SMK. Pelatihan berlangsung di PKBM Putri Karang Melenu Jalan Yos
Sudarso RT 27 Desa Loa Kulu, Kamis ( 21/4).Untuk mengantisipasi kelangkaan pupuk di Kabupaten Kutai Kartanegaraan (Kukar), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM ) Putri Karang Melenu Loa Kulu memberikan edukasi kepada warga sekitar, bagaimana membuat sendiri pupuk organik agar mampu menumbuhkan vegetasi di lahan yang umumnya di wilayah Kutai berasal dari lahan ex tambang.
Ketua PKBM Putri Karang Melenu (PKM) Saipul Anwar S.Pd, mengatakan, pelatihan diikuti 80 peserta selama 3 hari. Tujuan pelatihan adalah memberikan bekal atau keterampilan pada petani supaya dapat memanfaatkan limbah (sampah pasar/rumah tangga) menjadi bernilai tambah.
Di samping untuk mengantisipasi melonjaknya harga pupuk kimia. "Lahan pertanian di Desa Loa Kulu sering terjadi kelangkaan pupuk, terlebih lagi bila musim tanam pupuk juga mahal, sehingga tidak sesuai dengan hasil panennya," jelasnya.
Dengan pelatihan ini nantinya peserta diharapkan dapat menerapkan sistem pertanian organik. Hanya saja menurut Saipul, saat ini pihaknya masih kesulitan dalam hal publikasi pelatihan pembuatan pupuk organik.
"Kami masih belum bisa optimal dalam melayani para petani, karena belum memiliki temnpat pelatihan yang representatif", katanya. Ditambahkan, baru kali ini pelatihan dilaksanakan menggunakan 7 unit alat produksi berkapasitas 5 ton per hari.
Ke depan pihaknya berharap dibantu pemerintah dalam mewujudkan tempat pelatihan yang jauh lebih baik.
Sementara itu, Kabid PNFI H Bahransyah yang meninjau pelatihan mengungkapkan apresiasinya. "Kinerja seperti inilah yang diharapkan oleh pemerintah", ungkapnya.
Bahran menyatakan, pelatihan pembuatan pupuk organik ini sudah sangat selaras dengan upaya pemerintah membenahi dan mengantisipasi beberapa kawasan pertanian yang sudah parah kondisinya, terutama daerah Loa Kulu.
Penggunaan pestisida dan pupuk kimia secara terus menerus akan melunturkan unsur-unsur penting dalam tanah. Hal ini membuat lahan pertanian semakin memprihatinkan, karena produktivitasnya juga semakin menurun.
"Saya berharap melalui upaya nyata penggunaan pupuk organik ini para petani akan beralih ke pola pertanian organik. Hasilnya akan jauh lebih bagus, meski harus agak lebih sabar menunggu panen", kata Bahransyah.
Selain itu dengan pelatihan pembuatan pupuk organik masalah bisa diatasi. "Selain apa yang saya kemukakan tadi, paling tidak ikut mengatasi masalah sampah," sebutnya. (hmp04/ms)
Naskah asli,Kaltim Post
Foto Aktifitas; Memulihkan Vegetasi Lahan Ex Penambangan di Kalimantan
Info:
Instalasi Pengolahan Sampah Skala (komunal) Bisnis Klik di SINI
2 komentar :
Dari foto aktivitasnya nampak ada mesin modern dalam pembuatan pupuk organik di Kukar tersebut, mohon info detailnya pak
Untuk Detail dari Sarana dan Prasarana Pengomposan tsb, coba ikuti di blog ini juga atau untuk selanjutnya silakan titip pesan di "Kontak Kami" pada blog ini juga, dgn alamat (contak person) yang jelas...Kami belum mengerti yang dimaksud detail sejauh mana???? Terima kasih atensinya. Salam
Posting Komentar