Setiap Orang Shaleh Butuh Kaya (5)
Oleh : H.M.Anis Matta, Lc. Sekjen Partai Keadilan Sosial
Ceramah ini disunting menjadi enam bagian (posting) merupakan salah satu dari ceramah Bapak Udstaz Anis Matta, Lc ketika Jaulah di Pakanbaru Riau, dan disunting melalui mitra blogger, klik di sini, ini sekedar ide semoga bermanfaat dan menjadi bahan untuk dijadikan motivasi, renungan atau sekaligus bisa didiskusikan, meski ada Ikhwah yang mengatakannnya Anismismi (ajaran anis) yang terkesan glamour dan konsumtif... tapi sekali lagi ini adalah sekedar ide, tapi saya selaku penulis diblog ini, sepakat dengan Pak Anis Matta, walau kami akan berusaha mengajak Pak Anis untuk mendiskusikan di blog ini demi dapatnya qta mampu mengimplementasi tentang hal ini [posting kelima dari enam posting]
PKS di masa yang akan dating tidak bisa mengendalikan kehidupan ini semuanya kalau hanya berkuasa di Negara tetapi tidak menguasai pasar. Tidak mungkin. Sekarang ini kita akan menemukan secara individu, banyak individu yang lebih kaya dari Negara. Oleh karena itu gabungan dari beberapa individu justru dapat dengan mudah mengintervensi Negara dan memiskinkan Negara. Kalau kita hanya masuk ke dewan, padahal dewan itu hanyalah bagian kecil dalam panggung Negara, masih ada eksekutif masih ada yudikatif. Kita hanya punya sedikit di dewan itu, dan di dewanitu masih sedikit pula. Kita lihat daerah kekuasaan kita, dakwah ini ke depan hanya bisa menekan, menguasai, mengendalikan situasi kalau kita punya orang yang terdistribusi secara merata, memimpin Negara, memimpin civil society, dan memimpin pasar. Baru kita akan digjaya sebagai sebuah gerakan dakwah.
Ketiga, bagaimana kita memulai membangun kehidupan financial kita.
Pertama, perbaiki ide kita tentang uang. Ide itu adalah wilayah kemungkinan, “space of possibility”. Semua yang menjadi mungkin dalam ide kita pasti akan menjadi mungkin dalam realita. Ide itu adalah tempat penciptaan pertama sedangkan realitas itu adalah tempat penciptaan kedua. Jadi tidak ada realitas yang terjadi dalam kehidupan ini tanpa sebelumnya tercipta pertama kali dalam ide- ide kita. Sebelum pesawat terbang itu di ciptakan yang pertama kali dahulu adalah ide bagaimana manusia dapat terbang seperti burung. Jadi begitu sesuatu jadi mungkin dalam ide kita, ia bisa menjadi mungkin dalam kenyataan.
Sekarang perbaikilah ide- ide kita tentang uang. Belajarlah utuk mempunyai mimpi besar tentang uang. Belajarlah untuk membuat daftar rencana, Insya Allah ketika saya meninggal nanti saya mewariskan sekian banyak uang. Buatlah step ide ini luas. Karena kalau space of possibility kita ini luas maka space of reality kita jadi luas. Kalau kita lihat mobil, belajarlah mempunyai selera yang bagus.
Supaya ide- ide ini tumbuh dengan baik kita perlu dari sekarang membaca sebuah buku tentang uang. Bacalah buku diantaranya The Millionaire Mind, ada dua buku yang ditulis oleh penulis yang sama karena ini adalah risetnya. Selanjutnya The Millionaire Dead. Ini adalah penelitian yang dilakukan terhadap cara berpikir orang- orang kaya yang ada di Amerika. Kemudian buku One Minute Millionaire (Bagaimana menjadi Milliuner dalam 1 menit) dan ini juga punya website, kita bisa masuk websitenya, mereka punya psikotest kalau kita ingin mengetahui apakah kita punya talenta jadi orang kaya atau tidak.
Alamat websitenya www.oneminutemillionaire.com. Buku yang ketiga adalah semua buku Robert T Kiyosaki. Yang ke-4 ini buku lama tapi termasuk buku- buku awal yang dibaca orang tentang uang yaitu buku yang ditulis oleh Napoleon Hill, Think and Grow Rich, Berfikir dan menjadi Kaya. Buku terakhir ini adalah buku yang sangat lama karena diterbitkan pada tahun 80-an dan ditulis tahun 70-an, tapi menurut saya rasa masih masih relevan untuk dibaca. Ini buku- buku dasar semuanya bagi pemula. Dan saya rasa penting juga untuk mendapatkan landasan syar’I yang bagus tentang hal ini apabila kita baca juga buku yang ditulis oleh syeikh Yusuf Qordlowi tentang nilai- nilai moral dalam ekonomi Islam.
Perbaiki dahulu ide kita tentang uang, perbaiki tsaqafah tentang uang dan mulailah mempunyai mimpi besar untuk menjadi orang kaya, supaya kita Insya Allah naik derajatnya dari amil zakat menjadi muzakki. Supaya kita datang kepada orang jangan lagi bawa proposal, itu yang benar. Sering- seringlah ke tempat- tempat mewah, jalan- jalan saja untuk memperbaiki selera.
Saya punya 1 halaqah yang terdiri dari anak- anak LIPIA. Mereka datangnya dari kampong, dari pesantren semuanya. Saya tahu mereka membawa background, di backmindnya itu ada psikologi orang kampung yang tidak pernah bermimpi menjadi orang kaya. Saya Tanya kamu nanti setelah selesai dari LIPIA mau kemana? Mereka bilang Insya Allah kita mau pulang ke kampung mengajar ma’had, mengajar bahasa Arab. Suatu hari saya ajak mereka, hari ini tidak liqa’, tetapi saya tunggu kalian di Hotel Mulia. Saya ada di suatu tempat dan mereka tidak melihat saya. Saya suruh mereka berdiri di lobby. Mereka datang pakai ransel karena mahasiswa datang pakai ransel, diperiksa lama oleh security, karena penampilannya sebagai orang miskin dicurigai membawa bom. Saya lihat dari atas. Itu masalah strata, kalau antum datang pakai jas dan dasitidak ada yang periksa antum di ditu, karena yang datang pakai ransel tampang kumuh.
Kemudian mereka bertanya dimana antum ustadz, saya bilang antum tunggu saja disitu. Saya dekat mereka tapi mereka tidak bisa melihat, saya hanya memperhatikan apa yang mereka lakukan. Kira- kira 2 jam mereka saya suruh di situ, mondar- mandir di lobby. Minggu depan saya Tanya apa yang antum lihat disana. Orang lalu lalang, jawab mereka.
Saya Tanya, pertama, apakah ada satu orang yang lalu lalang yang antum lihat yang mukanya jelek, dia bilang tidak ada. Semuanya ganteng- ganteng semuanya cantik- cantik. Jadi ada korelasi antara wajah dan kekayaan. Makin kaya seseorang makin baik wajahnya. Kedua, ada tidak yang memakai pakaian yang tidak rapi kecuali antum. Dia bilang tidak ada, semuanya rapi. Jadi dengan latihan seperti ini pikirannya sedikit mulai terbuka. Karena ia membawa bibit dalam pikirannya untuk menjadi orang miskin. Sekarang Alhamdulillah mereka bertiga sekarang ini sedang kuliah di UI ambil S2 Ekonomi Islam.
Ikhwah sekalian jadi kita perbaiki insting kita. Pertama kali kita perbaiki tsaqafah kita. Jadi hadirkan buku- buku itu kedalam rumah dan mulai dari sekarang anak- anak kita juga mulai di ajari tentang uang. Ikutilah kursus- kursus tentang entrepreneurship supaya kita dapat memperbaiki dulu citra kita tentang uang.
Kedua, menyiapkan diri untuk menjadi kaya. Orang- orang kaya yang bijak itu mempunyai nasehat yang bagus, mereka mengatakan “sebelum anda menjadi kaya latihanlah terlebih dahulu menjadi kaya”. Hiduplah dengan hidup
Langkah pertama perbaiki dahulu sirkulasi darah kita, olahraga dulu, supaya wajah segar makan yang banyak. Banyaklah makan yang enak, daging. Sering- seringlah makan yang enak. Menurut Utsman bin Affan makanan paling enak itu adalah kambing muda. Setiap hari mereka makan kambing muda. Makan yang enak, olah raga yang bagus supaya wajah kita berseri. Syeikh Muhammad Al- Ghozali dalam kitab Jaddid Hayataka mengatakan kenapa orang-orang Barat itu pipinya merah, karena sirkulasi darahnya bagus, gizinya bagus. Sedangkan kita orang- orang Timur kalau ketemu itu auranya pesimis, tidak ada harapan. Biasakanlah kalau orang ketemu kita ada harapan yang terlihat, makanya kalau pilih warna baju pilihlah yang cerah- cerah.
Ibnu Taimiyah mengatakan ada hubungan antara madzhab dan batin kita, pakaian apa yang kita pakai itu mempengaruhi kondisi kejiwaan kita. Jangan pakai pakaian orang tua.
Ketiga, bergaullah dengan orang- orang kaya, perbanyak teman- teman antumdari kalangan tersebut. Ini tidak bertentangan dengan hadits yang mengatakan bahwa bab rezeki lihatlah kepada yang dibawah dan jangan lihat yang ada di atas. Antum tidak sedang tamak ke hartanya, tetapi antum sedang belajar kepada mereka. Dahulu saya suka ceramah di kalangan orang- orang kaya. (bersambung)
0 komentar :
Posting Komentar