Film Indonesia yang berjudul The Raid mendapat apresiasi positif setelah ditayangkan pada 8 September sebagai film pembuka di program Midnight Madness di Toronto International Film Festival 2011, Kanada.
Pemutaran film itu menandai rilis internasional pertama The Raid, film kedua PT Merantau Films. Dalam pemutaran perdana itu, hadir sutradara Gareth Huw Evans serta pemeran utama, Iko Uwais dan Joe Taslim.
Sebagai film aksi, The Raid mendapat banyak pujian dari kritikus film dan sineas selain dari penonton. Peter Sciretta dari Slash film memujinya sebagai film aksi terbaik. “This is the best action film I’ve seen in years,” katanya.
Pendapat senada mengemuka dari Alex Billington (First Showing). “It truly is one of the best action films I’ve seen in years.” Brad Miska (Bloddy Disgusting) juga memuji The Raid sebagai film aksi terbaik. “Its’ one of the best action movies ever assembled. The Raid is ultracinema, the highest octane of energy you’ll ever see on the big screen.”
James Rochi (MSN Movies) menyatakan, The Raid menyamai Die Hard. “The best Aristotelian-unity action film since Die Hard.” Bahkan, Drew McWeeny (Hit Fix) tanpa ragu memujinya nyaris sempurna. “A near perfect action movie.”
Film ini berkisah tentang sebuah apartemen kumuh yang terletak di pusat kota Jakarta yang penuh dengan pecandu narkoba dan drifters yang dipimpin oleh Tama, seorang gembong narkotika kejam yang menggunakan rumah petak untuk tempat kumpul para pelanggan, penegak hukum, dan pembunuh.
Blok apartemennya tidak tersentuh hukum hingga sampai suatu ketika, sebuah tim SWAT elit yang dipimpin oleh Rama (Uwais) menyerbu masuk ke dalamnya sehingga terjadi pertempuran brutal antara keduanya.
Pasukan Rama menghadapi labirin di setiap lantai, tembak-menembak dengan para penjahat, dan bertempur melawan mereka. Setiap kali mencapai lantai lebih atas, mereka menemui rintangan yang lebih besar dan peperangan mematikan.
“If you want over-the top bone crushing, knife slashing action which will leave you fighting to catch your breath. This is it! 9 out of 10 stars!” puji Tim Hannigan (Horror Movies).
The Hollywood Reporter menilainya, “Ultra-violent action movies don’t get much more exciting or intentive than this kick-ass feature from Indonesia.” Kritikus film Andrew Parker menyatakan, “The Raid achieves action movie perfection and is a must see for genre buffs of all kids at this year’s festival.”
Dia bahkan memberikan rating lima bintang (***** dari 5 bintang). Anton Sirius (Aint It Cool) menyatakan, “The Raid featured basically everything you could possibly want in an action film.”
Selain apresiasi positif para penonton, sineas dan kritikus film, The Raid bahkan menjadi trending topic di Twitter Kanada dan disebut sebagai “The Most Talked About Film”.
Selain itu, Sony Pictures Worldwide Acquisition (SPWA) membeli hak distribusi The Raid untuk wilayah Amerika. SPWA mendaulat Linkin Park sebagai music scorer film The Raid yang rilis di wilayah distribusinya.
Mike Shinoda dari Linkin Park menyatakan sangat antusias menggarap music scoring “The Raid,” yang sekaligus menjadi debutnya mengerjakan music scoring. Shinoda bekerja sama dengan Joseph Trapanese, komposer berbakat yang menggarap film Walt Disney Tron: Legacy pada tahun 2010.
Intan Melvina dari PT Merantau Films, pada Rabu (14/9) di Jakarta, menyatakan, untuk wilayah Indonesia, The Raid dirilis pada Januari 2012.
Sumber: Kompas.com, tiff.net
lihat juga Toronto 2011: Hot Indonesian Action Movie ‘The Raid’ Sells Out the World (Exclusive)
by: http://indonesiaproud.wordpress.com/
Best regards,
Owner TrashGoogleBlogs
Print this page
Pemutaran film itu menandai rilis internasional pertama The Raid, film kedua PT Merantau Films. Dalam pemutaran perdana itu, hadir sutradara Gareth Huw Evans serta pemeran utama, Iko Uwais dan Joe Taslim.
Sebagai film aksi, The Raid mendapat banyak pujian dari kritikus film dan sineas selain dari penonton. Peter Sciretta dari Slash film memujinya sebagai film aksi terbaik. “This is the best action film I’ve seen in years,” katanya.
Pendapat senada mengemuka dari Alex Billington (First Showing). “It truly is one of the best action films I’ve seen in years.” Brad Miska (Bloddy Disgusting) juga memuji The Raid sebagai film aksi terbaik. “Its’ one of the best action movies ever assembled. The Raid is ultracinema, the highest octane of energy you’ll ever see on the big screen.”
James Rochi (MSN Movies) menyatakan, The Raid menyamai Die Hard. “The best Aristotelian-unity action film since Die Hard.” Bahkan, Drew McWeeny (Hit Fix) tanpa ragu memujinya nyaris sempurna. “A near perfect action movie.”
Film ini berkisah tentang sebuah apartemen kumuh yang terletak di pusat kota Jakarta yang penuh dengan pecandu narkoba dan drifters yang dipimpin oleh Tama, seorang gembong narkotika kejam yang menggunakan rumah petak untuk tempat kumpul para pelanggan, penegak hukum, dan pembunuh.
Blok apartemennya tidak tersentuh hukum hingga sampai suatu ketika, sebuah tim SWAT elit yang dipimpin oleh Rama (Uwais) menyerbu masuk ke dalamnya sehingga terjadi pertempuran brutal antara keduanya.
Pasukan Rama menghadapi labirin di setiap lantai, tembak-menembak dengan para penjahat, dan bertempur melawan mereka. Setiap kali mencapai lantai lebih atas, mereka menemui rintangan yang lebih besar dan peperangan mematikan.
“If you want over-the top bone crushing, knife slashing action which will leave you fighting to catch your breath. This is it! 9 out of 10 stars!” puji Tim Hannigan (Horror Movies).
The Hollywood Reporter menilainya, “Ultra-violent action movies don’t get much more exciting or intentive than this kick-ass feature from Indonesia.” Kritikus film Andrew Parker menyatakan, “The Raid achieves action movie perfection and is a must see for genre buffs of all kids at this year’s festival.”
Dia bahkan memberikan rating lima bintang (***** dari 5 bintang). Anton Sirius (Aint It Cool) menyatakan, “The Raid featured basically everything you could possibly want in an action film.”
Selain apresiasi positif para penonton, sineas dan kritikus film, The Raid bahkan menjadi trending topic di Twitter Kanada dan disebut sebagai “The Most Talked About Film”.
Selain itu, Sony Pictures Worldwide Acquisition (SPWA) membeli hak distribusi The Raid untuk wilayah Amerika. SPWA mendaulat Linkin Park sebagai music scorer film The Raid yang rilis di wilayah distribusinya.
Mike Shinoda dari Linkin Park menyatakan sangat antusias menggarap music scoring “The Raid,” yang sekaligus menjadi debutnya mengerjakan music scoring. Shinoda bekerja sama dengan Joseph Trapanese, komposer berbakat yang menggarap film Walt Disney Tron: Legacy pada tahun 2010.
Intan Melvina dari PT Merantau Films, pada Rabu (14/9) di Jakarta, menyatakan, untuk wilayah Indonesia, The Raid dirilis pada Januari 2012.
Sumber: Kompas.com, tiff.net
lihat juga Toronto 2011: Hot Indonesian Action Movie ‘The Raid’ Sells Out the World (Exclusive)
by: http://indonesiaproud.wordpress.com/
Best regards,
Owner TrashGoogleBlogs
Print this page
0 komentar :
Posting Komentar