Di
lingkungannya, di daerah Kelapa Gading, warga selalu kekurangan air
bersih. Air untuk minum dan mencuci di sumur milik warga umumnya kotor.
Melihat kondisi tersebut, Janice Patricia, siswi SD Kristen 6 Penabur, Jakarta berusaha menemukan sebuah alat agar air menjadi bersih.
“Di daerah tempat tinggal saya, air harus disaring dulu agar bersih,” kata Patricia saat dijumpai di Junior Science Fair, 10 September 2011.
Kebetulan, saat itu ia sedang mendalami sirkulasi air. Patricia kemudian mengkonsultasikan hal tersebut kepada gurunya. Akhirnya sang guru pun mengarahkan Patricia untuk membuat penyaring air kotor.
Dengan menggunakan bahan-bahan yang sederhana, Patricia mulai merancang alat yang disebut Magic Water Filter. Alat ini terdiri dari 6 wadah yang disusun secara hirarkis, dari atas ke bawah.
Masing-masing wadah dihubungkan dengan selang bening untuk mengalirkan air dari atas. Alat ini tingginya se perut orang dewasa.
Sebelum dituangkan dalam alat tersebut, air yang keruh dimasukkan dalam wadah dengan diberi biji Kelor. Seperti diketahui, biji kelor (moringa olipiera) bisa berfungsi untuk menjernihkan dan mengendapkan air keruh dan telah dipakai sebagai bahan kosmetik dan disinfektan. Setelah didiamkan, kotoran mengendap.
Air yang masih keruh tersebut kemudian dituangkan dalam Magic Water Filter. Wadah yang paling atas diisi dengan kerikil yang berfungsi untuk menyaring padatan kasar seperti daun dan sampah. Wadah kedua berisi pasir, berfungsi untuk menyaring padatan halus. Wadah ketiga yang berisi arang karbon aktif, ini berfungsi untuk menyerap rasa, dan menghilangkan bau serta bakteri.
Kemudian wadah yang dibawahnya berisi Batu Zeolit, yang berfungsi mengikat zat besi, alumunium dan magnesium dalam air. Wadah di bawahnya berisi ijuk kelapa, berfungsi untuk menyaring kembali. Dan terakahir wadah yang berisi spon, berfungsi untuk menyaring kotoran secara eksterm.
Setelah sampai di wadah terakhir dapat dilihat bahwa air telah menjadi jernih secara signifikan, sejernih air mineral.
Hasil karya Janice tersebut mengantarkannya menjadi 9 finalis Junior Scientist Award di ajang Junior Science Fair yang diselenggarakan pada 10-11 September lalu di Assembly Hall, Jakarta Convention Center.
Sumber: VIVAnews.com
Best regards,
Owner TrashGoogleBlogs
Print this page
“Di daerah tempat tinggal saya, air harus disaring dulu agar bersih,” kata Patricia saat dijumpai di Junior Science Fair, 10 September 2011.
Kebetulan, saat itu ia sedang mendalami sirkulasi air. Patricia kemudian mengkonsultasikan hal tersebut kepada gurunya. Akhirnya sang guru pun mengarahkan Patricia untuk membuat penyaring air kotor.
Dengan menggunakan bahan-bahan yang sederhana, Patricia mulai merancang alat yang disebut Magic Water Filter. Alat ini terdiri dari 6 wadah yang disusun secara hirarkis, dari atas ke bawah.
Masing-masing wadah dihubungkan dengan selang bening untuk mengalirkan air dari atas. Alat ini tingginya se perut orang dewasa.
Sebelum dituangkan dalam alat tersebut, air yang keruh dimasukkan dalam wadah dengan diberi biji Kelor. Seperti diketahui, biji kelor (moringa olipiera) bisa berfungsi untuk menjernihkan dan mengendapkan air keruh dan telah dipakai sebagai bahan kosmetik dan disinfektan. Setelah didiamkan, kotoran mengendap.
Air yang masih keruh tersebut kemudian dituangkan dalam Magic Water Filter. Wadah yang paling atas diisi dengan kerikil yang berfungsi untuk menyaring padatan kasar seperti daun dan sampah. Wadah kedua berisi pasir, berfungsi untuk menyaring padatan halus. Wadah ketiga yang berisi arang karbon aktif, ini berfungsi untuk menyerap rasa, dan menghilangkan bau serta bakteri.
Kemudian wadah yang dibawahnya berisi Batu Zeolit, yang berfungsi mengikat zat besi, alumunium dan magnesium dalam air. Wadah di bawahnya berisi ijuk kelapa, berfungsi untuk menyaring kembali. Dan terakahir wadah yang berisi spon, berfungsi untuk menyaring kotoran secara eksterm.
Setelah sampai di wadah terakhir dapat dilihat bahwa air telah menjadi jernih secara signifikan, sejernih air mineral.
Hasil karya Janice tersebut mengantarkannya menjadi 9 finalis Junior Scientist Award di ajang Junior Science Fair yang diselenggarakan pada 10-11 September lalu di Assembly Hall, Jakarta Convention Center.
Sumber: VIVAnews.com
Best regards,
Owner TrashGoogleBlogs
Print this page
0 komentar :
Posting Komentar