Berbekal sebuah komposter Biophosko type L
yang dibeli di suatu Toko Alat Rumah Tangga seharga Rp 595.000,-
lengkap dengan bahan olah sampahnya buat 2 minggu, di bilangan Jalan
Otista Bandung aku mulai menyenangi pertamanan alias "gardening".
Komposter ini terbuat dari bahan drum-plastik HDE ( jenis bahan yang
kuat hingga alat ini konon kata penjaga tokonya dapat bertahan sekitar
10 tahun............entahlah namanya juga iklan), merupakan media buat
olah sampah lho.
Mulailah
aku minta si Bibi ikut memisahkan sampah sejak dapur dipisah kedalam
tong sampah hijau khususnya buat sampah organik sisa-sisa pemakaian
rumah tangga seperti : sisa nasi, kertas koran, tulang ikan, kulit
buah-buahan, sisa potongan sayuran, dll).
Setelah
mempelajari manual atau petunjuk penggunaaan alat, ternyata sederhana
dan mudah buat kompos. Kapasitas Komposter Type L yang aku beli menurut
pabrik pembuatnya mampu menampung 0,12 m3 sampah atau 30 kg katanya.
Jadi fikirku bisa buat olah sampah dari tetangga juga
dong...............................
Di
bulan September aku mulai membuat kompos pertama kalinya. Pertama, aku
siapkan sampah organik rumah dari tong hijau tadi (sisa makanan,
potongan sayuran, kulit buah, sisa ikan dan daging ) yang sudah
berukuran kecil-kecil (10-50 mm/ 5 cm). Membuatkompos berbahan sampah
rumah tangga mudahnya karena sudah berukuran kecil sebagimana disarankan
pembuat komposter ini. Ada bagian besar sampah pun, aku melakukan
perajangan dan tidak terlalu repot karena berjumlah sedikit atau cukup
dirajang dengan dicacah-cacah menggunakan pisau dapur atau alat perajang
lainnya.
Kedua,
setelah dianggap kecil, masukan sampah organik ukuran kecil kedalam
wadah pencampuran seperti container plastik atau ditempatku disebut
“jolang” atau ember. Saat sama, aku siapkan larutan mikroba Green Phoskko® sebagi
suatu Compost -Activator. Caranya, ambil 6 sendok makan mikroba
aktivator kompos - lalu aku tambah gula pasir 1 sendok makan atau kalu
ada mestinya sih molases 1 sendok makan dan aku larutkan dalam air
sebanyak 10 – 15 liter. kemudian aduk hingga merata dengan beberapa kali
mengaduknya serta kemudian bisa langsung dicipratkan kepada tumpukan
bahan atau sampah tadi secara perlahan, sedikit demi sedikit. Saat itu
harusnya terlebih dahulu simpan 2-4 jam karena katanya akan lebih baik
lagi mikroba nya ngak langsung bangun tidur langsung kerja barangkali.
Ketiga, kucampurkan penggembur (bulking agent)
Green Phoskko® (GP-1) sebanyak 1-3 % bahan organik atau waktu itu
sekitar 1 kg untuk 30 kg sampah organik (seukuran Komposter Type L ini
yang penuh) dan kemudian aduk hingga merata.
Keempat,
setelah diperkirakan terlarut secara merata dan cukup air (kalau
tumpukan sampah organik dalam wadah tadi digenggam tidak menetes namun
jika diperas masih ada airnya), masukan bahan kompos tadi kedalam
Komposter. Pada hari ke 3 kemudian akan terjadi reaksi panas sampai 70
derajat Celcius, jika ada bisa diukur dengan menggunakan thermometer
bagusnya. Pada saat terjadinya reaksi panas usahakan jangan membuka
Komposter agar terjadi dekomposisi sempurna.
Kelima,
pada hari ke 5-6, reaksi dekomposisi dalam Komposter akan selesai dan
saat tersebut dapat ditambahkan lagi tambahan sampah organik yang telah
disiapkan sebagaimana langkah 1 sampai 3 diatas. Atau, jika dianggap
perlu, pada hari ke-7-9, jika diukur suhunya sudah dibawah 30 derajat C
atau dianggap sudah dingin, dapat dikeluarkan atau dipanen bahan kompos
dari dalam Komposter bagian bawah (yang terlebih dahulu matang) melalui
pintu bagian bawah yang tersedia.
Oi,
ternyata bahan kompos tersebut masih basah, lengket dan lembab sehingga
perlu kita simpan di tempat teduh agar kena angin serta tutup dengan
karung kemasan untuk diangin-anginkan. Maka beberapa hari kemudian
(umumnya 3-5 hari) bahan kompos yang asalnya basah akan menjadi kering
dan gembur. Lalu, jika untuk dijual, ayak hingga terpisahkaan antara
butir kecil dengan bahan butir ukuran besar. Sebenarnya, kompos
berukuran besar bisa ditumbuk atau digunakan bagi tanaman pekarangan.
1 komentar :
Berminat dari Malaysia untuk membeli alat membuat kompos ini. Boleh hubungi saya?
Posting Komentar