Sampah Harus Dikelola (dok_Asrul) |
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, daur
ulang, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya
mengacu pada material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan
biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan,
atau estetika. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya
alam (resources recovery). Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau
radioaktif dengan metode dan keterampilan khusus untuk masing-masing jenis zat.
Pemerintah, Perusahaan dan Masyarakat Harus Bersama Merubah Paradigma Kelola Sampah [asrul, Green Indonesia Foundation]
Praktik pengelolaan sampah berbeda beda antara negara maju dan negara
berkembang, berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan dan
antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yang tidak
berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi
tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial
dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.
Metode pengelolaan sampah berbeda-beda tergantung banyak hal, di antaranya
tipe zat sampah, lahan yang digunakan untuk mengolah, dan ketersediaan lahan.
Tujuan
Pengelolaan
sampah merupakan
proses yang diperlukan dengan dua tujuan:
- mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis (pemanfaatan sampah), atau
- mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.
Metode Pembuangan
Penimbunan Darat
Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang
sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini
biasanya dilakukan di tanah yang tidak terpakai, lubang bekas pertambangan,
atau lubang-lubang dalam. Sebuah lahan penimbunan darat yang dirancang dan
dikelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang higienis dan
murah. Sedangkan penimbunan darat yang tidak dirancang dan tidak dikelola
dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan, di antaranya angin
yang berbau sampah, menarik berkumpulnya hama, dan adanya genangan air sampah. Efek
samping lain dari sampah adalah gas metana dan karbon
dioksida yang juga sangat berbahaya.
Karakteristik desain dari penimbunan darat yang modern di antaranya adalah
metode pengumpulan air sampah menggunakan bahan tanah liat
atau plastik
pelapis. Sampah biasanya dipadatkan untuk mengurangi volume dan menambah
kestabilannya, dan ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak
penimbunan sampah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang dipasang untuk
mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari
tempat penimbunan dan dibakar di menara pembakar atau dibakar di mesin berbahan
bakar gas untuk membangkitkan listrik.
Daur Ulang
Proses pemilahan sampah yang masih memiliki nilai secara materiil untuk
digunakan kembali disebut sebagai daur ulang (reuse). Ada beberapa cara
daur ulang, pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau
mengambil energi dari bahan yang bisa dibakar untuk membangkitkan listrik.
Pengolahan Kembali Secara Fisik
Baja yang dibuang, dan kemudian dipilah di fasilitas Central
European Waste Management, Eropa.
Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang, yaitu
mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang, contohnya botol bekas
pakai yang dikumpulkan untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari
sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus),
atau dari sampah yang sudah tercampur.
Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminium,
kaleng baja makanan/minuman, Botol HDPE dan PET, botol kaca, kertas karton, koran, majalah, dan
kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP,
dan PS)
juga bisa didaur ulang. Daur ulang dari produk yang kompleks seperti komputer
atau mobil lebih susah, karena bagian-bagiannya harus diurai dan dikelompokkan
menurut jenis bahannya.
Pengolahan Biologis
Pengkomposan.
Material sampah organik, seperti residu tanaman, sampah
makanan, atau kertas, bisa diolah dengan menggunakan proses biologis
menjadi kompos,
atau dikenal dengan istilah pengkomposan. Hasilnya adalah kompos yang bisa
digunakan sebagai pupuk
dan gas metana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.
Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah Green
Bin Program di Toronto,
Kanada, di mana sampah organik rumah tangga, seperti sampah dapur dan potongan tanaman
dikumpulkan di kantong khusus untuk dikomposkan.
Pemulihan Energi (EBT)
Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan
cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara
mengolahnya menjadi bahan bakar tipe lain. Daur ulang melalui cara perlakuan
panas bervariasi mulai dari menggunakannya sebagai bahan bakar memasak atau
pemanas, sampai penggunaannya untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap
dan listrik dari turbin-generator. Pirolisis
dan gasifikasi
adalah dua bentuk perlakuan panas yang saling terkait, ketika sampah dipanaskan
pada suhu tinggi dengan keadaan anaerobik. Proses ini biasanya dilakukan di
wadah tertutup pada tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah
menjadi produk berzat padat, gas, dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar
untuk menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya
bisa dimurnikan menjadi produk seperti karbon aktif. Gasifikasi dan gasifikasi busur plasma
yang canggih digunakan untuk mengkonversi material organik langsung menjadi gas sintetis (campuran antara
karbon monoksida dan hidrogen). Gas
ini kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan uap.
Metode Pencegahan Dan Pengurangan
Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat
sampah terbentuk, atau dikenal juga dengan "pencegahan sampah".
Metode pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki
barang yang rusak, mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan
kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik), mengajak konsumen
untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai (contohnya kertas tisu), dan
mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang
sama (contoh, pengurangan bobot kaleng minuman).
Harap Oknum pemerintah (stakeholder) untuk menghentikan Pembohongan Publik dalam Tata Kelola Sampah [asrul, Green Indonesia Foundation]
Konsep Pengelolaan Sampah
Terdapat beberapa konsep tentang pengelolaan sampah yang berbeda dalam
penggunaannya, antara negara-negara atau daerah. Beberapa yang paling umum,
multikonsep yang digunakan adalah:
Diagram dari hirarki limbah.
- Hierarki sampah - hierarki sampah merujuk kepada " 3 M " mengurangi sampah, menggunakan kembali sampah dan daur ulang, yang mengklasifikasikan strategi pengelolaan sampah sesuai dengan keinginan dari segi minimalisasi sampah. Hierarki limbah yang tetap menjadi dasar dari sebagian besar strategi minimalisasi sampah. Tujuan hierarki sampah adalah untuk mengambil keuntungan maksimum dari produk-produk praktis dan untuk menghasilkan jumlah minimum limbah.
- Perpanjangan tanggung jawab penghasil sampah (Extended Producer Responsibility). EPR adalah suatu strategi yang dirancang untuk mempromosikan integrasi semua biaya yang berkaitan dengan produk-produk para produsen di seluruh siklus hidup produk tersebut ke dalam pasar harga produk. EPR dimaksudkan untuk menentukan akuntabilitas atas seluruh siklus hidup produk dan kemasan yang dibawa ke pasar. Ini berarti perusahaan yang membuat, mengimpor dan/atau menjual produk diminta untuk bertanggung jawab atas produk mereka sejak manufaktur hingga akhir dari masa penggunaannya.
- Prinsip pengotor membayar - prinsip pengotor membayar adalah prinsip di mana pihak pencemar membayar dampak dari aktivitasnya ke lingkungan. Sehubungan dengan pengelolaan limbah, umumnya merujuk kepada penghasil sampah untuk membayar sesuai dengan volume dan jenis sampah yang dibuang.
Bencana sampah yang tidak dikelola dengan baik
- Longsor tumpukan sampah
- Sumber penyakit
- Pencemaran lingkungan
- Menyebabkan banjir
0 komentar :
Posting Komentar