Oleh Airlangga Bramayudha
Krisis ekonomi dari Amerika sudah menjalar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Diramalkan dan sebagian gejala sudah terjadi memang, tahun ini sampai
akhir tahun, PHK bakal terjadi di mana-mana. Tapi apa iya?
Indonesia
ada hajatan Pemilu April 2009 lalu, dilanjutkan dengan Pilpres di
bulan-bulan mendatang. Coba hitung. Dengan 38 partai nasional dan
beberapa partai lokal di Aceh. Dari tingkatan DPR RI, DPRD Provinsi,
DPRD Kabupaten/Kota, dan di mana tiap partai memiliki beberapa sampai
belasan orang caleg. Belum lagi caleg DPD dari tiap daerah, maka jumlah
caleg mencapai 11 ribu orang lebih. Dan pemilu kali ini berbeda. Yakni
setiap caleg dapat mempromosikan dirinya masing-masing.
Bila
kita hitung, anggaplah rata-rata tiap caleg mengeluarkan Rp300 juta
rupiah untuk keperluan kampanye, seperti iklan, spanduk, kaos, dsb maka
akan ada 3,3 triliun uang beredar di masyarakat. Itu belum termasuk dana
pemerintah untuk pelaksanaan pemilu, serta dana transportasi,
telekomunikasi, dan konsumsi masyarakat yang meningkat terkait yang
pemilu.
Belum
lagi libur panjang terkait pemilu dan hari besar yang menyebabkan
sebagaian masyarakat berpergian membelanjakan uangnya. Ditinjau dari
makro ekonomi, hal ini merupakan stimulus yang bagus sekali bagi
aktivitas mikro ekonomi Indonesia, atau dengan kata lain efek domino
dari pemilu langsung atau tidak langsung bermanfaat bagi peningkatan
daya beli produk-produk wirausaha. Ini akan menghambat krisis semakin
berkembang luas di Indonesia.
Belum lagi kalau partai dan anggota legislatif yang terpilih nanti benar-benar anggota DPR
yang peduli kepada perekonomian masyarakat dan dunia usaha, bersih dari
korupsi, dan profesional, tentu akan lebih siip. Bagaimana pendapat
Anda?
Pengusaha itu Harus Berkepribadian Ganda
Baru saja saya browsing
ke internet dan masuk di sebuah forum psikologi yang mengupas tentang
Schizophrenia, yaitu kondisi mental disorder yang sering disebut sebagai
orang kepribadian ganda.
Orang berkepribadian ganda dapat berganti-ganti kepribadian layaknya
seorang aktor sehingga membuat orang-orang di lingkungannya menyangka
dia gila atau tidak waras. Dampaknya dia akan dikucilkan.
Lantas
bagaimana apabila hal ini terjadi pada diri seorang pengusaha ? Jadi
pengusaha gilakah? Pengusaha itu harus menderita Schizophrenia. Lho kok?
Ya... Karena di dalam diri seorang pengusaha terdapat pribadi-pribadi
yang berbeda dan sering kali saling berkelahi karena memiliki
kepentingan yang berbeda.
Pribadi
pertama, seorang pengusaha itu adalah seorang Visioner. Pribadi seorang
visioner adalah pribadi pemimpi. Memiliki pandangan jauh ke depan.
Sering melamun (?) Ngomongnya kadang terlalu tinggi (menurut ukuran
lingkungannya). Melihat setiap hal sebagai sebuah opportunity yang
akan menghasilkan keuntungan sehingga menjadi kaya raya. Melihat
sepetak tanah kosong di pinggir jalan, langsung bilang, "Wah, tanah ini
akan saya jadikan sebuah depot bakso premium yang ramai. Dan akan
menjadi master branding untuk sebuah jaringan frenchise depot bakso dengan ratusan cabang di seluruh nusantara."
Pribadi
kedua, seorang manager. Pribadi ini sering bertentangan dengan
Visioner. Kalau Visioner : "Mau yang besar tetapi tidak mau tahu
caranya" sebaliknya pribadi manager ini berpikir : "Bagaimana caranya".
"Elo mimpi boleh besar", kata manager, "tapi lihat dulu dong, gue nih yg
sibuk jadinya!"
Manager sibuk memikirkan : berapa harga beli atau sewanya? Berapa biaya renovasi, lauching,
sampai operasional tiga bulan pertama ? Berapa kapasitas parkirnya?
Berapa SDM yang dibutuhkan dan gajinya masing-masing ? Apa warna catnya?
Dan lain-lain.
Pribadi
ketiga, seorang spesialis. Ini dia yang paling apes. Setelah
dimimpi-mimpikan oleh visioner, diatur dan dihitung oleh manager,
tibalah giliran tugas spesialis. Siapa saja para spesialis tersebut ? Di
antara para spesialis tersebut adalah Sales Investasi, bertugas untuk
mencari investor, karena menurut hitungan manager, dana yang ada masih
kurang dan butuh investor; Arsitek yang merancang detil interior dan
eksterior dari outlet; Desainer product yang merancang packaging
bakso; Pembuat bakso yang belanja bahan, membuat pentol, siomay,
gorengan, kuah, dsb; pelayan yang menyediakan menu, melayani pelanggan;
dan kasir yang harus menghitung dan memberikan uang kembalian; Belum
lagi yang termasuk tukang cuci piring dan cleaning service. Para
spesialis ini adalah ujung tombak bisnis karena tanpa mereka bisnis tak
dapat terjadi.
Bagi
seorang pengusaha, ketiga pribadi tersebut mutlak diperlukan ada pada
dirinya. Apalagi bila baru mau memulai bisnis. Tidak hanya pandai
bermimpi, dia juga harus mampu berhitung, mampu memanage sumber
daya yang ada, dan yang paling menentukan adalah dia harus mau
mengerjakan detil bisnisnya sebagimana seorang spesialis. Sehingga ada
istilah Dirjen = Direktur Ijen (Direktur sendirian). Artinya ketika baru
memulai bisnis, dia adalah direktur, merangkap manager SDM, manager product, manager marketing, manager finance, merangkap sales, merangkap produksi, merangkap kasir, bahkan merangkap cleaning service dan petugas keamanan.
Yang
sulit adalah ketika ketiga kepribadian yang berbeda tadi tidak dapat
akur dan ingin lebih menonjol salah satu sehingga menenggelamkan yang
lain. Apabila visioner yang menonjol dia hanya akan menjadi seorang
pemimpi selamanya. Apabila dia memulai, dia memulai tanpa perhitungan
yang cukup, sehingga sering rugi. Apabila manager yang menonjol maka
nasibnya tidak akan berbeda dengan kebanyakan orang pintar, yang hanya
pandai menghitung dan berkomentar tanpa berani take action.
Sedangkan apabila hanya pribadi spesialis yang menonjol maka dia akan
terjebak ke dalam rutinitas bisnis sehari-hari tanpa memikirkan strategi
jangka menengah, panjang, dan lompatan-lompatan bisnis yang bisa
ditemukan.
Ketika
bisnis tersebut semakin tumbuh, sedikit demi sedikit tugas dapat
didelegasikan, tetapi mental Schizophrenia tetap harus ada dalam setiap
pengusaha. Bagaimana dengan Anda ?
Airlangga Bramayudha
Pendidikan : S1 Teknik Elektro ITS Surabaya,
S2 Magister Manajemen Universitas Airlangga Konsentrasi Marketing Management
Bisnis :
1. Sekolah Sepak bola
2. Sekolah Basket
3. Jual perahu (boat)
4. Bidang minuman dan berencana merambah ke makanan
Alamat : Semolowaru Elok M-9 Surabaya HP : 0818 312 670
Ref: http://www.majalahwk.com
Best regards,
Owner TrashGoogleBlogs
Print this page
0 komentar :
Posting Komentar