Perkembangan teknologi semakin hari semakin tak terbendung lagi, hal ini membawa manusia pada peradaban yang semakin maju. Sesuai dengan tujuan utama teknologi dalam kehidupan manusia yaitu untuk mempermudah, mempercepat, tepat sasaran sehingga dapat membantu meringankan tugas-tugas manusia. Dengan keadaan teknologi yang semakin maju seperti sekarang ini, kita sangatlah tidak mungkin untuk menghindarinya dan tidak mungkin pula ketika kita mengurung anak di rumah dengan menyediakan berbagai fasilitas dalam mengisi hari-hari mereka. Adalah salah ketika kita kemudian melarang anak-anak untuk tidak berkenalan dengan mahluk bernama "teknologi", karena hal tersebut juga merupakan salah satu kebutuhan anak untuk bergaul dengan dunia luar melalui teknologi.
Hasil perkembangan teknologi dewasa ini yang sedang membius umat manusia didunia adalah internet. Internet menjadi bagian dari gaya hidup sebagian orang dalam menjalankan aktifitasnya sehari-hari dan adapula yang baru sebatas menggunakannya sebagai hiburan. Namun jelas keberadaannya sudah mampu mempengaruhi cara pandang dan gaya hidup manusia sekarang ini. Dulu manusia hanya bisa berinteraksi dengan orang lain dengan cara bertatap muka secara langsung, atau lebih modern-nya lagi menggunakan metode curat-coret diatas kertas yang kemudian hanya bermodal secarik kertas kecil bernama perangko maka surat tersebut sampai kepada yang di tuju. Namun kini dengan benda dan fasilitas-fasilitas hasil perkembangan teknologi yang ukurannya lebih kecil dari lebar buku tulis, manusia sudah bisa berinteraksi dengan orang lain yang lokasinya nan jauh disana atau bahkan di sebuah tempat yang kita sendiri tak mampu mengimajinasikannya.
Jejaring Sosial atau Social Network merupakan bagian internet yang mengalami pertumbuhan sangat pesat dan cepat. Kita mengenal situs-situs penyedia layanan jejaring sosial semacam Facebook, Twitter, dan lain sebagainya. Hanya bermodal internet, sekarang kita bisa mengetahui apa yang sedang dilakukan teman kita di seberang sana, berbagi photo, berbagi informasi, berbagi cerita, reuni, dan berbagai macam hal dengan sahabat-sahabat kita yang entah berada dimana. Bahkan kita pun mampu memperluas jaringan pertemanan serta berbisnis dengan sesama pengguna situs jejaring sosial melalui internet. Dari sinilah pentingnya peranan baik orang tua, lembaga pendidikan, pemerintah dan masyarakat untuk mengawasi generasi penerus dan membekali mereka dalam menghadapi perkembangan teknologi. Sudah menjadi kewajiban untuk memberikan pendidikan tentang bagaimana menyikapi perkembangan teknologi agar mampu digunakan semaksimal mungkin sehingga menemukan hal-hal positif bagi diri mereka sendiri dan masa depan generasi ini.
Teknologi merupakan hal mubah (boleh) yang hukumnya akan menjadi halal jika dipergunakan untuk hal-hal positif dan bermanfaat namun bisa pula menjadi haram ketika teknologi tersebut dipergunakan sebagai media dalam melakukan tindakan yang melanggar aturan Islam. Maka dari itu bagi para orang tua, guru dan para pendidik generasi menjadi sangat urgen dalam memberikan pendidikan terhadap efek negatif internet terutama situs jejaring sosial yang sedang membius jutaan bahkan milyaran umat manusia. Jangan sampai generasi yang akan menjadi generasi penerus khilafah di muka bumi ini justru menjadi generasi yang merugi karena keengganan kita dalam mendidik mereka dan memberikan pemahaman tentang efek negatif jejering sosial sehingga mereka terperosok dan menjadi korban kejahatan dunia maya.
Berikut dibawah ini beberapa ulasan singkat tentang efek negatif jejaring sosial terutama situs Facebook dan Twitter bagi anak dan remaja.
Maka dari itu, bagi para guru, orang tua dan para pendidik generasi, efek negatif situs jejaring sosial haruslah disampaikan kepada anak. Ini berarti pula bahwa para guru, orang tua, dan pendidik haruslah tahu pula apa, siapa dan bagaiamana situs jejaring sosial yang sering dikunjungi anak-anaknya. Bentengilah generasi kita dengan ilmu pengetahuan dan ilmu Islam yang kaffah, agar mereka bisa membentengi diri sendiri disaat mereka terlepas dari pengawasan para orang tua dan gurunya.
Pada uraian di atas telah dibahas tentang efek negatif jejaring sosial bagi siswa. Jika kita telaah, jejaring sosial tidak hanya berdampak negatif terhadap siswa, jika dalam penggunaannya sesuai dengan kaidah maka siapapun terutama siswa dapat memperoleh nilai positif dari jejaring sosial. Itulah mengapa teknologi sering disebut bagaikan 2 sisi mata uang, satu sisi berefek negatif, satu sisi lagi berefek positif. Disinilah perlunya peran serta orang tua, masyarakat, lembaga pendidikan dan pemerintah dalam memberikan bimbingan agar generasi Indonesia tidak terjebak dalam penggunaan jejaring sosial yang menyimpang dari norma masyarakat maupun agama. Diharapkan pihak-pihak yang terkait dalam proses pendidikan generasi peduli akan bahaya dan manfaat jejaring sosial bagi generasi, memberikan gambaran dan pemahaman akan jejaring sosial, namun bukan dalam bentuk menakut-nakuti agar mereka menjauhi jejaring sosial. Berilah generasi ini pemahaman akan efek yang ditimbulkan dari jejaring sosial dengan harapan generasi kita memiliki filter yang baik dalam memanfaatkan jejaring sosial.
Dibawah ini efek positif dari penggunaan jejaring sosial bagi siswa, diantaranya:
Maka dari itu kepada para pihak terkait baik itu orang tua, masyarakat, lembaga pendidikan dan pemerintah harus saling bahu membahu dalam memberikan arahan dan bimbingan bagi para siswa agar tidak terjebak dalam komunitas jejaring sosial yang merugikan dan melanggar norma. Namun jangan pula melarang mereka untuk bersahabat dengan teman lainnya melalui situs jejaring sosial. Berikan mereka pemahaman betapa pentingnya menguasai teknologi dan betapa pentingnya membentengi diri dari hal-hal yang merusak agar mereka menemukan jati dirinya sebagai makhluk sosial yang beradab dan maju. Memberikan pemahaman kepada para siswa bahwa betapa pentingnya ilmu dan betapa pentingnya agama sehingga mereka menemukan keutuhan hidup layaknya manusia yang sesuai dengan tuntutan syariah. Saatnya membentuk generasi yang bisa menjadi ujung tombak majunya peradaban, peradaban yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah. Insya Allah...
Sumber:
http://www.hendriono.web.id/2011/05/efek-negatif-jejaring-sosial-bagi-siswa.html
http://www.hendriono.web.id/2011/06/efek-positif-jejaring-sosial-bagi-siswa.html
Hasil perkembangan teknologi dewasa ini yang sedang membius umat manusia didunia adalah internet. Internet menjadi bagian dari gaya hidup sebagian orang dalam menjalankan aktifitasnya sehari-hari dan adapula yang baru sebatas menggunakannya sebagai hiburan. Namun jelas keberadaannya sudah mampu mempengaruhi cara pandang dan gaya hidup manusia sekarang ini. Dulu manusia hanya bisa berinteraksi dengan orang lain dengan cara bertatap muka secara langsung, atau lebih modern-nya lagi menggunakan metode curat-coret diatas kertas yang kemudian hanya bermodal secarik kertas kecil bernama perangko maka surat tersebut sampai kepada yang di tuju. Namun kini dengan benda dan fasilitas-fasilitas hasil perkembangan teknologi yang ukurannya lebih kecil dari lebar buku tulis, manusia sudah bisa berinteraksi dengan orang lain yang lokasinya nan jauh disana atau bahkan di sebuah tempat yang kita sendiri tak mampu mengimajinasikannya.
Teknologi merupakan hal mubah (boleh) yang hukumnya akan menjadi halal jika dipergunakan untuk hal-hal positif dan bermanfaat namun bisa pula menjadi haram ketika teknologi tersebut dipergunakan sebagai media dalam melakukan tindakan yang melanggar aturan Islam. Maka dari itu bagi para orang tua, guru dan para pendidik generasi menjadi sangat urgen dalam memberikan pendidikan terhadap efek negatif internet terutama situs jejaring sosial yang sedang membius jutaan bahkan milyaran umat manusia. Jangan sampai generasi yang akan menjadi generasi penerus khilafah di muka bumi ini justru menjadi generasi yang merugi karena keengganan kita dalam mendidik mereka dan memberikan pemahaman tentang efek negatif jejering sosial sehingga mereka terperosok dan menjadi korban kejahatan dunia maya.
Berikut dibawah ini beberapa ulasan singkat tentang efek negatif jejaring sosial terutama situs Facebook dan Twitter bagi anak dan remaja.
1. Malas | Efek negatif jejaring sosial bagi Siswa
Ini efek negatif yang paling sering ditemukan pada anak atau bahkan bukan hanya anak. Mereka menjadi malas untuk belajar dan beribadah, karena terlalu asyik dengan teman barunya di jejaring sosial. Hingga pada akhirnya meninggalkan kewajiban-kewajiban yang seharusnya dikerjakan oleh anak.2. Egois | Efek negatif jejaring sosial bagi Siswa
Situs jejaring sosial akan membuat anak lebih mementingkan diri sendiri. Anak menjadi tidak sadar dan peduli dengan lingkungan sekitarnya karena waktu mereka dihabiskan didepan internet. Hingga pada akhirnya mengakibatkan anak kurang bahkan tidak berempati dengan lingkungan kehidupan mereka yang sesungguhnya. Kepekaan mereka terhadap lingkungan sekitarnya menjadi mati terbunuh kesenangannya terhadap teman-temannya di situs jejaring sosial.3. Merusak Tata Bahasa | Efek negatif jejaring sosial bagi Siswa
Situs jejaring sosial tidak memiliki aturan baku yang berlaku bagi anak dalam melakukan interaksi dengan temannya disitus jejaring sosial. Tidak ada tata bahasa baku untuk digunakan pada situs jejaring sosial, ini membuat mereka berkomunikasi semau mereka sendiri dengan bahasa mereka sendiri tanpa peduli dengan tata bahasa yang baik dalam berkomunikasi. Hal ini perlahan tapi pasti membunuh kemampuan komunikasi yang baik dan benar seperti yang dilakukannya dalam berinteraksi didunia nyata selain itu juga membunuh keterampilan menulis mereka yang sesuai dengan ejaan yang baku dan benar di sekolah.4. Makanan Predator | Efek negatif jejaring sosial bagi Siswa
Situs jejaring sosial ibarat lahan subur bagi para predator internet dalam melakukan kejahatan. Kita tidak pernah tahu apakah teman yang mereka temukan adalah benar-benar orang yang berniat baik untuk berteman, dan kita pun tidak pernah tahu apakah teman tersebut memberikan identitas yang sesungguhnya seperti keadaannya didunia nyata. Ketika seorang anak mempercayai 100% temannya di situs jejaring sosial maka hal ini sangat mungkin membahayakan keadaan anak dari tindak kejahatan baik fisik maupun psikis.Maka dari itu, bagi para guru, orang tua dan para pendidik generasi, efek negatif situs jejaring sosial haruslah disampaikan kepada anak. Ini berarti pula bahwa para guru, orang tua, dan pendidik haruslah tahu pula apa, siapa dan bagaiamana situs jejaring sosial yang sering dikunjungi anak-anaknya. Bentengilah generasi kita dengan ilmu pengetahuan dan ilmu Islam yang kaffah, agar mereka bisa membentengi diri sendiri disaat mereka terlepas dari pengawasan para orang tua dan gurunya.
Pada uraian di atas telah dibahas tentang efek negatif jejaring sosial bagi siswa. Jika kita telaah, jejaring sosial tidak hanya berdampak negatif terhadap siswa, jika dalam penggunaannya sesuai dengan kaidah maka siapapun terutama siswa dapat memperoleh nilai positif dari jejaring sosial. Itulah mengapa teknologi sering disebut bagaikan 2 sisi mata uang, satu sisi berefek negatif, satu sisi lagi berefek positif. Disinilah perlunya peran serta orang tua, masyarakat, lembaga pendidikan dan pemerintah dalam memberikan bimbingan agar generasi Indonesia tidak terjebak dalam penggunaan jejaring sosial yang menyimpang dari norma masyarakat maupun agama. Diharapkan pihak-pihak yang terkait dalam proses pendidikan generasi peduli akan bahaya dan manfaat jejaring sosial bagi generasi, memberikan gambaran dan pemahaman akan jejaring sosial, namun bukan dalam bentuk menakut-nakuti agar mereka menjauhi jejaring sosial. Berilah generasi ini pemahaman akan efek yang ditimbulkan dari jejaring sosial dengan harapan generasi kita memiliki filter yang baik dalam memanfaatkan jejaring sosial.
Dibawah ini efek positif dari penggunaan jejaring sosial bagi siswa, diantaranya:
1. Kemampuan Beradaptasi | Efek positif jejaring sosial bagi Siswa
Dengan jejaring sosial siswa akan mampu belajar cara mengembangkan kemampuan teknis dan sosial yang dibutuhkan mereka dalam menghadapi era digital sekarang ini. Mereka akan menemukan cara beradaptasi dan bersosialisasi dengan sahabatnya di jejaring sosial, serta kemampuan memanajemen pertemanan mereka. Hal ini merupakan materi yang sulit untuk ditemukan dalam pelajaran di kelas, karena pada situs jejaring sosial mereka akan di hadapkan dengan teman-teman baru yang baru saja mereka kenal, sehingga mereka akan mencari dan belajar sendiri bagaimana cara beradaptasi dengan teman-teman baru mereka, mencoba memahami apa yang mereka bicarakan yang kemudian akan mengasah kemampuan mereka untuk belajar bersosialiasi dengan ikut serta berperan dalam suatu diskusi dijejaring sosial diantara teman-teman yang baru mereka kenal.2. Perluasan Jaringan Pertemanan | Efek positif jejaring sosial bagi Siswa
Pada dasarnya ini merupakan tujuan dibuatnya jejaring sosial yang memberikan kesempatan kepada siapa saja untuk memperluas jaringan pertemanannya dengan siapapun dan dari negara manapun, walaupun mereka tidak pernah bertemu sebelumnya. Dengan jejaring sosial para siswa bisa menambah jaringan pertemanannya tanpa harus bertemu langsung sehingga mereka dengan mudah menciptakan suatu komunitas yang bermanfaat bagi mereka, entah itu dalam diskusi pelajaran maupun hal-hal lain yang bisa memberikan kontribusi positif bagi mereka para siswa.3. Termotivasi | Efek positif jejaring sosial bagi Siswa
Dengan terbentuknya komunitas pertemanan yang luas, ini akan mampu memotivasi para siswa dalam mengembangkan diri dari materi atau masukan teman-teman baru mereka yang terhubung secara online. Mereka terbentuk secara alami untuk saling berinteraksi satu sama lain sehingga besar kecilnya diskusi yang mereka lakukan akan menambah wawasan para siswa sebagai hasil umpan balik interaksi antar teman. Saling melemparkan materi satu teman terhadap teman lainnya menimbulkan sekumpulan catatan kecil yang bervariasi, inilah kekayaan materi yang hadir secara alami dari hasil pertemanan di jejaring sosial.4. Meningkatkan Kepedulian | Efek positif jejaring sosial bagi Siswa
Saling sapa didalam situs jejaring sosial secara perlahan akan meningkatkan kualitas persahabatan, perhatian dan empati sesama teman yang saling terhubung secara online. Sapaan kepada teman lainnya membuat teman yang disapa merasa diperhatikan, berbagi photo, berbagi video, berbagi cerita, ini akan meningkatkan rasa kepedulian satu sama lain walaupun mereka tidak pernah bertemu secara nyata. Bentuk-bentuk perhatian seperti ini mampu mempererat tali persahabatan diantara teman dalam jejaring sosial maka secara alami mereka akan menjaga kualitas pertemanan mereka. Hal yang sederhana namun memberikan efek yang sangat baik dalam membentuk suatu komunitas yang saling menjaga persahabatan sesama teman.Maka dari itu kepada para pihak terkait baik itu orang tua, masyarakat, lembaga pendidikan dan pemerintah harus saling bahu membahu dalam memberikan arahan dan bimbingan bagi para siswa agar tidak terjebak dalam komunitas jejaring sosial yang merugikan dan melanggar norma. Namun jangan pula melarang mereka untuk bersahabat dengan teman lainnya melalui situs jejaring sosial. Berikan mereka pemahaman betapa pentingnya menguasai teknologi dan betapa pentingnya membentengi diri dari hal-hal yang merusak agar mereka menemukan jati dirinya sebagai makhluk sosial yang beradab dan maju. Memberikan pemahaman kepada para siswa bahwa betapa pentingnya ilmu dan betapa pentingnya agama sehingga mereka menemukan keutuhan hidup layaknya manusia yang sesuai dengan tuntutan syariah. Saatnya membentuk generasi yang bisa menjadi ujung tombak majunya peradaban, peradaban yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah. Insya Allah...
Sumber:
http://www.hendriono.web.id/2011/05/efek-negatif-jejaring-sosial-bagi-siswa.html
http://www.hendriono.web.id/2011/06/efek-positif-jejaring-sosial-bagi-siswa.html
0 komentar :
Posting Komentar