Berikut ini adalah langkah-langkah penataan isi pembelajaran yang telah teruji sahih dapat meningkatkan perolehan belajar:
Berikut ini adalah tahapan yang perlu dilewati dalam proses pengembangan penataan isi pembelajaran:
Isi /pesan yang akan diorganisasi perlu dikaji secara cermat agar diketahui tipe struktur orientasinya: apakah konseptual, prosedural, ataukah teoritik. Struktur isi itu konseptual, bila penekanan diletakkan pada mengetahui "the what" (the concepts) dari isi tersebut. Berbeda dengan struktur prosedural yang menekankan pada 'the how" (the procedures), dan struktur teoritik yang menekankan pada "the why" (principles).
Keputusan tentang struktur isi/pesan ini harus dilakukan pertama kali karena akan menentukan langkah-langkah berikutnya.
Memilih dan menata isi ke dalam Strukturnya
Setelah struktur orientasi ditetapkan, langkah berikutnya adalah memilih semua isi yang akan diajarkan dan menatanya ke dalam strukturnya. Isi yang berupa konsep-konsep ditata ke dalam struktur konseptual. Isi yang berupa langkah-langkah prosedural ditata ke dalam struktur prosedural. Demikian pula dengan isi yang berupa prinsip harus ditata ke dalam struktur teoritik.
Menetapkan konsep-konsep penting yang akan dimasukkan dalam Kerangka isi
Semua isi yang telah dimasukkan dalam struktur orientasi, dipilih lagi, untuk menetapkan isi-isi yang amat penting dan inklusif. Isi-isi ini selanjutnya ditata dalam suatu struktur (kerangka isi). Dalam pembuatan kerangka isi, keterkaitan antar isi mutlak ditonjolkan. Dalam kerangka isi , sebaiknya hanya memasukkan satu tipe isi, apakah itu konsep, atau prosedur, atau hanya prinsip.
Mengidentifikasi dan menetapkan Struktur Pendukung
Semua isi yang terkait dan tidak tercakup dalam struktur orientasi, perlu diidentifikasi dan diorganisasi menjadi struktur pendukung. Struktur ini amat diperlukan dalam upaya memberikan informasi yang lebih rinci, dan sekaligus untuk membantu memudahkan pemahaman isi secara keseluruhan.
Menata urutan elaborasi
Setelah semua isi penting yang akan dimasukkan ke dalam kerangka isi ditetapkan, langkah berikutnya adalah menata urutan elaborasi seluruh isi yang akan diajarkan. Dalam penataan ini, elaborasi dimulai dari isi yang paling penting. Tingkat kepentingan suatu isi ditentukan oleh sumbangan isi itu untuk memahami keseluruhan isi.
Merancang Kerangka isi, Tahapan Elaborasi, dan Pensintesis
Isi-isi penting yang telah ditetapkan untuk dimasukkan dalam kerangka isi, ditata menjadi struktur konseptual yang bermakna, dalam arti terlihat kaitan di antara konsep-konsep itu. Berikutnya pentahapan elaborasi dikembangkan. Mulai dari elaborasi tahap pertama, yang mengelaborasi isi yang ada dalam kerangka. Kemudian elaborasi tahap kedua, yang mengelaborasi isi yang ada dalam elaborasi tahap pertama. Begitu seterusnya, sampai elaborasi yang paling rinci dan lengkap.(Ref: data.tp.ac.id )
Best regards,
Owner TrashGoogleBlogs
Print this page
- 1. Penyajian kerangka isi. Pembelajaran dimulai dengan menyajian kerangka isi: struktur yang memuat bagian-bagian yang paling penting dari isi/pesan yang akan diajarkan.
- Elaborasi tahap pertama. Elaborasi tahap pertama adalah mengelaborasi tiap-tiap bagian yang ada dalam kerangka isi, mulai dari bagian yang terpenting. Elaborasi tiap-tiap bagian diakhiri dengan rangkuman dan pensintesis yang hanya mencakup isi yang baru saja diajarkan.
- Pemberian rangkuman dan pensintesis eksternal. Pada akhir elaborasi tahap pertama, diberikan rangkuman dan diikuti dengan pensintesis eksternal. Rangkuman berisi pengertian-pengertian singkat mengenai konstruk-konstruk yang diajarkan dalam elaborasi, dan pensintesis eksternal menunjukkan (a) hubungan-hubungan penting yang ada antar bagian yang telah dielaborasi, dan (b) hubungan antara bagian-bagian yang telah dielaborasi dengan kerangka isi.
- Elaborasi tahap kedua. Setelah elaborasi tahap pertama berakhir dan diintegrasikan dengan kerangka isi, pembelajaran diteruskan ke elaborasi tahap kedua --yang mengelaborasi bagian pada elaborasi tahap pertama- dengan maksud membawa mahasiswa pada tingkat kedalaman sebagaimana ditetapkan dalam tujuan pembelajaran. Seperti halnya dalam elaborasi tahap pertama, setiap elaborasi tahap kedua disertai rangkuman dan pensintesis internal.
- Pemberian rangkuman dan pensintesis eksternal. Pada akhir elaborasi tahap kedua, diberikan rangkuman dan pensintesis eksternal, seperti pada elaborasi tahap pertama.
- Setelah semua elaborasi tahap kedua disajikan, disintesiskan, dan diintegrasikan ke dalam kerangka isi, pola seperti ini akan berulang kembali untuk elaborasi tahap ketiga, dan seterusnya, sesuai dengan tingkat kedalaman yang ditetapkan oleh tujuan pembelajaran.
- Pada tahap akhir pembelajaran, disajikan kembali kerangka isi untuk mensintesiskan keseluruhan isi bidang studi yang telah diajarkan.
Berikut ini adalah tahapan yang perlu dilewati dalam proses pengembangan penataan isi pembelajaran:
- Menetapkan tipe struktur orientasi,
- Memilih dan menata isi ke dalam strukturnya,
- Menetapkan isi penting yang akan dimasukkan dalamkerangka isi,
- Mengidentifikasi dan menetapkan struktur pendukung,
- Menata urutan elaborasi
- Merancang kerangka isi, tahapan elaborasi, dan pensintesis.
Isi /pesan yang akan diorganisasi perlu dikaji secara cermat agar diketahui tipe struktur orientasinya: apakah konseptual, prosedural, ataukah teoritik. Struktur isi itu konseptual, bila penekanan diletakkan pada mengetahui "the what" (the concepts) dari isi tersebut. Berbeda dengan struktur prosedural yang menekankan pada 'the how" (the procedures), dan struktur teoritik yang menekankan pada "the why" (principles).
Keputusan tentang struktur isi/pesan ini harus dilakukan pertama kali karena akan menentukan langkah-langkah berikutnya.
Memilih dan menata isi ke dalam Strukturnya
Setelah struktur orientasi ditetapkan, langkah berikutnya adalah memilih semua isi yang akan diajarkan dan menatanya ke dalam strukturnya. Isi yang berupa konsep-konsep ditata ke dalam struktur konseptual. Isi yang berupa langkah-langkah prosedural ditata ke dalam struktur prosedural. Demikian pula dengan isi yang berupa prinsip harus ditata ke dalam struktur teoritik.
Menetapkan konsep-konsep penting yang akan dimasukkan dalam Kerangka isi
Semua isi yang telah dimasukkan dalam struktur orientasi, dipilih lagi, untuk menetapkan isi-isi yang amat penting dan inklusif. Isi-isi ini selanjutnya ditata dalam suatu struktur (kerangka isi). Dalam pembuatan kerangka isi, keterkaitan antar isi mutlak ditonjolkan. Dalam kerangka isi , sebaiknya hanya memasukkan satu tipe isi, apakah itu konsep, atau prosedur, atau hanya prinsip.
Mengidentifikasi dan menetapkan Struktur Pendukung
Semua isi yang terkait dan tidak tercakup dalam struktur orientasi, perlu diidentifikasi dan diorganisasi menjadi struktur pendukung. Struktur ini amat diperlukan dalam upaya memberikan informasi yang lebih rinci, dan sekaligus untuk membantu memudahkan pemahaman isi secara keseluruhan.
Menata urutan elaborasi
Setelah semua isi penting yang akan dimasukkan ke dalam kerangka isi ditetapkan, langkah berikutnya adalah menata urutan elaborasi seluruh isi yang akan diajarkan. Dalam penataan ini, elaborasi dimulai dari isi yang paling penting. Tingkat kepentingan suatu isi ditentukan oleh sumbangan isi itu untuk memahami keseluruhan isi.
Merancang Kerangka isi, Tahapan Elaborasi, dan Pensintesis
Isi-isi penting yang telah ditetapkan untuk dimasukkan dalam kerangka isi, ditata menjadi struktur konseptual yang bermakna, dalam arti terlihat kaitan di antara konsep-konsep itu. Berikutnya pentahapan elaborasi dikembangkan. Mulai dari elaborasi tahap pertama, yang mengelaborasi isi yang ada dalam kerangka. Kemudian elaborasi tahap kedua, yang mengelaborasi isi yang ada dalam elaborasi tahap pertama. Begitu seterusnya, sampai elaborasi yang paling rinci dan lengkap.(Ref: data.tp.ac.id )
Best regards,
Owner TrashGoogleBlogs
Print this page
0 komentar :
Posting Komentar