SMS akan musnah ?, apa iya, isu kepunahan SMS dimulai saat pendiri
Facebook Mark Zuckerberg mengklaim era e-mail telah berakhir seiring
dengan peluncuran layanan pesan instan di situs jejaring sosial itu,
Pernyataan Mark ini mungkin ada hubungannya ketika Maret lalu, Facebook mengakuisisi vendor peranti lunak mobile messaging Beluga untuk menawarkan alternatif bertukar pesan yang lebih murah ketimbang menggunakan layanan SMS.
Kabarnya, Facebook akan memanfaatkan 500 juta basis pelanggannya di seluruh dunia sebagai tuas pemasaran untuk produk baru tersebut. Jejaring sosial raksasa itu juga akan menyediakan platform Beluga pada tiap jenis handset untuk layanan messaging dan memotong jaringan SMS milik operator.
Tetapi memang kalau di amati ramalan Bos Facebook ada benarnya, karena terlihat penggunaan SMS terus makin turun di kalangan anak muda dan penggerak utamanya adalah BlackBerry.
Analis dari perangkat mobile Nomura, Richard Windsor bilang,
“Ketika kegiatan SMS mulai menurun, saya pikir angka itu akan terus mengalami penurunan hingga mencapai nol,” kata dia seperti dikutip tabloid Inggris The Daily Mail, barubaru ini.
Ya, perlahan tapi pasti, layanan instant messenger (IM) dan media sosial mulai menggeser keberadaan layanan SMS dalam fungsi pengiriman pesan teks.
Maraknya penggunaan ponsel pintar dan media sosial tak pelak telah mengubah pola komunikasi masyarakat, salah satunya dalam menyampaikan informasi berbentuk teks. Kini, fitur-fitur IM yang terdapat di smartphone dan media sosial kian menjadi andalan penggunanya dalam bertukar pesan.
Di situs microblogging Twitter, misalnya.
Ketika pemilik sebuah akun menyampaikan unek-uneknya dalam 140 karakter, biasanya tak berapa lama, salah satu atau bahkan beberapa follower-nya akan merespons. Setelah itu, obrolan pun berlanjut dalam bentuk pesan berbalas.
Komunikasi antarindividu atau kelompok juga kian terakomodasi dengan adanya fitur chat di situs jejaring sosial Facebook atau layanan pesan instan pada ponsel pintar, seperti BlackBerry Messenger (BBM) di ponsel besutan Research in Motion (RIM) itu.
The Daily Mail juga melansir kini penggunaan pesan instan dari ponsel pintar dan situs media sosial semakin tinggi di kalangan anak muda. Penyebabnya, makin banyak remaja dan mahasiswa yang menggunakan BlackBerry karena fitur BBM gratisnya.
Punah Di Inggris, penjualan ponsel pintar yang dulu hanya populer di ruang rapat perusahaan itu meningkat enam kali lipat dalam setahun terakhir. Jumlah konsumen terbesar berasal dari kalangan masyarakat berusia 16 hingga 24 tahun.
Sebuah studi yang didanai penyedia broadband di Inggris, TalkTalk, menemukan hanya 51% orang Inggris usia remaja dan awal 20-an tahun yang mengatakan e-mail sebagai pilihan pertama dalam berkomunikasi. Sisanya lebih memilih menggunakan fitur pesan instan ponsel dan media sosial.
Para pakar industri telekomunikasi mengkhawatirkan, jika kebiasaan ini terus berlanjut hingga usia dewasa mereka, bukan tidak mungkin layanan SMS yang sempat populer di masa-masa awal keberadaan ponsel akan semakin tergusur, bahkan punah, hanya dalam satu generasi.
Para pakar tersebut juga meramalkan jumlah pesan teks yang dikirim di Inggris dalam dua tahun ke depan akan turun sebesar 20%. Konsultan komunikasi Mobile Youth memastikan penurunan penggunaan SMS disebabkan naiknya penggunaan IM.
“Kami melihat penggunaan SMS turun di kalangan anak muda dan penggerak utamanya adalah BlackBerry.
Hal itu karena mereka mendapatkan BlackBerry warisan orang tua mereka.
Mereka pun kemudian mulai bermain dan mengeksplorasi teknologinya,” ujar Managing Director Mobile Youth, Graham Browns.
Tak hanya itu, sebuah laporan juga mencatat layanan IM juga diduga bakal menggusur bahkan berpotensi memusnahkan fungsi e-mail di masa mendatang.
Menurut para ahli, penurunan penggunaan SMS dan e-mail tidak hanya dipicu oleh maraknya fitur IM dan media sosial, tapi juga karena keterbelakangan teknologi yang dimiliki keduanya. SMS dan e-mail dinilai tidak lagi memberi kenyamanan bagi penggunanya karena terlalu lambat dan ketinggalan zaman.
“E-mail memakan waktu 20 tahun untuk berkembang menjadi fenomena dalam bertukar pesan. Tapi hanya dalam waktu setengahnya, teknologi ini akan ditinggalkan dan mati,” kata ujar peneliti dari University of Kent, Inggris, Profesor David Zeitlyn.
Satu untuk semua Lalu apa yang membuat fitur pesan instan di ponsel pintar dan media sosial begitu digemari? Para ahli itu meyakini sebagian besar masyarakat lebih menyukai konsep pesan satu untuk semua. Ha nya tinggal menulis satu pesan, semua kontak pun bisa membacanya.
Konsep itulah yang dipopulerkan BlackBerry Messenger lewat fitur broadcast message dan BlackBerry Group, Facebook lewat message thread-nya, dan Twitter lewat fasilitas microblogging-nya. Lebih daripada itu, seluruh fungsi tersebut bisa dilakukan dengan cepat dan mudah di mana pun, hanya melalui satu teknologi modern.
Selain itu, layanan pesan singkat tersebut memiliki lebih banyak keuntungan daripada SMS. Salah satunya pengguna tidak perlu menghabiskan pulsa karena layanan itu bisa dinikmati secara gratis asalkan sudah berlangganan paket data dari operator telekomunikasinya.
Jadi mungkin SMS 20 tahun akan makin jarang orang yang berSMS ria.. Kita Lihat saja.
Pernyataan Mark ini mungkin ada hubungannya ketika Maret lalu, Facebook mengakuisisi vendor peranti lunak mobile messaging Beluga untuk menawarkan alternatif bertukar pesan yang lebih murah ketimbang menggunakan layanan SMS.
Kabarnya, Facebook akan memanfaatkan 500 juta basis pelanggannya di seluruh dunia sebagai tuas pemasaran untuk produk baru tersebut. Jejaring sosial raksasa itu juga akan menyediakan platform Beluga pada tiap jenis handset untuk layanan messaging dan memotong jaringan SMS milik operator.
Tetapi memang kalau di amati ramalan Bos Facebook ada benarnya, karena terlihat penggunaan SMS terus makin turun di kalangan anak muda dan penggerak utamanya adalah BlackBerry.
Analis dari perangkat mobile Nomura, Richard Windsor bilang,
“Ketika kegiatan SMS mulai menurun, saya pikir angka itu akan terus mengalami penurunan hingga mencapai nol,” kata dia seperti dikutip tabloid Inggris The Daily Mail, barubaru ini.
Ya, perlahan tapi pasti, layanan instant messenger (IM) dan media sosial mulai menggeser keberadaan layanan SMS dalam fungsi pengiriman pesan teks.
Maraknya penggunaan ponsel pintar dan media sosial tak pelak telah mengubah pola komunikasi masyarakat, salah satunya dalam menyampaikan informasi berbentuk teks. Kini, fitur-fitur IM yang terdapat di smartphone dan media sosial kian menjadi andalan penggunanya dalam bertukar pesan.
Di situs microblogging Twitter, misalnya.
Ketika pemilik sebuah akun menyampaikan unek-uneknya dalam 140 karakter, biasanya tak berapa lama, salah satu atau bahkan beberapa follower-nya akan merespons. Setelah itu, obrolan pun berlanjut dalam bentuk pesan berbalas.
Komunikasi antarindividu atau kelompok juga kian terakomodasi dengan adanya fitur chat di situs jejaring sosial Facebook atau layanan pesan instan pada ponsel pintar, seperti BlackBerry Messenger (BBM) di ponsel besutan Research in Motion (RIM) itu.
The Daily Mail juga melansir kini penggunaan pesan instan dari ponsel pintar dan situs media sosial semakin tinggi di kalangan anak muda. Penyebabnya, makin banyak remaja dan mahasiswa yang menggunakan BlackBerry karena fitur BBM gratisnya.
Punah Di Inggris, penjualan ponsel pintar yang dulu hanya populer di ruang rapat perusahaan itu meningkat enam kali lipat dalam setahun terakhir. Jumlah konsumen terbesar berasal dari kalangan masyarakat berusia 16 hingga 24 tahun.
Sebuah studi yang didanai penyedia broadband di Inggris, TalkTalk, menemukan hanya 51% orang Inggris usia remaja dan awal 20-an tahun yang mengatakan e-mail sebagai pilihan pertama dalam berkomunikasi. Sisanya lebih memilih menggunakan fitur pesan instan ponsel dan media sosial.
Para pakar industri telekomunikasi mengkhawatirkan, jika kebiasaan ini terus berlanjut hingga usia dewasa mereka, bukan tidak mungkin layanan SMS yang sempat populer di masa-masa awal keberadaan ponsel akan semakin tergusur, bahkan punah, hanya dalam satu generasi.
Para pakar tersebut juga meramalkan jumlah pesan teks yang dikirim di Inggris dalam dua tahun ke depan akan turun sebesar 20%. Konsultan komunikasi Mobile Youth memastikan penurunan penggunaan SMS disebabkan naiknya penggunaan IM.
“Kami melihat penggunaan SMS turun di kalangan anak muda dan penggerak utamanya adalah BlackBerry.
Hal itu karena mereka mendapatkan BlackBerry warisan orang tua mereka.
Mereka pun kemudian mulai bermain dan mengeksplorasi teknologinya,” ujar Managing Director Mobile Youth, Graham Browns.
Tak hanya itu, sebuah laporan juga mencatat layanan IM juga diduga bakal menggusur bahkan berpotensi memusnahkan fungsi e-mail di masa mendatang.
Menurut para ahli, penurunan penggunaan SMS dan e-mail tidak hanya dipicu oleh maraknya fitur IM dan media sosial, tapi juga karena keterbelakangan teknologi yang dimiliki keduanya. SMS dan e-mail dinilai tidak lagi memberi kenyamanan bagi penggunanya karena terlalu lambat dan ketinggalan zaman.
“E-mail memakan waktu 20 tahun untuk berkembang menjadi fenomena dalam bertukar pesan. Tapi hanya dalam waktu setengahnya, teknologi ini akan ditinggalkan dan mati,” kata ujar peneliti dari University of Kent, Inggris, Profesor David Zeitlyn.
Satu untuk semua Lalu apa yang membuat fitur pesan instan di ponsel pintar dan media sosial begitu digemari? Para ahli itu meyakini sebagian besar masyarakat lebih menyukai konsep pesan satu untuk semua. Ha nya tinggal menulis satu pesan, semua kontak pun bisa membacanya.
Konsep itulah yang dipopulerkan BlackBerry Messenger lewat fitur broadcast message dan BlackBerry Group, Facebook lewat message thread-nya, dan Twitter lewat fasilitas microblogging-nya. Lebih daripada itu, seluruh fungsi tersebut bisa dilakukan dengan cepat dan mudah di mana pun, hanya melalui satu teknologi modern.
Selain itu, layanan pesan singkat tersebut memiliki lebih banyak keuntungan daripada SMS. Salah satunya pengguna tidak perlu menghabiskan pulsa karena layanan itu bisa dinikmati secara gratis asalkan sudah berlangganan paket data dari operator telekomunikasinya.
Jadi mungkin SMS 20 tahun akan makin jarang orang yang berSMS ria.. Kita Lihat saja.
Ref: Asrul.Blogdetik
Best regards,
H.Asrul>=Owner TrashGoogleBlogs
Print this page
0 komentar :
Posting Komentar