Mengenal “Seni Kepemimpinan” Sun Tzu
Dalam The Art of War “Sun Tzu “ untuk Pelaku Bisnis Modern
Sun Tzu menekankan seni dari;
-Menghemat kekuatan seseorang
-Menilai keadaan sekitar
-Menggunakan pasukan
Sun Tzu berkata;
“Dekat dengan medan pertempuran, dia menunggu musuh datang dari kejauhan; sambil istirahat, dia menunggu musuh yang kehabisan energi; dengan pasukan yang mendapat jatah makanan memadai, dia menunggu pasukan yang kelaparan. Ini adalah seni menghemat kekuatan seseorang. Dia menahan diri untuk tidak mencegat musuh yang membawa bendera dengan susunan masih rapi, dan menghentikan serangan ke pasukan yang formasinya mengesankan kekuatan. Ini adalah seni menilai keadaan sekitar. Seni menggunakan pasukan adalah ketika musuh menguasai tanah yang tinggi, tidak menghadapinya dengan menaiki bukit, tidak melakukan serangan langsung, ketika dia bermaksud untuk kabur, jangan mengejar. Jangan menyerang prajurit yang kemarahannya sedang tinggi. Jangan menelan umpan yang dilontarkan oleh musuh. Jangan merintangi musuh yang kembali kea rah negaranya. Bila Anda mengepung musuh, biarkan ada jalan keluar tetap terbuka. Jangan menekan terlalu keras musuh yang sudah putus asa. Itu adalah metode menggunakan pasukan.”
Wu Chi mengenai The Art of War
Abad Keempat Sebelum Masehi.
“Guru Wu berkata,”Dalam memulai operasi militer ada lima hal yang perlu dipertimbangkan: Pertama, Berjuang keras setelah kemasyhuran; Kedua, Berjuang keras setelah laba; Ketiga, Meningkatkan perasaan permusuhan; Keempat, Memperparah kekacauan internal; dan Kelima, Menyebabkan kelaparan (diantara musuh).”
Bersikap Profesional Bersikap Manusiawi.
Dalam menjajaki daftar persyaratan kepemimpinan, orang dapat menyimpulkan bahwa setiap sifat manusia yang diinginkan, diperlukan. Akan tetapi, sifat-sifat manusia harus digabungkan dengan pengetahuan dan pengalaman dalam disiplin pemasaran dan industri.
Napoleon menyusun 115 sifat yang memberi konstribusi ketika mencoba menetapkan kepemimpinan yang penting.
Kolonel WJ. Wood dalam bukunya Leader and Battles menggambarkan tiga “seni” pribadi yang membantu membuat kecerdasan bermanfaat dalam menyebabkan tindakan epektif.
- Imajinasi, ini adalah lompatan mental yang hebat. Ini adalah pasukan Yunani dengan patung kuda yang berongga didalamnya, MacArthur dengan serangannya yang akan mengejutkan di Inchon, Wozniak dan Jobs dengan computer Apple, dan Bill Gates dengan perangkat lunaknya Microsoft.
- Fleksibilitas, ini adalah kemampuan untuk mengganti gigi mental dibawah tekanan tanpa mengacaukan objektif. Ini adalah Alexander yang mengatur ulang pasukannya menjadi kelompok kecil yang mudah bergerak untuk memerangi gerilya, pasukan infantry Jerman dalam perang kilat yang dapat bergerak dengan cepat, General Motors yang mengembangkan proyek Saturn, dan Walmart yang mengatur silang (cross-docking) logistic untuk mempercepat pengiriman dan menghemat biaya.
- Pertimbangan, ini adalah kemampuan untuk membuat penilaian dengan dasar yang mantap, memutuskan arah tindakan, dan melaksanakan tindakan tersebut. Semuanya adalah atribut yang menetapkan kapten yang paling hebat dibidang militer dan bisnis. Untuk mengetahui apa yang dapat dilakukan seseorang atas dasar cara yang tersedia dan melakukannya, untuk mengetahui apa yang tidak dapat dilakukan seseorang dan berhenti melakukannya, dan untuk membedakan antara keduanya terdapat definisi kehebatan bisnis, karena itu menyangkut kegeniusan manusia. Mantan direktur utama GE Jack Welch mencatat bahwa kita jarang menyesal karena bertindak menurut pertimbangan kita mengenai suatu situasi dan sering menyesal karena tidak bertindak.
Sukses untuk Anda………
0 komentar :
Posting Komentar