Tips Membeli Buku dan Saran Manajemen Toko Buku
Admin Blog ini sedikit memberi tips atas pengalaman langsung baik sebagai advertizer maupun terlebih pernah beberapa tahun bekerja di publisher (salah satu penerbit dan percetakan terbesar di Bandung saat itu) dan terlebih pengalaman langsung penulis dalam membeli buku (khususnya buku TI, yang hampir setiap saat berubah, jadi kalau tidak jeli, contennya bisa ketinggalan dan membingunkan pada saat akan di aplikasi) serta didasarkan perkembangan terkini, banyaknya buku “judul berbeda” tapi contennya hampir saja sama. Misalnya buku tentang; Facebook, WebBlog, dan semacamnya, hampir memenuhi etalase toko buku yang pembahasannya hampir sama, mungkin karena sekarang penerbit lagi kekurangan bahan cetakan kali ya….!!!! Jadi sudah tidak selektif lagi, Kenapa? Hidup semakin kompetitif, kebebasan menulis dan berkreasi sudah tidak terbendung lagi. Kondisi ini sebenarnya bagus dan sah-sah saja di komunitas publisher. Malah akan menambah deretan penulis di Indonesia. Cuma kita “harus” Cerdas dan Jeli saja dalam memilih dan membeli buku. Hal ini juga menjadi motivasi adanya Tag “Info Buku Populer” di weblog saya ini, untuk berbagi informasi atas keberadaan sebuah buku dan dimana diperoleh, apa di toko buku ofline atau online sama saja, tergantung konsumen dalam kemudahan memperoleh buku tersebut. Intinya kita harus dan harus membaca, karena itu sebuah kewajiban.
Tips Beli Buku
JADI sebelum membeli buku, biasakan mencatat Judul, Pengarang, Penerbit , dan ingatlah sampulnya bagi Anda yang sudah menemukan review-nya baik di koran ataupun website. Lihatlah contoh buku yang telah terbuka plastiknya, dan simak kata pengantar, daftar isi dan latar belakang penulisnya, serta tahun terbit dan cetakan ke berapa? Jangan terpancing dengan adanya bonus CD. Hal ini untuk memastikan Anda tidak membeli kucing dalam karung.
Saran Untuk Manajemen Toko Buku
Juga saran dan tips kepada manajemen atau pengelola toko buku ofline khususnya, sebaiknya selalu menyiapkan sebuah buku untuk dibaca, karena kalau tidak, toko buku yang tidak menyiapkannya akan ketinggalan konsumen. Manajemen toko buku harus fahami bahwa tidak ada konsumen (baca; orang bodoh) yang datang mau membeli buku, semua cerdas atau berkeinginan cerdas, paling satu or dua kali tertipu dalam membeli, selanjutnya pasti cerdas dan jeli, kemudian akan meninggalkan toko buku yang tidak memahami konsumennya. Jangan semuanya pakai plastik kemasan, bisa jadi plastik kemasan itu dibuka dengan paksa (mungkin hal ini banyak terjadi), ataukah konsumen berkeinginan membeli tapi dibatalkan karena bingung akan kondisi judul dan review-nya pada sampul belakang hampir sama cuma penerbit yang berbeda. Ia kalau pembeli dari kalangan menengah atas, sikat saja dua tiga buku, tapi golongan ini terlampau kecil. Paling banyak menengah ke bawah yang memadati toko buku. Ini harus dicermati oleh pengelola toko buku, sebab ini sudah merupakan partisipasi aktifnya dalam mendorong atau mensukseskan kegemaran membaca. Mari kita aktifkan kegemaran membaca di keluarga kita masing-masing. Sukses menyertai kita.Amin
[tipsmembelibuku-asrul-oleh2ramadhan2009]
0 komentar :
Posting Komentar