Beberapa tulisan atau saran dan kritik
saya sebelum dan sementara penilaian Adipura 2011 yang lalu, saya banyak
mengkritisi tatakelola pelaksanaan pemberian penghargaan Piala Adipura, terkhusus dalam menilai kab/kota yang menjadi peserta yang banyak bermasalah (subyektif dalam penilaian atau banyak pengaturan yang terjadi). Termasuk yang terjadi
pada beberapa kasus yang terjadi kemarin yang sempat ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Alhamdulillah saya “salut dan angkat topi” kepada Kemeneg.Lingkungan Hidup terkhusus para Tim “Eksekusi” Adipura 2011 yang kerjanya bisa dipastikan
"professional dan obyektif" pada penilaian tahun 2011 ini. Sebenarnya para “tim
penilai” ini yang perlu pula diberi penghargaan tersendiri oleh Preseiden “SBY”
RI. Tolong Pak SBY, diberi penghargaan kepada mereka itu, ini dapat
memotivasi kerja-kerja tim selanjutnya, agar tetap selalu obyektif dan professional.
Bravo buat tim penilai (Tim Kemeneg Linkungan Hidup bersama Kantor Kemeneg Ecoregion
diseluruh Indonesia).
Senin, 13 Juni 2011
Salut Kepada Kemeneg.Lingkungan Hidup
Penurunan jumlah kota penerima piala
adipura tahun 2011 disebabkan oleh meningkatnya kriteria dan mekanisme
penilaian, tentu juga akibat dari pada banyaknya kritis masyarakat dan
banyaknya kasus-kasus penyelewengan dalam penilaian ini. Sehingga anugerah
adipura hanya diterima oleh kota yang benar-benar berhak, walau tidak
sesempurna yang diharapkan. Tapi harus disadari bahwa kesempurnaan itu hanya
milik Allah Swt.
Adipura merupakan penghargaan
lingkungan hidup untuk kota di Indonesia yang dinilai bersih teduh (clean
and green city) dengan menerapkan prinsip-prinsip Good Governance.
Dalam penilaiaannya, kota terbagi dalam 4 kategori yakni kota metropolitan
(berpenduduk lebih dari 1 juta jiwa), kota besar (500.001-1.000.000 jiwa), kota
sedang (100.001-500.000 jiwa), dan kota kecil (kurang dari 100.000 jiwa).
Anugerah adipura 2011 diserahkan
langsung oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara Jakarta,
Selasa (7 Juni 2011) sebagai rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup 2011.
Selain anugerah adipura, negara juga menyerahkan penghargaan lingkungan berupa Kalpataru 2011, Sekolah Adiwiyata 2011, dan daerah penyusun Status Lingkungan
Hidup Daerah (SLHD) 2010 terbaik.
Selamat kepada Kota-kota yang telah
memperoleh penghargaan ini, namun jangan euphoria dengan semua ini, karena
tentu tantangannya lebih berat lagi, karena tetap harus dan harus selalu bersih
dan hijau, jangan terbatas kepada momentum atau terjadi bersih-bersih saat waktu
penilaian saja. Kepada tim Kantor Kemeneg dan jajarannya di seluruh Indonesia,
selamat dan sukses untuk Anda, minimal pertahankan cara kerja ini. Satu kalimat
saya titip lagi untuk penilaian ke depan adalah; terapkan sebuah aturan/sanksi “pencabutan”
penghargaan bila kota-kota tersebut tidak menjaga eksistensi “Bersih Hijau
secara Sustainable” sebagai pemenang sampai kepada penilaian tahun berikutnya.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar