Indonesia Butuh Kurikulum Lentur ?! (Dok_Asrul) |
Kurikulum jaman
now hanyalah resep makan siang semata dan sangat kaku. Padahal
seharusnya dan bahkan bukan makan siangnya saja (sekolah), kesehatan
juga dan itu sangat ditentukan oleh sarapan dan makan malam di rumah
(Rumah Tangga). Sepertinya kita perlu belajar dan petik #Hikmah puasa, tidak ada makan siang, cuma makan pagi (sahur) dan makan malam (berbuka).
Kurikulum yang baik akan gagal di tangan birokrasi nakal dan khususnya
Guru yang tidak kompeten, sebaliknya kurikulum yang sederhana akan
berhasil di tangan guru yang kompeten.
Jadi Tata Kelola Sekolah
dan Guru yang harus dibenahi di Indonesia > harus kurikulumnya
lentur, luwes, serta informal sesuai bakat dan minat anak2. Itu akan
lebih cost efektif dari pada persekolahan yang mengedepankan kurikulum.
Anak2 harus diarahkan GEMAR MEMBACA (Ingat perintah Allah SWT ....
"IQRA".....). Minat baca saat ini sangat kurang, walau buku sudah
melebihi dari cukup, orang tua dan guru harus fahami ini, terlebih
pemerintah sebagai regulator dan fasilitator.
Kurikulum yg jelek
berpotensi menyembunyikan dua akar masalah pokok pendidikan Indonesian
saat ini, yaitu Tata Kelola Pendidikan yang buruk dan guru yang tidak
kompeten.
Formalisme kronis persekolahan harus dikurangi
seminimal mungkin. Saat ini di Indonesia sudah masuk tingkat yang
berbahaya. Ijazah di PUJA sebagai bukti kompetensi seseorang.... itu
sangat parah dan keliru besar. Tuh hasilnya "korupsi dimana-mana"
Kasus Ijazah Palsu marak terjadi, adalah bukti bahwa memang masyarakat
kita sudah "kecanduan" sekolah (baca: Ijazah). Ijazah sangat mudah
diperjualbelikan.
Pemerintah Jokowi-JK dan Kita semua HARUS FOKUS DISITU.... BACA.... IQRA, IQRA dan IQRA.
Mari bangun generasi Indonesia melalui "kurikulum yang lentur" berbasis
kearifan lokal dan rumah tangga, "pendidikan dan pengajaran" untuk
menghasilkan manusia paripurna yang peka ilmu, peka emosi dan peka
agama.
#ProduksiMassalDanSubsidiBuku
0 komentar :
Posting Komentar