Nasehat “Ada To Riolo” Leluhur Bugis_dok.Asrul |
Kalangan Bangsa
Bugis, mungkin tidak asing di telinga kita ungkapan-ungkapan leluhur (To
Riolota). Ungkapan Tradisonal sebagai aspek budaya yang diakui mengandung
nilai-nilai yang perlu dilestarikan. Hal semacam ini sekarang sudah sangat
langka. Hanya sesekali ada terdengar diucapkan oleh orang-orang tua disaat ada
pertemuan tradisi (acara Budaya). Selain kandungan yang ada didalamnya juga
segi sastranya sangat halus, sampai tidak mudah dibuat oleh orang.
Ungkapan ini
biasanya disampaikan kepada anak untuk melakukan sesuatu kebiasaan baik yang
baik maupun tidak baik, tetapi membuatkan semacam sebab akibat yang sangat
ditakuti oleh si anak. Misalnya ibu mati, dia bisa pendek umur, ia terlambat
besar. Begitu pula sebaliknya, ada yang sesungguhnya diperintahkan
melakukannya, dengan akibat baik apabila dilakukannya.
Beberapa Ada-ada
To Riolo yang merupakan nasihat orang tua kepada anaknya antara lain sebagai
berikut:
1.MAUNI COPPO'
BOLANA GURUTTA' RIUJA MADORAKAMONI'
Artinya :
Walaupun bubungan atap rumah Guru yang dicela, maka kita pun berdosa.
FungsI : Agar
anak senantiasa menghormati Gurunya.
Nilai :
Pendidikan akhlak.
2.AJA' MUOPPANG
NASABA MATEI MATI INDO'MU
Artinya : Jangan
Engkau tidur tengkurap/ meniarap, nanti mati ibumu.
Fungsi : Supaya
anak menghentikan kebiasaan yang merugikan dirinya yakni bisa berakibat sesak
nafas
Nilai :
Pendidikan kesehatan.
3. NAREKKO PURANI
RIACCINAUNGI PASSIRING BOLANA TAUWE TEMPEDDINNI RINAWA-NAWA MAJA
Artinya : Kalau
kita sudah berteduh dibawah atap rumahnya seseorang, sudah tidak boleh lagi
dibenci (diusahakan ia binasa).
Fungsi : Supaya
anak tahu menghargai budi orang lain.
Nilai :
Pendidikan akhlak
4. AJA MULEU RI
TANAE, KONALLEKKAIKO MANU-MANU MATEITU INDO'MU
Artinya : Jangan
kamu baring ditanah, karena kalau ada burung melewatimu ibumu akan mati.
Fungsi : Supaya
anak jangan mengotori dirinya.
Nilai :
Pendidikan kesehatan.
5. AJA MUALA AJU
PURA RETTE' WALIE NAKOTENNA IKO RETTE'I, AJA' TO MUALA AJU RIPASANRE'E, KOTENNA
IKO PASANREI
Artinya : Jangan
kau ambil kayu yang sudah dipotong ujung dan pangkalnya. Dan jangan pula engkau
ambil kayu yang tersandar, kalau bukan kau yang sandarkan.
Fungsi : Supaya
anak tahu menghargai hak orang lain.
Nilai :
Pendidikan kejujuran.
6. AJA MUINUNG
TETTONG, MALAMPEI LASOMU
Artinya : Jangan
minum berdiri, nanti panjang kemaluanmu.
Fungsi : Supaya
gelas tidak jatuh/pecah.
Nilai :
Memelihara keselamatan barang.
7. AJA MUNAMPUI
TANAE, MATARUKO
Artinya : Jangan
menumbuk tanah, karena kamu bisa jadi tuli.
Fungsi : Supaya
anak tidak mengotori dirinya sendiri.
Nilai :
Pendidikan kebersihan.
8. NGOWA NA
KELLAE, SAPU RIPALE PAGGANGKANNA
Artinya : Loba
dan tamak, berakibat kehampaan.
Fungsi : Supaya
anak tahu mensyukuri yang ada (sedikit tapi halal).
Nilai :
Pendidikan untuk menghormati hak orang lain (tidak serakah)
9. AJA MUANRE
TEBBU RI LEUREMMU, MATEI INDO'MU
Artinya : Jangan
makan tebu ditempat tidurmu, akan mati ibumu.
Fungsi : Supaya
anak tidak kotor, dan dikerumuni semut.
Nilai :
Pendidikan kebersihan.
10. RICAU
AMACCANGNGE, RIABBIASANGENGNGE
Artinya : Kalah
kepintaran dari kebiasaan atau pengalaman.
Fungsi : Supaya
anak rajin membiasakan diri belajar.
Nilai :
Pendidikan kepatuhan.
11. Aja
Muakkelong Riyolo Dapureng, Tomatowa Matu Muruntu’
Artinya : Jangan
menyanyi di muka dapur, jodohmu nanti orang tua.
Fungsi : Supaya
anak tahu menempatkan sesuatu pada posisinya masing-masing.
Nilai :
Pendidikan ketertiban.
12.GETTENG LEMPU
ADATONGENG
Artinya : Tegas,
jujur serta berkata benar.
Fungsi : Supaya
anak teguh pada pendirian,,jujur, dan berbudi bahasa yang baik.
Nilai :
Pendidikan mental.
13. Aja Mubuangi
Sanru’e, Maponco Sunge tauwe.
Artinya : Jangan
menjatuhkan sendok, kita pendek umur.
Fungsi : Supaya
sendok tak jatuh kotor.
Nilai :
Pendidikan kebersihan.
14. Komuturusiwi
Nafessummu, padaitu mutonanginna lopi Masebbo’E.
Artinya : Kalau
kamu menuruti nafsumu, sama saja engkau menumpang perahu bocor.
Fungsi : Kalau
tidak tahu mengendalikan diri, pasti binasa.
Nilai :
Pendidikan untuk mengendalikan diri (amarah).
15. Engkatu Ada
Matarengngi Nagajangnge.
Artinya : Ada
perkataan lebih tajam dari keris.
Fungsi : Supaya
anak memelihara selalu bahasanya kepada orang lain.
Nilai :
Pendidikan akhlak.
16. Naiyya
Balibolae, Padai Selessurengnge.
Artinya : Adapun
tetangga itu sama dengan saudara.
Fungsi : Supaya
kita menghormati tetangga.
Nilai :
Pendidikan akhlak bermasyarakat.
17. Aja Mutudang
risumpangnge, Mulawai dalle’E.
Artinya : Jangan
duduk dimuka pintu, kau menghambat rezeki.
Fungsi : Supaya
anak tidak menghalangi orang yang mau lewat.
Nilai :
Pendidikan Tatakrama.
18. Rekko
Mupakalebbi’i Tauwe, Alemutu Mupakalebbi.
Artinya : Kalau
kamu memuliakan orang, berarti dirimulah yang kau muliakan.
Fungsi : Agar
anak senantiasa memuliakan dan menghargai orang lain.
Nilai :
Pendidikan Tatakrama.
19. Aja’
Muasseringangngi Pale’mu, Sapu ripalekko.
Artinya : Jangan
jadikan sapu telapak tanganmu, nanti kamu hampa tangan.
Fungsi : Supaya
anak jangan mengotori tangannya, dan bisa kena benda tajam.
Nilai :
Pendidikan kebersihan.
20. Aja
Mutudangiki angkangulungnge, malettakko.
Artinya : Jangan
menduduki bantal, nanti kau kena bisul.
Fungsi : Agar
anak tidak merusak alat tempat tidur.
Nilai :
Pendidikan untuk tetap memelihara peralatan.
21. Anreo Dekke
inanre, Namalampe Welua’mu.
Artinya :
Makanlah Nasi yang hangus pada dasar periuk supaya panjang rambutmu.
Fungsi : Membuat
anak mau saja makan nasi yang tidak baik (hangus).
Nilai :
Pendidikan pembiasaan anak tidak mubazir.
22. Resopa Natemmangingngi,
Malomo nNletei Pammase Dewata Artinya : Hanya kerja disertai ketekunan, mudah
mendatangkan rezeki Tuhan. Fungsi : Agar anak tidak malu bekerja keras untuk
mendapat rezeki. Nilai : Pendidikan kerajinan dan ketekunan.
23. Naiyya
Olokolo’E Tuluna Riattenning, Naiyya Tauwe Adanna Riattenning.
Artinya : Kalau
binatang, talinyalah yang dipegang, kalau manusia perkataannya yang dipegang.
Fungsi : Agar
anak konsisten dapat menepati perkataannya. Nilai : Pendidikan kejujuran
(akhlak).
24. Cicemmitu tauwe
Tai ri lalengnge, Idi’na sini riaseng. Artinya : Sekali kita berak di jalan,
maka kitalah yang selalu dituduh.
Fungsi : Jangan
sekali-kali kita berbuat yang tidak baik, karena selalu kitalah yang dituduh
kalau ada perlakuan yang sama.
Nilai : Pendidikan
anak jangan melakukan yang buruk.
25. Panni’na
manue muanre, Malessiko lari.
Artinya :
Sayapnyalah ayam yang kau makan, jadinya kau kuat lari.
Fungsi : Supaya
anak tidak manja dalam memilih makan.
Nilai :
Pendidikan agar anak tidak membuat masalah terhadap makanan keluarga.
26. AJA
MURENNUANGNGI ANU DEE RI LIMAMMU
Artinya :
Janganlah engkau terlalu mengharapkan apa yang belum ada pada tanganmu.
Fungsi : Supaya
tidak terlalu berani mengharapkan barang (uang) yang belum tentu didapat (hari)
itu.
Nilai : Peringatan
agar tidak meremehkan janji, sampai salah jadinya.
Ungkapan yang
sarat dengan nilai-nilai leluhur di atas seyogianya dapat dijadikan sebagai
Pembelajaran Muatan Lokal di sekolah-sekolah khususnya di Kabupaten Bone dan
Sulawesi Selatan pada umumnya. Penulis By bugis warta (Teluk Bone)
0 komentar :
Posting Komentar