Saat ini, media sosial menjadi kanal yang diperhitungkan bagi banyak brand untuk beriklan. Namun, beriklan di media sosial tidak hanya sekadar bicara tentang memasang banner di Facebook. Pengiklan harus memperhatikan dengan seksama bagaimana tampilan dan interaksi dengan para netizen. Apalagi mengingat sudah banyaknya brands yang aktif di media sosial, maka diperlukan strategi yang tepat supaya bisa diterima target pasar pengiklan.
Salah langkah bisa membuat brand diblocked atau mendapat respon negatif di Twitter.Ini bisa berakibat fatal bagi brand Anda dan akhirnya kampanye menjadi bumerang.
Nah, berikut ini 10 langkah yang perlu dilakukan pengiklan agar bisa merangkul audiens di media sosial.
1. Temukan audiensmu
Kemungkinan besar Anda telah mengetahui dengan baik siapa aja target potensial Anda. Coba lakukan riset kembali dan perhatikan kebiasaan mereka dalam bermedia sosial. Misalnya, hari dan jam berapa saja mereka membuka Facebook atau Twitter.
2. Jangan membuang-buang Uang
Lebih baik maksimalkan waktu Anda terlebih dahulu untuk memastikan bentuk iklan apa yang paling cocok untuk produk/jasa Anda sebelum mengeluarkan banyak dana. Jangan sampai dana Anda percuma untuk sebuah banner iklan di Facebook yang mudah dilupakan orang.
3. Singkat Padat
Kata kunci ini kadang luput dari perhatian saat mengupdate status Twitter. Mengingat batas karakter setiap tweet cukup singkat, banyak yang justru memaksimalkan 140 karakter tersebut dan lupa bahwa tweet tersebut menjadi sulit diretweet karena ketika diretweet, tweet Anda jadi terpotong dan informasi pun nggak sampai.
4. Maksimalkan Kata Kunci
Efektifkan strategi iklan Anda dengan memaksimalkan kata-kata kunci. Usahakan produk atau jasa Anda muncul di halaman awal mesin pencari. Gunakan situs-situs gratis yang menyediakan jasa mengetahui kata kunci seperti https://adwords.google.com/select/ KeywordToolExternal.
5. Ajak Audiens Beraksi
Jangan lupa untuk mengajak audiens Anda untuk beraksi sesuai dengan keinginan Anda. Nah, Anda harus memberikan cara yang MUDAH dan JELAS bagi audiens. Ajak mereka untuk me-RT tweet atau berikan tautan menuju Facebook page atau situs Anda.
6. Giring Mereka Ke Rumah Anda
Sebagai brand, tentu Anda ingin memiliki impresi yang baik di jejaring sosial. Namun sebaiknya jangan jadikan akun-akun di jejaring sosial ini sebagai satu-satunya rumah bagi brand Anda. Dirikan situs yang baik untuk menggiring calon konsumen Anda membeli atau menggunakan produk/jasa Anda.
7. Fokus, Fokus, Fokus
Beriklan di banyak kanal dalam jumlah besar dengan frekuensi tinggi sama dengan membuang uang percuma. Frekuensi yang cukup, berkualitas baik dan menembak target yang sesuai dengan brand Anda akan lebih efektif daripada serangan membabibuta.
8. Relevan
Pastikan iklan Anda relevan dengan audiens yang Anda targetkan. Mengiklankan produk remaja di Facebook jauh lebih relevan daripada di LinkedIn yang fokus pada bidang bisnis dan pekerjaan. Coba lakukan riset untuk mengetahui komunitas-komunitas apa saja yang kemungkinan cocok dengan produk/jasa Anda.
9. Keep It Simple
Gunakan kata-kata yang mudah dipahami dan catchy audiens. Tidak hanya urusan bahasa, jika Anda membuat program yang bersifat interaktif, hindari proses yang rumit sehingga membuat audiens kapok untuk datang lagi.
10. Rangkul dan Sapa
Jangan hanya melempar lalu diam, karena esensi dari media sosial adalah interaksi. Sapa audiens Anda. Respon dengan tanggap dan baik ketika audiens Anda bertanya, berkomentar hingga komplain sekalipun. Ini bisa berbuah loyalitas konsumen terhadap brand.
Bahan : "10 Rules Of Social Advertising" by Leslie Poston, Social Media Pro, Eloqua
Ilustrasi dari http://blog.ikf.co.in/
sumber: salingsilang.com
Salah langkah bisa membuat brand diblocked atau mendapat respon negatif di Twitter.Ini bisa berakibat fatal bagi brand Anda dan akhirnya kampanye menjadi bumerang.
Nah, berikut ini 10 langkah yang perlu dilakukan pengiklan agar bisa merangkul audiens di media sosial.
1. Temukan audiensmu
Kemungkinan besar Anda telah mengetahui dengan baik siapa aja target potensial Anda. Coba lakukan riset kembali dan perhatikan kebiasaan mereka dalam bermedia sosial. Misalnya, hari dan jam berapa saja mereka membuka Facebook atau Twitter.
2. Jangan membuang-buang Uang
Lebih baik maksimalkan waktu Anda terlebih dahulu untuk memastikan bentuk iklan apa yang paling cocok untuk produk/jasa Anda sebelum mengeluarkan banyak dana. Jangan sampai dana Anda percuma untuk sebuah banner iklan di Facebook yang mudah dilupakan orang.
3. Singkat Padat
Kata kunci ini kadang luput dari perhatian saat mengupdate status Twitter. Mengingat batas karakter setiap tweet cukup singkat, banyak yang justru memaksimalkan 140 karakter tersebut dan lupa bahwa tweet tersebut menjadi sulit diretweet karena ketika diretweet, tweet Anda jadi terpotong dan informasi pun nggak sampai.
4. Maksimalkan Kata Kunci
Efektifkan strategi iklan Anda dengan memaksimalkan kata-kata kunci. Usahakan produk atau jasa Anda muncul di halaman awal mesin pencari. Gunakan situs-situs gratis yang menyediakan jasa mengetahui kata kunci seperti https://adwords.google.com/select/ KeywordToolExternal.
5. Ajak Audiens Beraksi
Jangan lupa untuk mengajak audiens Anda untuk beraksi sesuai dengan keinginan Anda. Nah, Anda harus memberikan cara yang MUDAH dan JELAS bagi audiens. Ajak mereka untuk me-RT tweet atau berikan tautan menuju Facebook page atau situs Anda.
6. Giring Mereka Ke Rumah Anda
Sebagai brand, tentu Anda ingin memiliki impresi yang baik di jejaring sosial. Namun sebaiknya jangan jadikan akun-akun di jejaring sosial ini sebagai satu-satunya rumah bagi brand Anda. Dirikan situs yang baik untuk menggiring calon konsumen Anda membeli atau menggunakan produk/jasa Anda.
7. Fokus, Fokus, Fokus
Beriklan di banyak kanal dalam jumlah besar dengan frekuensi tinggi sama dengan membuang uang percuma. Frekuensi yang cukup, berkualitas baik dan menembak target yang sesuai dengan brand Anda akan lebih efektif daripada serangan membabibuta.
8. Relevan
Pastikan iklan Anda relevan dengan audiens yang Anda targetkan. Mengiklankan produk remaja di Facebook jauh lebih relevan daripada di LinkedIn yang fokus pada bidang bisnis dan pekerjaan. Coba lakukan riset untuk mengetahui komunitas-komunitas apa saja yang kemungkinan cocok dengan produk/jasa Anda.
9. Keep It Simple
Gunakan kata-kata yang mudah dipahami dan catchy audiens. Tidak hanya urusan bahasa, jika Anda membuat program yang bersifat interaktif, hindari proses yang rumit sehingga membuat audiens kapok untuk datang lagi.
10. Rangkul dan Sapa
Jangan hanya melempar lalu diam, karena esensi dari media sosial adalah interaksi. Sapa audiens Anda. Respon dengan tanggap dan baik ketika audiens Anda bertanya, berkomentar hingga komplain sekalipun. Ini bisa berbuah loyalitas konsumen terhadap brand.
Bahan : "10 Rules Of Social Advertising" by Leslie Poston, Social Media Pro, Eloqua
Ilustrasi dari http://blog.ikf.co.in/
sumber: salingsilang.com
1 komentar :
Best Digital Marketing Company in Delhi
Posting Komentar