Indonesia saat ini sedang menghadapi dua tantangan besar, yaitu desentralisasi atau otonomi daerah yang saat ini sudah dimulai, dan era globalisasi total yang akan terjadi pada tahun 2020. Kedua tantangan tersebut merupakan ujian berat yang harus dilalui dan dipersiapkan oleh seluruh bangsa Indonesia. Kunci sukses dalam menghadapi tantangan berat itu terletak pada kualitas sumberdaya manusia (SDM) Indonesia yang handal dan berbudaya.
Oleh karena itu, peningkatan kualitas SDM sejak dini merupakan hal penting yang harus dipikirkan secara sungguh-sungguh. Salah satu upaya untuk memperbaiki kualitas SDM Indonesia adalah dengan memperbaiki kurikulum pendidikan dan metode pengajaran di kelas. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004 adalah kurikulum yang mempunyai konsep berbeda yang disesuaikan dengan tuntutan jaman dalam menyongsong globalisasi abad ke-21, sehingga diharapkan dapat memperbaiki kualitas belajar dan mengajar di kelas, serta menghasilkan kualitas SDM yang handal. Namun yang menjadi masalah adalah para guru di sekolah belum siap untuk mengalirkan KBK di kelas, yang memang memerlukan pengetahuan dan keterampilan tentang metode –metode pengajaran yang berbeda dengan sistem lama.Indonesia Heritage Foundation (IHF) telah mengembangkan sebuah model Pendidikan Holistik Berbasis Karakter yang memfokuskan pada pembentukan seluruh aspek dimensi manusia, sehingga dapat menjadi manusia yang berkarakter. Kurikulum Holistik Berbasis Karakter ini disusun berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan diterapkan dengan menggunakan pendekatan Student Active Learning, Integrated Learning, Developmentally Appropriate Practices, Contextual Learning, Collaborative Learning, dan Multiple Intelligences yang semuanya dapat menciptakan suasana belajar yang efektif dan menyenangkan, serta dapat mengembangkan seluruh aspek dimensi manusia secara holistik. Model pendidikan holistik berbasis karakter ini telah dipakai oleh Departemen Pendidikan Nasional dalam proyek pengembangan “Model Penyelenggaraan BBE (Pendidikan Berorientasi Keterampilan Hidup) Melalui Pembelajaran Terpadu di TK dan SD Kelas Rendah” (Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar, 2002), “Model Pembelajaran Tematis: Kelas Layanan Khusus di SD” (Direktorat Jenderal Pendidikan Da sar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar, 2003), “Model Pembelajaran “Aku Cinta Indonesia” (Departemen Perindustrian dan Perdagangan bekerja sama dengan Depdiknas, 2003) dan TOT Tingkat Nasional “Model Pembelajaran Kecakapan Hidup Berbasis Karakter Bagi Instruktur/Pemandu Tingkat Propinsi, 2004”. Model ini memfokuskan pada pembentukan karakter siswa karena karakter bangsa merupakan aspek penting yang menentukan kemajuan suatu bangsa. Karakter bangsa sangat tergantung pada kualitas karakter sumberdaya manusianya (SDM). Karenanya karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini. Menurut Freud kegagalan penanaman kepribadian yang baik di usia dini ini akan membentuk pribadi yang bermasalah di masa dewasanya kelak. Kesuksesan orang tua membimbing anaknya dalam mengatasi konflik kepribadian di usia dini sangat menentukan kesuksesan anak dalam kehidupan sosial di masa dewasanya kelak (Erikson, 1968). Thomas Lickona - seorang profesor pendidikan dari Cortland University - mengungkapkan bahwa ada sepuluh tanda-tanda jaman yang harus diwaspadai karena jika tanda-tanda ini sudah ada, maka itu berarti bahwa sebuah bangsa sedang menuju jurang kehancuran. Tanda-tanda yang dimaksud adalah :
9 Pilar Karakter tersebut adalah:
- Cinta Tuhan dan segenap ciptaanNya (love Allah, trust, reverence, loyalty)
- Tanggung jawab, Kedisiplinan dan Kemandirian (responsibility, excellence, self reliance, discipline, orderliness)
- Kejujuran/Amanah dan Arif (trustworthines, honesty, and tactful)
- Hormat dan Santun (respect, courtesy, obedience )Dermawan, Suka menolong dan Gotong-royong/Kerjasama (love, compassion, caring, empathy, generousity, moderation, cooperation)
- Percaya Diri, Kreatif dan Pekerja keras (confidence, assertiveness, creativity, resourcefulness, courage, determination, enthusiasm)
- Kepemimpinan dan Keadilan (justice, fairness, mercy, leadership)
- Baik dan Rendah Hati (kindness, friendliness, humility, modesty)
- Toleransi, Kedamaian dan Kesatuan (tolerance, flexibility, peacefulness, unity)
Disamping 9 Pilar karakter di atas, IHF juga mengembangkan materi untuk mengajarkan kebersihan, kesehatan, kerapian dan keamanan pada anak. Metode yang digunakan disebut sebagai “Refleksi Rutin” atau Apperception. Setiap pagi anak-anak diminta untuk mengikuti kegiatan refleksi Pilar selama 15 - 20 menit sesuai dengan Pilar yang sedang diterapkan saat itu. Pemberian waktu khusus untuk refleksi memberikan kesempatan pada anak untuk mengekspresikan secara verbal pengetahuannya, kecintaannya dan bagaimana seharusnya mereka bertindak sesuai pilar.
Perangkat Modul 9 Pilar Karakter
Buku modul petunjuk pilar juga dilengkapi dengan 112 buku cerita (TK) dan 140 buku cerita (SD) yang berhubungan dengan pilar yang diajarkan. Dan dilengkapi juga dengan 10 buah buku kegiatan pendidikan karakter untuk anak. Modul Pilar juga dilengkapi dengan contoh surat pemberitahuan, rekomendasi serta kuesioner untuk orang tua. Surat-surat ini bertujuan mendorong orang tua untuk berpartisipasi dalam menumbuhkan dan mengembangkan karakter positif pada anak-anak mereka.
· Kurikulum Holistik Berbasis Karakter (Implementasi KBK 2004)
Kurikulum Holistik Berbasis 9 Pilar Karakter akan membantu seluruh pendidik dalam menerapkan pedidikan karakter sepanjang tahun ajaran, yang diintegrasikan dalam seluruh disiplin ilmu. Masing -masing aspek dari kurikulum diterapkan dengan menggunakan pendekatan Student Active Learning, Developmentally Appropriate Practices, Integrated Learning, Contextual Learning, Collaborative Learning, dan Multiple Intelligences, yang dapat menciptakan pengalaman belajar yang efektif dan menyenangkan.
Pelatihan Penerapan Modul 9 Pilar Karakter dan Kurikulum Holistik
Berbasis Karakter
IHF menyediakan pelatihan guru selama 5 hari untuk menerapkan program ini. Materi-materi yang akan diberikan adalah:
- Wawasan Perlunya Pendidikan Karakter (Heartstart Paradigm)
- Konsep Diri (Training Motivasi)
- Developmentally Appropriate Practices
- Bagaimana Mengalirkan Karakter di Kelas
- Praktek Pengaplikasian Modul 9 Pilar Karakter
- Brain Based Learning and Teaching
- Aplikasi Pembelajaran Holistik Berbasis Karakter (KBK 2004) Program pelatihan ini juga terintegrasi dengan praktek nyata di kelas oleh para peserta pelatihan. Dengan demikian guru mempunyai pengalaman nyata dalam menerapkan program dan bersama dengan instruktur dapat melakukan evaluasi.
Download Selengkapnya Klik di SINI....Gratis Bro..!!!:)
0 komentar :
Posting Komentar