Media dan Penyebaran Berita di Korea Selatan Gratis (Dok-Asrul) |
Korea Selatan, dalam segala ukuran,
merupakan sebuah negara yang kaya dalam media. Di tahun 2002, negara ini
lebih dari 47 Juta penduduk memiliki 116 surat kabar harian, dengan 3
surat kabar nasional sirkulasi berita mencapai 2 juta. Televisi, dengan
dua jaringan nasional, hampir 47 channel, dan satelit digital yang
menawarkan 74 channel. Sebagai tambahan, lebih dari 6500 majalah, 2000
mingguan, 3300 bulanan, dan 1200 paruh bulanan meramaikan pasar media.
Masyarakat Korea juga menggunakan teknologi komunikasi yang baru.
Ketersediaan dan adopsi dari peralatan telekomunikasi baru di Korea
Selatan berkembang seiring dengan kebebasan pers dan media massa dalam
tingkatan yang lebih tinggi.
Press di Korea Selatan ribut, bergetar,
dan memiliki entitas yang kuat. Kekuatan ini, seringkali bersifat
elitis, merupakan sebuah legalitas dalam sejarahnya. Press Modern
dimulai sejak tahun 1980an. Pencerahan publik merupakan objektivitas
utama media. Ketika Jepang menjajah Korea di tahun 1910, majalah
mingguan berubah menjadi Koran harian dan mulai melakukan pergerakan
intelektual dalam memperjuangkan kemerdekaan. Banyak dari reporter dan
editor yang turut mengambil bagian dalam hal itu. Tradisi yang sama
muncul saat ini dalam pers Korea ada sejumlah skeptisisme positif yang
mewarnai kekuatan pengaturan sipil yang diseimbangkan dengan sejumlah
kompromi dalam berbagai tingkatan dalam kepentingan bisnis. Press secara
komersial disponsori oleh keuntungan dan digunakan sebagai alat politik
dan elit.
Media dan Penyebaran Berita di Korea Selatan Gratis (Dok-Asrul) |
Media komunikasi di Korea Selatan terdiri
dari beberapa tipe komunikasi publik seperti berita, televisi, radio,
film, majalah, surat kabar, internet berbasis web-sites. Jurnalisme
modern Korea dimulai setelah akhir abad-19. Pers Korea memiliki
pandangan reformist dan nasionalisme yang kuat sejak dari awal, akan
tetapi menghadapi sejumlah kontrol politik dan sensorsip selama abad-20.
Saat ini di Korea Selatan, banyak jurnalis yang membangun sejumlah
tradisi yang mengacu pada kebebasan. Mereka cenderung mengkritik
pemerintah, mengecam tindakan-tindakan yang berbau penyensoran dalam
pers. Sebelum berkembang menjadi media yang besar dan sarat akan
nilai-nilai kebebasan, media, baik massa dan elektornik di Korea Selatan
mengalami perkembangan baik dalam segi propagandastik, diplomatik, dan
jurnalistik
Media dan Penyebaran Berita di Korea Selatan Gratis (Dok-Asrul) |
Kebanyakan surat kabar Korea Selatan
memperoleh dukungan finansial mereka dari periklanan dan dari afiliasi
mereka dengan rumah produksi. Pers Donga, sebagai salah satu contoh,
menerbitkan bukan saja sejumlah harian prestigious Donga Ilbo, akan
tetapi beraneka jenis majalah, termasuk surat kabar untuk anak-anak,
majalah bulanan Shin Donga, woman magazine, dan referensi buku dan
majalah untuk pelajar. Ketika pasca perang, Donga Ilbo menjadi salah
satu oposisi pemerintah.
Surat kabar dengan prinsip
anti-pembaharuan Korea Selatan, The Hankyoreh, mulai terbit di Mei 1988.
Didirikan oleh Jurnalis professional yang disingkirkan oleh pemerintah
di awal tahun 1970an atau di tahun 1980an, banyak dari staff reporter
dan editorial yang meninggalkan posisi dalam surat kabar mainstream dan
bergabung dalam Firma baru. Struktur dan pendekatan dari surat kabar
mencerminkan sudut pandang pendiri dalam melihat berita Media Korea
Selatan di masa lalu yang terlalu mudah dikooptasi oleh pemerintah.
Surat kabar memiliki departemen hak asasi manusia sama seperti
departemen media massa dalam mengawasi tingkah laku pemerintah khususnya
dalam bidang jurnalisme dan media dan mengkritisi ideology dan bias
politik dari surat kabar lainnya.
Nasionalisme dan kepentingan surat
kabar dalam reunifikasi nasional secara representative disimbolkan dalam
logo, yang menggambarkan danau Cheonji di bawah pegunungan Baekdu di
Korea Utara; secara eksklusif dengan menggunakan huruf Korea; dan tipe
huruf dimana nama surat kabar dicetak, yang diambil dari tanggal dimana
sebuah publikasi terkenal Korea di abad-18, sebelum korea dibagi. Surat
kabar dicetak horizontal, tidak seperti harian lain yang umumnya dicetak
vertical. Dalam inovasi lainnya, Hankyoreh tergantung pada promosi
tempat, kontribusi swasta, bursa saham, dibandingkan dengan iklan dari
perusahaan besar, sejalan dengan klaim utamanya “the first newspaper in the world truly independent of political power and large capital”, surat kabar ini meningkatkan tekanan atas pemerintah di tahun 1989.
0 komentar :
Posting Komentar