Sesederhana
apapun bentuknya dalam setiap pengajuan kredit kepada bank selalu disertai
proposal. Tentunya proposal yang dibuat tergantung kepada besaran kredit
yang akan diajukan.
Umumnya semakin besar jumlah kredit
yang diperlukan akan semakin komprehensif proposalnya. Bahkan untuk
jumlah kredit tertentu pihak bank meminta agar proposal tersebut dilengkapi
dengan studi kelayakan ( feasibility
study ) yang dibuat oleh konsultan
independen yang ditunjuk oleh pihak bank.
Banyak cara dan teknik membuat proposal.
Namun demikian esensi utama dari sebuah proposal adalah berisikan penjelesan
yang berkaitan dengan berbagai informasi yang harus diketahui pihak bank
sehingga mempermudah pemahaman para pejabat bank dan memproses permohonan
kredit.
Sekedar alternative untuk membuat
proposal dapat dipergunakan outline berikut ini :
Gambaran
Umum
Berisikan penjelasan mengenai
identitas perusahaan dan jenis usaha yang dilakukan berikut informasi yang
berkaitan dengan perijinan, asset perusahaan, serta gambaran singkat alasan
mengajukan permohonan kredit
Aspek
Pemasaran
Berisikan penjelasan yang berkaitan
dengan baik strategi maupun implementasi pemasaran atas produk dan
jasa yang ditawarkan. Dijelaskan juga bagaimana peluang dalam menghadapi
persaingan, pasar sasaran yang direncanakan dan segmentasi pasar yang akan
dituju.
Aspek
Produksi
Penjelasan yang berkaitan dengan
aspek teknis produksi sebuah unit usaha. Kajiannya meliputi lokasi usaha,
penggunaan bahan baku dan sumbernya, proses produksi, penggunaan tenaga kerja
dan pemenuhannya, serta sarana dan prasarana pendukung yang diperlukan.
Apabila berkaitan dengan proyek
investasi perlu juga dijelaskan jadual dan rencana investasinya termasuk
pengadaan barang modal seperti mesin dan sarana penunjang lainnya.
Aspek
Manajemen
Penjelasan yang berkaitan dengan
tata kelola perusahaan meliputi struktur organisasi berikut
penjelasannya, susunan manajemen perusahaan, dan pembagian tugas masing-masing
pengelola.
Aspek
Keuangan
Berisikan tentang tata kelola
keuangan perusahaan. Termasuk di dalamnya adalah laporan keuangan, sumber dan
pengunaan dana, proyeksi keuangan dan sensitivitasnya serta cashflow.
Membuat proposal sebagaimana
diuraikan diatas tentunya hanya merupakan outline alternative
saja. Dalam prakteknya bisa dikembangkan menjadi lebih komperhensif dan bahkan
sebaliknya disederhanakan.
Untuk keperluan kredit mikro,
tentunya tidak diperlukan proposal yang detil dan selengkap
layaknya sebuah kajian studi kelayakan. Untuk keperluan kredit mikro
proposal tersebut diatas dapat disampaikan secara lisan baik disaat
mengajukan permohonan kredit maupun pada waktu kunjungan petugas bank ke
lokasi usaha. Para petugas bank akan sangat maklum apabila para
pengusaha mikro akan mengalami kesulitan kalau diharuskan membuat proposal
tertulis.
Apapun bentuk proposalnya, esensi
utama yang harus disampaikan tidak lain adalah hal-hal yang berkaitan dengan
data dan informasi. Data dan informasi tersebut merupakan hal penting yang
diperlukan oleh pihak bank sebagai dasar dalam melakukan analisa kredit.
Tentunya data dan informasi yang disampaikan haruslah rasional, akurat dan
relevan.
Haruslah dipahami juga bahwa data
dan informasi yang disampaikan kepada pihak bank akan menjadi dokumen rahasia.
Sebab tidak jarang para pengusaha yang merasa enggan menyampaikan data dan
informasinya dengan alasan takut kalau tersebar kepada para pesaingnya.
Ada semacam kode etik yang dipegang teguh oleh pihak bank bahwa semua dokumen
yang diserahkan kepada pihak bank dijaga kerahasiannya.
Persoalannya sekarang bagaimana
memulainya. Sederhana saja. Anggap saja anda bercerita tentang apa yang telah,
sedang dan akan dilakukan atas usaha Anda. Kalau Anda memang pelaku usaha
tentunya tidak sulit menjelaskan itu semua. Tinggal Anda mengemasnya
dalam bentuk tertulis dimana untuk itu dapat dilakukan sendiri atau meminta
bantuan pihak professional.
Owner TrashGoogleBlogs
Print this page
0 komentar :
Posting Komentar