Pendiri Partai Demokrat, Raden Mas Haryo Heroe
Syswanto Ns Soerio Soebagio alias Sys NS, mengungkapkan banyak penjilat
mengelilingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sehingga
mengakibatkan Presiden tidak peka dengan adanya kekurangan dan kelemahan
pemerintahan SBY.
SYS_rul |
Sys NS juga menduga era rezim penguasa SBY sekarang sering memainkan pengalihan isu. “Masalah Aril (Peterpan) dan anak kecil diculik, SBY ikut bicara serius. Tapi masalah koruptor tidak serius. Inilah yang membuat rakyat muak,” paparnya.
Demikian juga, lanjutnya, pembentukan Satgas-satgas hanya mengedepankan pencitraan. Padahal, kata Sys, “Kalau Satgas hukum dibentuk, berarti Presiden tidak percaya pada aparat di lembaga hukum yang sudah ada. Ganti saja orangnya, tak perlu bentuk Satgas yang membuang-buang uang negara.”
Sys menyayangkan, orang menduduki jabatan sekarang bukan untuk mengabdi negara, tetapi kesempatan untuk cari kekayaan. “Jadi idealisme sudah mati. Ini model pendidikan kita yang salah kaprah sekarang ini,” tutur mantan pendiri Partai Demokrat ini.
Mengenai Partai Demokrat yang kini remuk redam akibat para petingginya terseret dugaan korupsi, menurut Sys, akibat banyaks etan politik dan binatang ekonomi yang bermain di Partai besutan SBY itu. Mestinya SBY selaku Ketua Dewan Pembina harus melakukan pemberihan partai dari binatangd an setan politik tersebut. “SBY harus memilih malaikat untuk melawan setan-setan politik dan binatang ekonomi yang ada di Partai Demokrat dan negara ini,” seru seniman yang menjadi politisi ini.
Ia menambahkan, banyak pengkhianat di negeri ini. “Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan, tapi berkhianat lebih kejam dari fitnah. Di negeri ini sudah banyak pengkhianat, makanya negeri ini dilaknat,” bebernya.
Pada kesempatan yang sama, artis senior Pong Hardjatmo mengatakan, para pemimpin kita sekarang sudah tidak punya wibawa. “Kalau seseorang sudah tidak berwibawa, ngomong apapun tidak ada gunanya lagi, tak akan dipercaya. Presiden gak dipercaya, KPK gak dipercaya, polisi gak dipercaya,” ungkap mantan kader Partai Demokrat ini.
Secara khusus Pong Hardjatmo juga mengkritik Presiden SBY yang tidak satu kata dengan perbuatan. Seperti setiap kali mengatakan usut tuntas kasus korupsi, tetapi faktanya berbeda 180 derajat. “Berapa kali SBY bilang tuntaskan, tapi tuntas gak? Ada yang bilang SBY itu gede badan doang, banyak ngomong doang,” cetusnya.
“Tuntaskan korupsi! Apa yang tuntas? Nazaruddin itu jemput saja, tarik saja, wong sudah sebagai tersangka kok, kenapa masih bermanis-manis lagi. Beri saya biaya saja untuk menangkap Nazaruddin,” tegasnya.
Ia juga tidak suka dengan model politisi Partai Demokrat yang banyak omong. “Jangan banyak omong seperti Ruhut Sitompul dan Sutan Bathoegana. Saat Nazaruddin terjerat kasus korupsi, semuanya membela diri dan berkelit. Yang agak obyektif di Demokrat itu seperti Mubarok,” ungkapnya pula.
Pong Harjatmo juga menyesalkan adanya dugan nepotisme yang terjadi di Partai Demokrat. “Saya dulu milih SBY, tapi begitu Partai Demokrat kongres di Bali, kok iparnya dijadikan ketua. Ini dimulai dengan KKN, pasti ke sininya juga KKN,” ujarnya.
Selaku mantan kader Partai Demokrat, Pong Hardjatmo meminta maaf kepada rakyat yang merasa telah dirugikan Partai berlambang mercy ini. “Saya minta maaf pada masyarakat yang mepilih Partai Demokrat. Orang ingin perubahan, yang dulu ikut Partai Demokrat pun jadi kecewa. Setelah SBY terpilih kok malah gak tegas. Gayanya sih iya tapi gak tegas. Banyak bicara kalau tidak dengan tindakan, malah terpuruk. Pemimpin harus tegas, jangan ragu-ragu. Berantas korupsi dengan tegas!” tandasnya.
Kenapa SBY masih diunggulkan meski popularitasnya turun? “Walah, itu kan orang-orang yang menyenangkan partai dan seseroang saja. Mereka tak berani hadapi kenyatana hidup. Kalau saya, berpikir untuk kepentingan bangsa, ya jangan begitu. Biasanya yang masih dukung itu yang njilatnya kenceng lah,” ujar Pong Hardjatmo.
Kenapa Anda keluar dari Partai Demokrat, tidak membenahi perubahan dari dalam saja? “Kalau sudah di dalam di DPR, tak bisa seorang diri untuk melakukan perubahan. Malah saya bisa dikeroyok orang banyak,” jawabnya. (dis)
Sumber: www.jakartapress.com
Best regards,
Owner TrashGoogleBlogs
Print this page
0 komentar :
Posting Komentar