Panduan peliputan dan penyebaran
informasi peringatan dini tsunami bagi media telah diluncurkan Selasa
(12/7). Adanya panduan ini diharapkan dapat meminimalkan kesimpangsiuran
informasi dan rumor mengenai bencana.
Panduan
tersebut dikembangkan LIPI dan United Nations Educational, Scientific
and Cultural Organization (UNESCO), bekerja sama dengan Filipina,
Thailand, dan Timor Leste. Berdasarkan pengalaman yang diperoleh dari
ketiga negara tersebut, LIPI-UNESCO mengembangkan tiga materi penyadaran
dan kesiapsiagaan bencana.
"Salah satu
materinya, yaitu Panduan Informasi Peringatan Dini Tsunami Bagi Lembaga
Penyiaran di Indonesia, dikembangkan LIPI melalui kerja sama dengan
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Kementerian Komunikasi dan Informasi
(Kominfo)," kata Irina Rafliana, Koordinator Pendidikan Publik &
Kesiapsiagaan Masyarakat LIPI.
Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Suharjono, mereka telah melakukan serangkaian workshop dan focus group discussion dalam
proses penyusunan panduan ini. "Hal itu perlu untuk meningkatkan
efektivitas peran media dalam menyebarluaskan peringatan dini tsunami,"
katanya.
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat
Data dan Informasi BNPB, informasi mengenai peringatan dini tsunami
sangat penting untuk diketahui dan disebarluaskan kepada masyarakat,
terutama yang tinggal di daerah pesisir. “Tujuannya, masyarakat yang
tinggal di wilayah itu bisa meningkatkan kesiapsiagaan mengantisipasi
bencana alam tersebut,” tandas Sutopo.
Sumber: http://nationalgeographic.co.id
Best regards,
Owner TrashGoogleBlogs
Print this page
Topik Terkait [Related Post]
0 komentar :
Posting Komentar