Apakah jenis pekerjaan yang
dipilih oleh orang-orang kaya? Apakah ada
pekerjaan tertentu yang kalau ditekuni akan
membuat kita pasti menjadi kaya raya? Seberapa besar
pengaruh pilihan jenis pekerjaan dalam membawa seseorang
menjadi orang kaya? Apakah karyawan juga
benar-benar bisa kaya seperti
digembar-gemborkan sejumlah penulis di
Indonesia akhir-akhir ini?
Pertanyaan-pertanyaan semacam itu membuat
saya kembali teringat kepada Handi Irawan.
Pendiri sekaligus pemilik Frontier Consulting
Group ini pernah menyebutkan bahwa dari
200.000 orang kaya Indonesia yang memiliki
dana likuid di perbankan sejumlah Rp 1 miliar
ke atas, 50-55 persen di antaranya adalah
kaum pedagang. Sebagian lagi datang dari kaum
profesional seperti pengacara, dokter, dan konsultan
papan atas (8-10 persen), manajemen atau eksekutif
puncak perusahaan papan atas (9-10 persen), pemilik
bisnis jasa (5-7 persen), pemilik korporat
raksasa, importir/eksportir raksasa, dan
investor kelas kakap, dan lain-lain. Dengan
kata lain, saluran terbesar yang membawa orang
pada kekayaan finansial adalah menjadi
pedagang dan pemilik bisnis.
Namun, sebaiknya kita tidak terburu-buru
berpikir bahwa untuk menjadi kaya, cara yang
terbaik adalah menjadi pedagang dan pemilik
bisnis. Sebab bagaimanapun juga, dengan pikiran
yang tenang kita akan menyaksikan bahwa di negeri ini
ada lebih banyak pedagang dan pemilik bisnis
(kecil-menengah) yang tidak kaya ketimbang yang
sungguh-sungguh kaya. Karena itu kampanye provokatif
dengan slogan seperti Kalau mau kaya jangan
lama-lama jadi karyawan harus disikapi dengan
kepala dingin. Paling tidak perlu diingat
bahwa jika data yang disebut Handi Irawan
akurat, maka sekitar satu dari sepuluh orang
kaya di indonesia berstatus resmi sebagai karyawan
(baca: manajer-eksekutif).
Dalam buku The Milionaire Mind, yang memuat
studi yang mendalam mengenai sosok, sepak
terjang, gaya hidup, dan segala sesuatu
mengenai orang-orang kaya di Amerika Serikat,
Thomas J. Stanley menulis: Kategori pemilik bisnis
adalah kelompok paling besar dalam populasi milyarder,
tetapi sebagian besar pemilik bisnis di Amerika bukan
milyarder, dan mereka juga tidak akan
menjadi milyarder sepanjang hidupnya. Sudah
jelas, memiliki bisnis bukan jaminan absolut
untuk menjadi kaya, tetapi pemilik bisnis
dapat cukup memperbesar kemungkinan menjadi
milyarder dengan pemilihan bisnis yang hati-hati(cetak miring
penulis).
Jika dengan studi dan wawancara mendalam
selama hampir 30 tahun, peneliti sekaliber
Profesor Stanley saja tidak bisa menunjukkan
jenis pekerjaan yang pasti membawa seseorang kepada
kekayaan, maka mungkin persoalannya memang bukan pada
pilihan jenis pekerjaannya. Bagi Stanley, kisah sukses
para orang kaya Amerika hanya menunjukkan
sesuatu yang umumnya saja, yakni bahwa
merekaĆ¢€”orang-orang kaya ituĆ¢€”memilih
pekerjaan dan bisnis yang mereka cintai
habis-habisan. Rasa cinta yang mendalam atas karier atau
bisnis yang mereka tekuni itu terutama disebabkan karena
karier atau bisnis tersebut memungkinkan
aktualisasi potensi diri atau bakat-bakat
terbaik mereka secara sepenuhnya. Juga karena
mereka merasa bahwa karier atau bisnis yang
mereka pilih itu memberikan penghargaan yang
tinggi kepada dirinya, serta berkaitan dengan
impian-impian yang sudah lama mereka angankan (baca:
impian masa kecil).
Faktor-faktor lain yang sangat diperhatikan
oleh orang-orang yang menjadi kaya itu adalah
peluang untuk menjadi mandiri dan benar-benar
mapan secara finansial, potensi keuntungan yang besar
atau penghasilan yang tinggi agar bisa mengakumulasi
harta, dan kebutuhan untuk menjadi bos bagi diri
sendiri (baca: tidak menjadi bawahan langsung
dari pihak mana pun).
Jadi, jika kita telah menetapkan hati untuk
mau mengejar kekayaan, maka ada baiknya kita memilih
karier atau memulai sebuah bisnis yang memenuhi sejumlah
kriteria berikut:
- sesuai dengan bakat-bakat dan potensi terbaik diri kita;
- memberikan penghargaan yang tinggi kepada diri kita;
- berkaitan dengan cita-cita masa kecil yang sungguh-sungguh kita inginkan;
- memberi peluang untuk kita menjadi mapan secara keuangan;
- memberikan potensi keuntungan atau penghasilan yang besar;
- memungkinkan kita untuk bekerja tanpa banyak diperintah orang lain; dan
- merupakan bidang kerja atau bisnis yang bisa kita cintai habis-habisan.
Atau cara lain untuk mengetahuinya adalah dengan mengajukan pertanyaan reflektif seperti: Apakah saya bersedia bangun lebih pagi selama 10 tahun ke depan untuk mengerjakan hal ini? Apakah saya bersedia menderita untuk sementara waktu, agar usaha ini berkembang lebih baik? Apakah saya menikmati saat-saat mengerjakan pekerjaan ini dan bahkan seringkali menjadi lupa waktu? Apakah saya memiliki keyakinan bahwa bila saya memilih usaha atau pekerjaan ini, maka keberhasilan hanyalah soal waktu? Apakah saya berangkat ke tempat kerja saya dengan hati riang dan bersiul-siul? Semakin banyak jawaban YA atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, itulah pilihan karier atau bisnis yang kita cintai.[aha]
Best regards,
Owner TrashGoogleBlogs
Print this page
1 komentar :
KABAR BAIK! KABAR BAIK!
Untuk mengenalkan diri dengan benar,
Ibu saya SUSAN dari [SUSAN BOWMAN LOAN COMPANY]
Saya adalah pemberi pinjaman swasta, perusahaan saya memberikan pinjaman segala jenis dengan suku bunga 2% saja. Ini adalah kesempatan finansial di depan pintu Anda, terapkan hari ini dan dapatkan pinjaman cepat Anda.
Ada banyak di luar sana yang mencari peluang atau bantuan keuangan di seluruh tempat dan tetap saja, tapi mereka tidak dapat mendapatkannya. Tapi ini adalah kesempatan finansial di depan pintu Anda dan dengan demikian Anda tidak bisa melewatkan kesempatan ini.
Layanan ini membuat individu, perusahaan, pelaku bisnis dan wanita.
Jumlah pinjaman yang tersedia berkisar dari jumlah pilihan Anda untuk informasi lebih lanjut hubungi kami melalui email:
Susanbowmanloancompany@gmail.com
dan Anda juga bisa menghubungi kami melalui whatsApp dengan nomor ini
+1518 601 1973
Posting Komentar