Para
wirausahawan top yang kini namanya muncul di berbagai media bisnis,
seringkali tidak pernah memikirkan tahapan-tahapan dalam merealisasikan
ide. Bahkan banyak pula anggapan bahwa kalau mau berwirausaha tidak usah
membuat rencana macam-macam, nanti malah kandas di tengah jalan.
Mungkin
banyak yang membuat rencana macam-macam tapi rencana cuma sebatas
rencana, sehingga realisasinya memang nol besar. Kalau ini yang terjadi
tentu anggapan di atas menjadi benar. Padahal dalam teorinya, bisnis
sekecil apapun tetap memerlukan perencanaan untuk dapat merealisasikan
ide bisnis yang lebih matang.
Tujuan
membuat rencana bisnis adalah untuk memastikan jalannya operasi bisnis
yang tepat dan memberikan dorongan pada rencana-rencana departemen atau
divisi. Selain itu juga untuk memutuskan rute yang diperlukan organisasi
dalam mencapai tujuannya sekaligus menentukan standar untuk mementukan
kinerja bisnis. Yang tidak kalah penting adalah untuk memperoleh
dukungan dari konsumen, investor bahkan pihak-pihak lainnya.
Dalam
perspektif Philip Kotler, setidaknya ada beberapa prosedur standar
untuk dapat merealisasikan ide bisnis yang benar dalam bentuk rencana
bisnis untuk merealisasikan bisnis. Yaitu : pembangkitan gagasan,
penyaringan, pengembangan dan pengujian konsep, strategi pemasaran,
analisa bisnis, pengembangan produk, pengujian pasar, dan
komersialisasi.
Dengan
kata lain, rencana bisnis untuk merealisasikan ide memang menjadi hal
yang sangat penting dalam bisnis. Boleh saja ide yang diperoleh sangat
brilliant dan luar biasa, tetapi tetap saja harus dikaji dalam berbagai
hal, terutama aspek ekonomis, teknis, dan masa depannya.
Aspek ekonomis. Aspek
ini mencakup analisis pasar, penjualan, biaya produksi, maupun profit
margin.Faktor ini sangat penting, karena mempengaruhi tingkat keputusan
untuk merealisasikan ide menjadi bisnis yang sesungguhnya. Aspek ini
akan mengkaji sejauh mana tingkat keuntungan yang diperoleh, dengan daya
serap pasar yang ada dan kemampuan memiliki modal untuk menjalankan
operasional bisnis. Meskipun idenya luar biasa, tetapi kalau dalam
perhitungannya merugi, ya buat apa ? Karena itu, Anda harus paham betul,
bagaimana Anda menghasilkan income, dan berapa biaya yang akan
dikeluarkan.
Aspek teknis. Aspek
ini sangat penting untuk mengukur kemampuan untuk menjalankan bisnis
dengan baik. Apakah dengan modal yang ada, sudah mampu memproduksi
barang atau jasa yang bisa dijual ? bagaimana dengan kemampuan sumber
daya manusianya ? apakah semua kekuatan yang dimiliki mampu memberikan
nilai tambah yang lebih baik kepada konsumen dibandingkan dengan
usaha-usaha sejenis lainnya ? Suatu rencana bisnis yang baik, akan
memberikan peluang yang lebih baik, sekaligis meminimalisasi kemungkinan
kegagalan bisnis.
Masa depan bisnis. untuk merencanakan bisnis Aspek
ini akan mengkaji lebih komprehensif mengenai masa depan bisnis Anda.
Jangan sampai, kita tahu bahwa bisnis yang digeluti adalah bisnis
musiman, namun perencanaan yang diterapkan adalah untuk bisnis yang
permanent. Ini tentu nantinya akan menganggu aspek teknis. Belum lagi
dengan harapan-harapan konsumen yang selalu akan lebih maju dan up to
date. Apakah mampu bisnis yang kita jalankan nanti menyerap pasar
seperti ini ? Inilah aspek penting yang harus diperhatikan secara
seksama dan dituangkan dalam rencana bisnis.
Sekali
lagi, Anda jangan percaya dengan saran yang berkata “lupakan rencana
bisnis, cukup jalankan saja,” karena Anda bisa kejeblos ke hutan
belantara bisnis yang serba tidak pasti. Lebih baik jika Anda menguji
kelayakan rencana bisnis Anda kepada orang-orang yang lebih sukses dan
lebih berpengalaman dalam bisnis, dan kemudian Anda menjadi sukses.
Semoga!
Best regards,
Owner TrashGoogleBlogs
Print this page
0 komentar :
Posting Komentar