INILAH.COM, Jakarta - Konsep green banking
tidak hanya soal penghijauan. Tetapi lebih soal risiko perbankan harus
terukur sehingga tidak menular ke sektor lain di industri keuangan.
Dengan demikian jika perbankan Indonesia tidak menganut green banking maka perbankan akan kolaps seperti yang terjadi di Amerika Serikat dan Eropa beberapa waktu lalu.
Demikian dituturkan Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI, MS Sembiring di Jakarta, Kamis (7/7). "Dalam ekonomi itu ada dua hal, yaitu mengejar keuntungan dan ada risikonya. Semakin besar keuntungan, semakin besar risikonya," tandasnya.
MS Sembiring melanjutkan, green banking berpandangan dari sisi risiko. Artinya, melihat sejauh mana risiko yang akan muncul nanti. "Industri kalau buang limbah sembarangan bisa dituntut masyarakat. Kalau bank bermasalah maka semua sektor akan kena. Oleh karena itu green bankingitu penting," ucapnya.
Jika dilihat dari namanya, green banking itu jangan diistilahkan sebgai penghijauan saja. "Magnitudenya tidak sederhana. Jangan disimplifikasi," tuturnya.
Adapun seminar mengenai green banking akan dilaksanakan 12 Juli nanti. Dalam seminar itu juga akan ada penyaluran kredi ke usaha kecil dan menengah (UKM) yang terkait dengan bisnis daur ulang. Salah satu hal yang diharapkan dari seminar ini adalah Bank Indonesia dapat segera membuat konsep green banking.
Ref: http://ekonomi.inilah.com
Dengan demikian jika perbankan Indonesia tidak menganut green banking maka perbankan akan kolaps seperti yang terjadi di Amerika Serikat dan Eropa beberapa waktu lalu.
Demikian dituturkan Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI, MS Sembiring di Jakarta, Kamis (7/7). "Dalam ekonomi itu ada dua hal, yaitu mengejar keuntungan dan ada risikonya. Semakin besar keuntungan, semakin besar risikonya," tandasnya.
MS Sembiring melanjutkan, green banking berpandangan dari sisi risiko. Artinya, melihat sejauh mana risiko yang akan muncul nanti. "Industri kalau buang limbah sembarangan bisa dituntut masyarakat. Kalau bank bermasalah maka semua sektor akan kena. Oleh karena itu green bankingitu penting," ucapnya.
Jika dilihat dari namanya, green banking itu jangan diistilahkan sebgai penghijauan saja. "Magnitudenya tidak sederhana. Jangan disimplifikasi," tuturnya.
Adapun seminar mengenai green banking akan dilaksanakan 12 Juli nanti. Dalam seminar itu juga akan ada penyaluran kredi ke usaha kecil dan menengah (UKM) yang terkait dengan bisnis daur ulang. Salah satu hal yang diharapkan dari seminar ini adalah Bank Indonesia dapat segera membuat konsep green banking.
Ref: http://ekonomi.inilah.com
Best regards,
Owner TrashGoogleBlogs
Print this page
0 komentar :
Posting Komentar