Triple
Password APBD Bukan Jebakan [dok_Asrul] |
Pasca pertemuan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok
bersama Anies Rasyid Baswedan (pemenang Pilgub Jakarta 2017 versi Quik Count)
hari Kamis (20 April 2017) di Balaikota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan
No. 8 Gambir, Jakarta Pusat. Beredar pendapat di masyarakat Indonesia,
khususnya di Jakarta, bahwa Lock atau kunci APBD Jakarta melalui System Triple
Password itu adalah jebakan Ahok.
Meluruskan pendapat tersebut bahwa kebijakan Ahok-Djarot atas #TriplePasswordAPBDjakarta
bukan merupakan Jebakan atau strategi mempersulit penggantinya kelak
(Anies-Sandi). Padahal itu merupakan sebuah system pengamanan APBD (Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah) agar tidak mudah di utak-atik oleh oknum-oknum
tertentu yang bermaksud jahat alias korupsi. Ini semata menghindari atau
mencegah terjadinya perampokan uang rakyat yang ada di RAPB atau APBD tersebut.
Bahkan Anies-Sandi bisa memanfaatkan secara positif Triple Pasword ini
untuk bekerja lebih tenang dan baik (kalau mau), karena system ini musuhnya
sangat banyak; pasti SKPD di Pemprov. DKI sendiri pasti banyak tdk senang,
kesempatan rampok uang negara terhalang atau berkurang (maklum negara darurat
korupsi). Jadi bisa saja setiap saat Anies-Sandi menghentikan kerjasama dengan
KPK dan BPK.
System bisa saja ada, tapi dihilangkan jejaringnya (sinergi) dengan KPK dan
BPK, jadi passwordnya hanya dipegang oleh tiga komponen di internal Balaikota
Jakarta. Ini sebenarnya masyarakat Indonesia khususnya Jakarta harus mengawal
system Triple Password bersama BPK dan KPK, agar mencegah KKN.
"Hebatnya lagiiiii.... Triple Password ini, Anies-Sandi bisa jadikan
landasan atau alasan untuk mengelak permintaan semu dari oknum-oknum tertentu
termasuk dari/dan khususnya DPRD dan para pengusaha atau kelompok tertentu yang
mendukung Anies-Sandi pada perhelatan Pilgub Jakarta 2017" Bila kelak
memang Anies-Sandi mau jadi pelayan yg baik bagi Jakarta, sesuai slogannya
"Jakarta untuk Semua" (mungkin.. ya mungkin saja akibat ini menjadikan
Anies terharu saat disampaikan oleh Ahok atas system Triple Password ini).
Jadi ini merupakan ujian berat bagi Anies-Sandi, apakah mau meneruskan
system ini atau tidak demi mencegah atau meminimalisir Korupsi di Jakarta. Ini
juga bisa sebagai sample untuk daerah lain di Indonesia. Saatnya Jadikan
JAKARTA MENGAJAR (Ingat Ide Program Anies Baswedan INDONESIA MENGAJAR anti
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme). Mungkin Tuhan meminta Anies melalui Jakarta,
dalam wujudkan mimpinya atau ide/programnya tersebut dan bukan pada saat
menjadi Mendiknas era Presiden Joko Widodo.
Role Models
KPK (Pencegahan Korupsi)
Alangkah indahnya NKRI bila menggunakan cara ini, diharapkan BPK dan
khususnya KPK sedapatnya jadikan Triple Password ini sebagai role models dalam
pencegahan korupsi di Indonesia. KPK buat Memorandum of Understanding (MoU)
bersama seluruh Gubernur/Bupati/Walikota yang tentu disetujui atau diketahui
oleh Presiden dan DPR serta DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh
Indonesia).
Semoga Presiden Joko Widodo melalui Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo bisa
endorse system Triple Password ini pada pemerintah daerah di Indonesia. Program
kerja Ahok yang dikunci dengan password bersama BPK-KPK sehingga otomatis
program apapun yang akan dibuat akan dikontrol BPK-KPK. Hanya pemimpin-pemimpin
yang berjiwa anti korupsi yang mau melakukan sistem kontrol dengan password
seperti yang diterapkan Ahok-Djarot, tentu ini menjadi percontohan bagi
pemimpin lainnya.
Integrasi Tiga Komponen Institusi
Banyak yang WAG, inbox dan email ke saya (maaf saya jawab melalui tulisan
disini ya secara serentak) kata teman-teman bahwa "Oh itu gampang dirubah
bila tetap mau korupsi" ya betul bisa saja, tapiiiiiii sangat sulit.
Kenapa ??? Triple Password itu merupakan atau ada 3 (tiga) kunci/password yg
terintegrasi, masing2 dipegang oleh Pemprov. DKI Jakarta, BPK dan KPK (Anda
berani merubahnya dengan tujuan koruptif????) itu sangat berbahaya. Bisa saja
APBD ini dirubah atau revisi bila tujuannya jelas positif, yaaa bisa saja
dirubah dengan persetujuan atau atas sepengetahuan BPK dan KPK.
Itulah salah satu tujuan Ahok mengundang Anies ke Balaikota, agar
Anies-Sandi dapat bekerja dengan baik sesudah dilantik bulan oktober 2017, agar
dari sekarang mengetahui dan menyingkronkan janji-janinya dengan kondisi APBD
serta khususnya menghadapi APBDP 2018 (agar Anies mudah buka kunci untuk
singkronisasi janji-janjinya minimal pada APBDP yad).
Bukankah tujuan Ahok ini mengundang Anies ke Balaikota demi kepentingan
Anies-Sandi dan khususnya kepentingan rakyat atau warga Jakarta ?! Bisa saja
Ahok masa bodoh.. Tapi itu bukan watak dan karakter seorang yg bernama Basuki
Tjahaja Purnama semoga bisa difahami Triple pasword ini yg sudah ada MoU dari
tiga komponen itu (Pemprov. Jakarta, BPK dan KPK).
Warning Bagi Pengusaha Hal Price List Barang/Jasa
Diduga pada saat pengusaha/SKPD memasukkan Daftar kebutuhan atau daftar
"Harga atau Biaya" Barang/Jasa bisa bermain harga antara oknum SKPD
dan Pengusaha dalam menentukan jenis dan harga barang/jasa. Hati-hati dan Harap
hindari spekulasi. Ini antara lain fungsi Triple Password tsb.
Untuk mendeteksi permainan culas itu (punya pengalaman menarik tentang
indikasi ini di salah satu SKPD di Jakarta, mau tau, ya Anda bisa hubungi dan
share ke saya, termasuk BPK dan KPK, bisa beri masukan tentang indikasi ini,
karena system ini masih punya celah, kecuali BPK dan KPK profesional dan
sedikit faham tentang karakteristik dan kondisi Barang/Jasa beserta
modus-modusnya. Hati-hatilah agar Anda tidak menjadi "pasien" KPK.
Karena semua jenis penganggaran di Pemprov. DKI Jakarta terkontrol semua di BPK
dan KPK.
Catatan Untuk Masyarakat, Pengusaha dan Ahok-Djarot
APBD Jakarta ada sistem lock yang sudah diberikan Triple Password oleh
Ahok.artinya harus 3 pejabat yang secara bersamaan bisa akses password untuk
merubah RAPBD DKI termasuk KPK dan BPK Yang artinya tidak akan ada ruang gerak
oknum (Birokrasi dan DPRD) untuk mengubah anggaran KORUPSI di wilayah Pemprov
DKI Jakarta dan termasuk semua jenis project PEMPROV DKI. Jakarta.
Terima kasih kepada Pak Ahok dan Pak Djarot atas dedikasi dalam bekerja dan
peninggalannya berupa Triple Password ini. Anda berdua pasangan serasi dan
benar-benar bekerja sesuai tuntunan agama dan hukum di Indonesia atau
benar-benar sebagai pelayan warga Jakarta, walau Anda bekerja sangat singkat
(sekitar 2,5 tahun) karena hanya meneruskan peninggalan Presiden Joko Widodo
(Jokowi-Ahok), tapi sungguh membuat Jakarta berubah, baik infrastruktur fisik
(khususnya mengatasi banjir, macet dan transportasi yang nyaman) maupun
pembangunan non fisik baik peningkatan kerja dan kedisiplinan SDM dan System
yang rapi dan terbuka.
Jujur... Anda sesungguhnya pahlawan bagi Pemberantasan Korupsi di
Indonesia. Semoga pemimpin daerah lainnya di Indonesia dapat mengadopsi pola
kerja Anda yang pro rakyat serta anti korupsi. Intinya APBD Jakarta sangatlah
striil dari tangan-tangan jahil, Anda sedikit goyang ditangkap KPK.
Jakarta, 24 April 2017
H. Asrul Hooesein
Tulisan Terkait Ahok-Djarot Tentang Triple Password APBD
Tulisan Terkait Ahok-Djarot Tentang Triple Password APBD
0 komentar :
Posting Komentar