Logo DEIT dan Syamsul Rizal [Dok_Asrul] |
Menurut Wakil Ketua Bidang Perindustrian
Dewan Ekonomi Indonesia Timur (DEIT), Muhammad Syamsul Rizal yang juga
Koordinator Wilayah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi
Maluku Utara itu, bahwa terkait kesalahan yang dilakukan pemerintah,
khususnya mengenai kebijakan persetujuan masuknya pekerja asal Cina
sebagai bagian dari syarat investasi dan pinjaman pemerintah kepada
pemerintah negeri Tirai Bambu itu mestinya ditolak.
Syarat seperti itu mestinya ditolak
lantaran Indonesia umumnya dan Maluku Utara khususnya bakal kebanjiran
imigran asal Cina. Lanjut MSR sapaan akrab Muhammad Syamsul Rizal, hal
ini sangat dikhawatirkan merampas peluang dan kesempatan kerja bagi
rakyat Indonesia, terutama rakyat Maluku Utara sendiri dan sudah terjadi
saat ini.
‘’Ingat bahwa secara geo strategis,
kedatangan pekerja asing itu dapat berpotensi menimbulkan masalah
sosial, politik, dan keamanan. Pekerja asal Cina, yang konon mencapai 10
juta masuk ke Indonesia itu jelas tidak mudah untuk dikontrol. Sebagian
besar mereka pasti tidak akan kembali ke Cina, dan ini adalah bencana
besar bagi Republik’’, jelasnya tegas
Oleh karena itu, atas nama UUD 1945, dimana
hak warga negara dijamin penuh, sebelum terjadi hal-hal yg tidak
diinginkan ke depan. MSR pun meminta kepada seluruh elemen masyarakat
Maluku Utara untuk mendatangi DPRD dalam rangka hearing dengan
menghadirkan Gubernur Maluku Utara untuk menyikapi persoalan yg sangat
serius ini, bila perlu DPRD Malut membentuk team normalisasi.
Via telpon seluler, MSR menyampaikan agar
pemerintah daerah Provinsi Maluku Utara dan pusat perlu meninjau kembali
kontrak kerja pembangunan smelter di pulau Obi Kabupaten Halmahera
Selatan dengan tujuan adanya pemerataan karyawan atau tenaga kerja. Jika
tidak, maka pantas untuk diboikot hingga ada kesepakatan bersama antara
pemerintah daerah dan pusat, dan patut kita pertanyakan; kontrak
pembangunan smelter di pulau Obi kepentingan siapa? (AA)
sumber: Lapan6online
Best regards,
Owner Green Indonesia Foundation
Print this page
0 komentar :
Posting Komentar