Sampah plastik yang berakhir di laut dan negara asalnya via wsj.com |
Hal-hal gratis yang diberikan alam seperti seperti oksigen dan sinar
matahari merupakan gratisan terbaik yang bisa manusia peroleh. Di sisi
lain, ada juga barang gratis yang semakin lama justru membuat kehidupan
manusia semakin buruk. Kalau tidak hari ini, mungkin dua puluh atau tiga
puluh tahun ke depan. Misalnya seperti kantong plastik.
Keberadaan kantong plastik memang sangat memudahkan kita membawa
barang belanjaan. Andai tidak ada kantong plastik, pasti kita harus
berakrobat membawa sekian banyak barang. Padahal kemampuan tangan dan
tubuh manusia mengangkut barang kan terbatas.
Sayangnya kantong plastik yang kita gunakan sehari-hari ini terbuat dari bahan polimer sintetik yang tidak biodegradable. Satu kantong plastik mungkin baru benar-benar hancur dalam masa dua puluh sampai tiga puluh tahun lagi.
Bayangkan jika dalam satu hari kita mendapat dua sampai tiga kantong
plastik, kalikan dengan waktu satu tahun, lalu kalikan lagi dengan
jumlah penghuni bumi atau penduduk Indonesia deh. Pasti angkanya akan
besar sekali. Semakin banyak plastik yang terakumulasi, semakin
meningkat pula pencemaran lingkungan.
Malahan Indonesia sudah jadi juara lho soal pencemaran lingkungan.
Juara dua sih. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jenna Jambeck,
ahli lingkungan asal University of Georgia, negara kita ini berada pada
urutan kedua penyumbang terbanyak sampah plastik yang hanyut ke laut.
Negara Tiongkok masih ada di atas kita.
Menyikapi hal tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK) kemudian berencana menerapkan satu kebijakan yang kelihatannya
akan membebani kita. Mulai tanggal 21 Februari 2016, bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional, KLHK akan menerapkan aturan kantong plastik berbayar.
Nantinya setiap kali kamu berbelanja di ritel modern seperti
minimarket atau supermarket, kamu akan dikenai biaya tambahan atas
setiap plastik yang kamu terima. Para pengusaha ritel sudah menyepakati
biaya tambahannya sebesar Rp 200 per plastik.
Ah cuma dua ratus perak. Kedengarannya tidak terlalu memberatkan.
Jangan terlalu senang dulu. Biaya tambahan seperti itu hanya berlaku
sampai bulan Juni 2016. Kurun waktu Februari sampai Juni 2016 ini
dicanangkan oleh KLHK sebagai masa uji coba dan sosialisasi. Selain itu,
KLHK sendiri masih menggodok Peraturan Menteri sebagai dasar hukum
spesifik kebijakan kantong plastik berbayar ini.
Selepas bulan Juni, para pemilik ritel bebas menentukan harga kantong
plastiknya sendiri. Sangat besar kemungkinan harganya akan melebihi dua
ratus perak tadi. Jadi jangan heran kalau sewaktu kamu belanja, kamu
kena biaya tambahan yang lumayan besar gara-gara kasir memasukkan
belanjaanmu ke kantong-kantong plastik terpisah.
Oh iya, selama masa sosialisasi ini juga, kebijakan kantong plastik
berbayar baru akan diberlakukan di 17 kota besar di Indonesia. Kota-kota
tersebut antara lain Jakarta, Bandung, Bekasi, Depok, Bogor, Tangerang,
Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar, Palembang, Medan, Balikpapan,
Banjarmasin, Makassar, Ambon, dan Papua. Kota-kota lain barangkali akan
segera menyusul setelah KLHK mengeluarkan peraturan resminya.
Karena itu supaya kamu nggak tekor hanya gara-gara perkara kantong plastik berbayar, coba deh praktikkan hal-hal berikut ini.
- Selalu menyimpan tas belanja. Kamu bisa meletakkannya di dalam ransel, bagasi motor, atau dasbor mobil sehingga bisa langsung diambil ketika diperlukan. Nggak ada lagi kata kelupaan.
- Beli tas belanja yang bisa digunakan berulang kali. Saat ini seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang kelestarian lingkungan, kita bisa menemukan produk-produk tas belanjaan sebagai pengganti kantong plastik. Atau kalau kamu tidak mau beli, kamu bisa saja berkreasi membuatnya dari pakaian yang sudah kekecilan.
- Ingatkan kasir kamu tidak butuh kantong plastik. Sudah jadi prosedur standar kasir untuk memasukkan belanjaan ke kantong plastik. Karena itu saat akan membayar, kamu harus mengingatkan kasir bahwa kamu sudah membawa tas belanjaan sendiri, dan tidak perlu lagi kantong plastik.
- Beri penjelasan pada kasir alasan kamu membawa tas belanjaan sendiri. Masih banyak orang yang tidak mengerti kenapa kita harus menghindari memakai kantong plastik yang hanya dipakai satu kali. Kalau mereka paham alasannya, mereka biasanya akan mendukung tindakanmu tersebut. Apalagi kalau kamu sering belanja di tempat mereka.
- Kalau lupa membawa tas belanjaan dari rumah, masukkan belanjaan ke dalam ransel, tas, atau kantong celana. Kalau cuma membeli produk yang berukuran kecil dan dalam jumlah sedikit, seperti sabun, pasta gigi, baterai, permen, atau air kemasan, bawa saja dengan tangan. Atau masukkan saja ke dalam kantong celana atau tas.
Lewat kebijakan kantong plastik berbayar seperti ini, KLHK memasang
target sampah plastik bisa berkurang 1,9 juta ton hingga tahun 2019. Well, semoga target tersebut bisa tercapai ya, demi Indonesia yang lebih asri.
Sumber: WebSite Nyoozee
Best regards,
Owner TrashGoogleBlogs
Print this page
0 komentar :
Posting Komentar